Tag Archives: SHINee

Mini Stories : Squel 1/5

Posted on

Author : Han Sang Ra a.k.a Riri

 

Long : Squel 1/5

 

Cast yeoja:

~Anna

~Ain

~Esa

~Shin

~Ismi

~Yunho (ini Yeoja yah, bukan Yunho TVXQ)

~Chae

~Rim

 

Support Cast :

~SM family

~SUPER JUNIOR (Full)

~SHINee (Taemin)

 

Genre : Humor

 

FF : 5 Part

 

Ket : Menurut kalian enak jadi yeoja siapa di antara yeoja-yeoja tokoh di atas? Terserah reader mau jadi yang mana. Hehehe, dan cerita ini adalah tahun 2010! INGAT! Bayangkan umur-umur tokok boyband or girlband di tahun 2010!

 

***

 

Aku duduk di sebuah bangku di suatu restaurant terkenal di kota Jakarta, aku memakai celana jeans, baju berwarna cream dan rompi hitam yang agak longgar. Aku sudah duduk menunggu cingudeulku,

 

Aku adalah Anna~, sebenarnya aku orang Indonesia asli, tapi saat aku berumur 14 tahun atau tepatnya kelas 3 SMP, aku mengikuti audisi SM Entertaiment di Jakarta, karena aku di terima, aku ikut ke Korea menjalani pelatihan di sana selama kurang lebih tiga tahun lamanya,

 

Dan sekarang aku sudah berumur 18 tahun, karena sekarang waktunya aku libur kerja, aku mengunjungi tanah airku Indonesia, dan aku ingin bertemu teman-teman lamaku,

 

“Kemana sih mereka? Ngaretnya berlebihan,,” ucapku sambil bolak balik melihat jam lima menit sekali,

 

Drrttt.. drrttt… handphone ku berbunyi, aku mengambilnya dari tas dengan lebay, *ketularan Heechul oppa~

 

“Yeobaseyo~ Ass,” ucapku karena sudah tiga tahun di Korea jadi we lupa,

 

“Yeobaseyo~ Wss, Anna~ kamu dimana sih? Kita udah di depan pintu masuk restaurant nih, kami lihat ke dalam, tapi kamu gak ada,” ucap cinguku dari balik telepon yang menguhubungkan kami dari jarak jauh,

 

“Aku duduk dibangku nomer lima, masa kamu tak melihatku?” ucapku sambil melihat kearah pintu restaurant, Kekeke.. mereka seperti orang linglung~

 

“Jangan bercanda, kalau kamu ngaret bilang ajah,” ucap cinguku agak kesal,

 

“Kamu kali yang ngaret!” timpalku tak mau kalah,

 

“Tapi di bangku nomer lima ada yeoja cantik, berambut panjang hitam dan bergelombang dibawahnya,” ucap cinguku,

 

“Yah, itu aku… kamu baru sadar aku cantik kekeke~” ucapku sambil melambaikan tangan, kearah mereka, mereka melihatku dengan ternga-nga, mereka menghampiriku

 

“Kamu Anna~?” Tanya cinguku yang tak lain adalah Chae~, aku mengangguk sambil tersenyum dan memeluk mereka semua,

 

“Aku rindu sekali dengan kalian,” ucapku sambil terus memeluk mereka, mereka melepaskan pelukanku,

 

“Wah! Kamu tambah putih dan cantik..” ucap Shin~ memujiku, Wah! Rasanya hidungku mau terbang,

 

“Aku gak percaya kamu Anna~, aneh!” ucap Esa~ dengan melihatku dengan pandangan aneh,

 

“Perlu aku buktikan, coba Tanya aku..” ucapku menantang, mereka lalu membentuk kelompok memikirkan pertanyaan yang akan di tanyakan padaku,

 

“Siapa member SuJu yang aku sukai??” Tanya Chae~ dengan semangat padaku, Hua., pertanyaan yang mudah~

“Yesung oppa~” ucapku dengan semangat,

 

“Kalau aku, siapa member SHINee yang aku sukai??” Tanya Esa~

 

“Member SuJu yang aku sukai,? tapi jadi ilfeel melihatnya di reality show,,” ucap Shin~ dengan menggetarkan badanya karena ilfeel,

 

“Kalau aku siapa member SuJu yang aku sukai, paling ganteng,,, dan manis..” ucap Ismi~, semua cingudeulku langsung menyuraki dia,

 

“Aku aku… siapa member SHINee yang aku sukai,?” Tanya Ain~ padaku, sedangkan satu lagi cinguku hanya terdiam melihat tingkah laku yang lain,

 

“Esa itu suka Taemin hyung~, Shin suka Eunhyuk oppa~, Ismi suka Heechul oppa~ yang paling ganteng, *ejekku sedangkan Ain suka sama Onew hyung,~” ucapku bisa menjawab semua pertanyaan mereka dengan benar,

 

“Tunggu! Kok kamu manggil Onew dan Taemin pake hyung??” Tanya salah satu cinguku yaitu Rim~ yang dari tadi terdiam,

 

 

TBC~

 

Author : Huwaa!!! Bagaimana dengan FF ini, ini masih termasuk Prolognya, hehhehe… apakah kalian berniat membaca, aku harap begitu…
kekekke, kalau jelek gak akan aku lanjutin… ckckckkc….
MINTA KOMENTAR DAN SARANNYA yah!!!

Heart me and you is Same : 1S : Straight

Posted on

 

Title : Heart me and You is same

 

Genre : *Life, Imagine *

 

Rating : PG

 

Type : Straight

 

Main Cast : Lee Cherry (YOU)

 

Support Cast : SHINee all member’s, SM Family

 

Ket : Fanfiction ini lanjutan dari fanfic ‘Crying if you die because You save my life’ and ‘Quasimodo’. This book three.

 

Credit Song : I love you – Taeyoen (Ost. Athena)

 

Cerita Sebelumnya :

I Crying if you die because You save my life : 1S : Straight

Quasimodo : 1S : Straight

 

Cat : Maaf kalau FF ini ada kesamaan dengan FF orang lain. Imaginasiku tiba tiba bertuju pada suatu lagu. Aku tidak pelagiat. Aku real! Membikin cerita ini sendiri. Jadi kalau kau mencapku begitu, ya aku terima saja. Aku tidak bisa berbuat apa apa. O_o

 

 

*

 

“Taemin!!! Bangun… lihat sudah siangkan,” teriak Key dari arah dapur. “Hyung, aku sudah disini.” balas Taemin sambil mengetuk ngetuk meja dengan sendok dan garpunya menunggu makanan datang. “Ohohoo… tumben sekali dirimu, nih..” sodor Key pada Taemin. “Hehe..gomapta hyung.”

 

“Huuuaaammm… Taemin, kau bangun pagi sekali.” ucap Minho saat datang dari kamarnya. “Aku sekarang sekolah pagi hyung!” terang Taemin semangat. “Sekolah pagi? Bearti aku harus cepat cepat mandi!” risih Minho gelagapan. “Tenang hyung! Aku berangkat sendiri saja. Tidak usah di antar.” cengir Taemin sambil memasukan kembali makananya. “Hahaha… magnae kita sudah besar.” sindir Onew sambil mengacak ngacak rambut Taemin.

 

Tik… tik… tik… Dressss…

 

“Wah!! Dingin dingin begini hujan lagi,” keluh Jonghyun sambil meneguk tehnya. “Ah… aku jadi malas sekolah, aku bolos yah hyung.” Pletak! “Minho!!! Kalau kau bolos aku usir kamu dari dorm! Sana mandi!!” omel Key sambil mendorong dorong Minho ke kamar mandi.

 

“Taem, mau aku antar?” tanya Onew hyung yang ikut duduk di sebelah Taemin. “Ani hyung. Aku mau naik kereta umum ajah.” Senyum senang terpancar dari bibir cherry Taemin. “Jinjja? Nanti kau kehujanan.” cemas Onew. “Aku akan bawa payung hyung, sudahlah… aku kan sudah besar… kekeke,”

 

*

 

‘semoga aku bertemu denganya…’

 

*

 

“Hei… tunggu tunggu!!” tap tap tap… ckkiiittt… “hhh… hhh… gomawo ajjushi,”

 

“Ne,” ajjushi itu pun pergi kembali bertugas.

 

“hhh… duduk dimana yah?” melirik ke kanan dan kekiri.

 

“Nah. Disitu ajah…” mendekati bangku.

 

“Eh, kau mau duduk disini?” ucap dua orang bersamaan. Mereka terkaget bersama dan sedikit terkekeh.

 

“Kau duduk, aku akan berdiri saja.” jawab yang satunya. “Ani! Kau saja, aku yang akan berdiri,” balas yang satunya. “Ya! kau saja, aku masih kuat berdiri kok,” balas yang satunya tidak mau kalah,

 

“Kau sajalah..” / “Ya kau saja! Aku masih kuat berdiri,”

 

“ANI!!! KAU SAJA!” / “TIDAK USAH MEMBENTAK SEPERTI ITU!!”

 

“Aku tidak membentak, kau yang membentak.” / “Hey! Kalau kau tidak duluan pasti aku diam!”

 

“Huh! Kau yang mulai!” / “Tapi kau malah ikut ikutan!!”

 

“Jadi siapa yang bodoh?” / “Ya kamulah…”

 

“Bukanlah!! Kamu tuh yang bodoh! Udah tau aku bodoh malah di ajak bicara, berarti kau lebih bodoh dari aku!” / “Hei! Tidak begitu, kalau kau tahu aku lebih bodoh dari kamu. Kenapa kau meladeniku!! Bearti kamu lebih lebih bodoh dari aku.”

 

“Ha! Tidak bisa,” / “Ya bisalah!!!”

 

“Ha! Sudahlah! Aku mau duduk!” / “Eiittss.. tidak boleh! Katanya kau mau berdiri!”

 

“Kau saja sana! Tadi kan kau ngotot ingin berdiri!” / “Yang ngotot itu kamu!!!”

 

“Ha! Sana sana!! Aku capek!!” / “Tidak usah dorong dorong gitu dong!!!”

 

“Ya biasa we atuh!!!” / “Ya kamu tuh yang harus biasa! Aku udah biasa ajah!”

 

“Biasa ajah gimana!!” / “Gimana we baruled!!”

 

Mereka pun terus saja adu mulut di dalam kereta. Tanpa melihat sekeliling mereka, yang ternyata asyik terkekeh melihat mereka berantem.

 

“Sudah ah! Sana hus!!” / “Main ngusir ajah! Emang aku apaan? Binatang?!”

 

“Nah! Itu udah tau kalau kamu binatang!! Sana!!” / “Hei!!! Kau harus mengalah!!”

 

“Buat apa! Aku mau duduk!!!” serempet yang satunya duduk duluan. “Hei!!! Aku mau duduk juga!!” orang yang satu lagi menarik yang duduk lalu duduk di bangku itu.

 

“Hei!!” / “Apa!”

 

“Kau tidak bisa begitu!” / “Kenapa!! Ada yang salah?”

 

“Kau kan harusnya kau mengalah hei namja!…”

 

“Huh!” tarik orang itu sampai orang yang duduk itu tertarik dan terjatuh. “Angkat pantat hilang tempat blee…” merong yang satunya.

 

“Uh…” keluh yang berdiri sambil berpegangan pada tiang di dekat pintu keluar kereta.

 

Tak lama kemudian, ada seorang nenek tua yang bingung tidak dapat tempat duduk. “Heolmoni!! Kesini!! Ada tempat duduk!” teriak namja sedang berpegang pada tiang itu. “Sana!!” dorong namja tersebut pada yeoja yang tengah sayik baru saja duduk. “Hei!!” pekik yeoja itu kesal. “Heolmoni.. duduklah disini,” nenek itu pun menurut dan duduk di tempat yeoja itu baru saja duduk.

 

“Uh! Dasar,” gumam yeoja itu akhirnya ikut berdiri, “Gomapta,” ucap nenek itu pada namja yang memberikannya tempat lalu mengucapkan nya lagi kepada yeoja yang baru saja berdiri demi memberikan tempat duduknya kepada dia.

 

“Cheonmaneyo heolmoni-^^-” ucap namja dan yeoja itu bersamaan. Mereka saling pandang dan..

 

“Hei! Kau mengikutiku!!” / “Lo! Kau yang mengikutiku!!”

 

“Apa! Kau gila!!” / “Kamu lebih gila!!!”

 

“Ah!!!”

 

Pemberhentian kereta kedua sebentar lagi… teng tung ting tong…tung teng teng tong…

Pintu kereta pun terbuka, namja dan yeoja itu bersamaan keluar dari pintu. “Hei!” ucap mereka bersamaan lagi. “Huh!!” balas keduanya sambil berlalu pergi kearah yang berbeda.

 

*

 

‘ini hari terindah dalam hidupku. akhirnya aku bisa berbicara padamu,’

 

*

 

“Hyung!! Aku pulang!!” teriak Taemin masuk kerumah dengan keadaan basah kuyup.

“Taemin!!! Omo!! Kau hujan hujanan?” omel Key sambil membantu Taemin membereskan pakaian basahnya.

 

“Hyung… aku tidak hujan hujanan…” balas Taemin sambil berlari kearah mesin cuci.

 

“Mengapa bisa basah seperti ini hah?” timbrung Jonghyun yang sedang mencuci.

 

“Tadi nya sih aku mau menunggu hujan, tapi takut kemaleman… jadi aku lari ajah,”

 

Pletak! “Ya! Itu juga namanya hujan hujanan,” jitak Minho. “Kenapa kau tidak minta jemput?” tanya Onew sambil mengambil beberapa buku dari kamarnya. “Aku tidak bawa handphone…” jawab Taemin sambil berlari ke kamar mengambil baju ganti. “Ya sudahlah sana makan, nanti minum susu hangat, mandi dan tidur!”

 

*

 

‘libur adalah hari menyebalkan, aku tidak bisa melihatnya lagi…huh!’

 

*

 

“Taem! Kau liburkan?” tanya Minho yang sangat bodohnya. Sudah tahu ini tanggal merah, dan hari minggu. Mesti nanya deui nanya deui.

 

“Ne hyung? Wae?” tanya Taemin penasaran. “Sana liburan gih!” timbrung Key.

 

“Liburan gimana hyung?” tanya Taemin lagi.

 

“Ya jalan jalan sana… kita akan liburan masing masing,” Taemin mengerutkan alisnya mencerna pernytaan Key.

 

“Sudahlah, kau memang lemot. Sana ganti baju dan jalan jalan. Kembalilah sebelum tengah malam!”

 

*

 

‘huh!’

 

*

 

Tap tap tap… Bruukk!

 

“Aduh…”

 

“Uhm, mian…- ah kau lagi… kalau jalan pake mata dong!”

 

“Aduh… hei! Jalan mah pake kaki bodoh… auw…”

 

“Huh! Kenapa?”

 

“Sakit babo!!!” terlihat di pergelangan kaki yeoja itu memerah, “Wah! Memar tuh…”

 

“Arrggghhh!!!” ringis yeoja itu, “Hah! Sudahlah… sini,” namja itu pun menggendong tubuh yeoja itu perlahan.

 

“Gomawo…arrgghh… hhh…” bisik kecil yeoja itu saat namja tersebut memopongnya di belakang.

 

“Ne, tenanglah,”

 

 

“Arrggghhh!!! Pelan pelan…” pukul kecil yeoja itu di kepala namja yang sedang mengobatinya. “Ini sudah pelan pelan… sabarlah…”

 

“Auw!!” rintih yeoja itu menahan sakit. “Nah! Selesai!” / “Ehhmm… gomapta…” namja itu mengangguk pelan.

 

“Siapa namamu?” namja itu pun angkat bicara. “Lee…Lee Cherry imnida, kamu?” tanya balik Cherry pada Taemin. “Taemin…Lee,” Cherry terkekeh. “Aku baru tahu ada marga Taemin, hahaha…” “Maksudhnya Lee Taemin,” terang Taemin cepat.

 

“Oh iya? Sudah yah… aku mau pergi.. hhh….arrgghhh…”

 

“Cheery! Jangan memaksakan diri, istirahatlah dulu,” popong Taemin saat tubuh Cherry oleng. “Ani… aku tidak mau mengabiskan libur hanya berdiam diri, jarang-jarang libur aku punya uang… aku ingin jalan jalan…”rengek Cherry seperti anak kecil.

 

“Uhm, kalau begitu… aku akan menemanimu. Jangan berpikir yang aneh aneh, aku hanya takut kau tiba tiba ambruk dan menuntutku.” Cherry tersenyum manis, “Gomapta…” Taemin pun ikut tersenyum balik.

 

*

 

‘senyum yang indah!’

 

*

 

“Sebenarnya kau ingin kemana sih?” tanya Taemin. “Uhm, aku kesini sebenarnya ingin bertemu dengan temanku… tapi, aku tidak menemukanya.” Taemin mengerutkan alisnya. “Teman? Maksudmu?” / “Ya kau ini lemot sekali. Aku kemari ingin bertemu temanku, tapi aku tidak menemukannya…” / “Jadi?”

 

Cherry mengembuskan nafasnya. “Um, aku bukan asli orang Korea. Aku orang Indonesia, dan aku kesini ingin menemui temanku… dia beberapa bulan yang lalu kemari.” Terang Cherry panjang.

 

“Temanmu kemari? Uhmm… ciri cirinya?” Cherry menerawang. “Sepertinya rambutnya sekarang panjang… mungkin. aku lupa,”

 

“La! Bagaimana kau ini, terus bagaimana kau bisa menemukanya..”

 

“Bisa saja. Aku dapat mengenalinya… tapi aku lupa kana dirinya,” Taemin terkekeh. “Kau aneh!” Cherry mengembungkan pipinya, “Kau lebih aneh!”

 

Kruuyuuukkk! Mereka saling pandang sesaat, “Hahaha,” tawa mereka serempak. “Ayo makan!!” teriak mereka sambil berlari kearah kedai makan. “Kau mau makan apa?” tanya Taemin pada Cherry yang sibuk mengelus pergelangan kakinya. “Uhm.. apa saja… sama seperti dirimu deh…” Taemin pun beranjak pergi menuju tempat pemesanan.

 

“Nih! Minumlah,” sodor Taemin kepada Cherry, coklat panas. “Ne, gomawo,” balas Cherry sambil menyeruput minuman  tersebut, “Ya!” byuuurrr!! Sembur Cherry karena mulutnya kepanasan. Taemin mengibaskan air yang berada di wajahnya, “Hati hati dong…” omel Taemin. “Ehm… mian..mian…” ripuh Cherry sambil membersihkan air yang ia sembur di wajah Taemin dengan tangannya yang lembut. Mengenai pipi Taemin yang sama lembutnya,

 

*

 

‘kulitmu… sungguh halus,’

 

*

 

“Ya (pletak!) sejak kapan kau pulang?” tanya Key kesal karena Taemin pulang tidak bilang bilang. “Aduh hyung… kemarin aku pulang tepat jam 12 malam, dan kalian semua sudah tidur, masa harus aku bangunin sih…” jawab Taemin sambil mengelus ngelus belakang kepalanya.

 

“Uhm…” Key manggut manggut sambil pergi meninggalkan Taemin. “Hei! Kemana saja kau kemarin?” rangkul Minho. “Gak kemana mana kok hyung, cuman bermain sedikit…” balas Taemin pelan. “Siang nanti, kita akan syuting di SBS, jadi bersiaplah!” teriak Onew sambil membaca script yang ia pegang. Jonghyun manggut manggut lalu berjalan ke dapur, Key menyiapkan makanan dan diikuti oleh Onew, Minho dan Taemin makan bersama di meja makan.

 

 

“Tema baju hari ini apa hei?” tanya Jonghyun yang lagi di make up oleh penata rias.

 

“Biasa ajah! Netral!!!” balas Key sedang merapihkan rambutnya. Minho menunggu giliran sambil bermain game di PSP nya. Onew masih terus terusan membaca script, dan Taemin… ya dia pergi ke kamar mandi.

 

“Aishhh… kebelet….” gumamnya risih sambil menahan berlari kecil menuju kamar mandi. “Ya! Ahhhh…leganya,” ucapnya lalu keluar dari kamar mandi. Tap tap tap… sekilas saat Taemin menunduk sesosok yeoja lewat di depannya. Dia mendongkakan kepalanya cepat. “Chikmi?” lirihnya pelan. “Aiisshhh… mianhe Chikmi, kau selalu di pikiranku!” keluhnya sambil berlalu ke dalam ruang groupnya lagi.

 

“Hyung…” lirih Taemin lemas duduk di tengah Minho dan Onew. “Wae?” tanya Onew sambil menutup scriptnya. “Apakah Chikmi merindukan kita?” tanya Taemin sambil mengela nafas pelan. Onew memiringkan kepalanya menatap Taemin, seketika juga aktifitas para member terhenti dan menatap cemas pada magnaenya. “Mengapa tiba tiba kau bertanya seperti itu?” Onew balik bertanya. Taemin mengangkat kedua bahunya pelan dan sedikit menggeleng.

 

“Entahlah hyung… tiba tiba saja, aku ke ingetan sama dia. Uhm,”

 

“Tenanglah (sambil mengusap kepala Taemin) dia pasti baik baik saja, dan dia juga pasti tidak mau melihatmu seperti ini! Semangat lah!!” tegas Minho. “Ya! Dia selalu memperhatikan kita, jadi jangan begini..” lanjut Jonghyun. Taemin tersenyum tipis,

 

*

 

‘aku ingin bertemu kembali denganya… Chikmi…’

 

*

 

“Sedang apa kau disini?” tanya Taemin melihat Cherry di depan dormnya. “Ani… ini rumahmu?” tanya Cherry seolah olah ia tidak tahu apa apa. Taemin mengangguk pelan, “TAEMIN!!! SIAPA ITU!!! SURUHLAH MASUK!!! DI LUARKAN DINGIN!!!” teriak salah satu hyung pada Taemin.

 

“Kau dengarkan Cher, ayo masuk!” Cherry menurut dan mengikuti Taemin dari belakang.

 

“Wah! Siapa itu Taem? Jagiya mu?” goda Jonghyun yang melihat Cherry masuk. “Hyung…” rengek Taemin yang berhasil di goda Jonghyun. “Silahkan duduk,” Jonghyun terkekeh dan mempersilahkan Cherry duduk.

 

Dalama sekejap para member pun langsung datang dan ikut duduk di sofa. “Ada apa kau kesini Cher?” tanya Taemin penasaran. “Aku? Aku dapat alamat rumah temanku disini,” terang Cherry, semua member langsung melirik sinis kearah Taemin. Taemin menggeleng cepat.

 

“Siapa nama temanmu?” timbrung Onew. “Chikmi.” jawab Cherry mantap. Hanya dengan satu kata yang terdidi dari dua suku kata membuat para member seperti di hujani seribu bahkan sejuta panah yang nancleb ke dada mereka.

 

“Chikmi?” tanya Taemin memastikan. Cherry hanya manggut manggut semangat. “Kalian kenal dengan dia?” lanjut Cherry. Semua member saling pandang. “Bisa kita bicara sebentar,” tarik Taemin kepada Cherry dan meninggalkan member yang lain bergetar.

 

 

*

 

‘perasaanku tidak enak…’

 

 

*

 

“Kau bohong Taemin! Ka bohong!! Dia itu sehat! Dia tidak menderita penyakit apapun!!! Kau bohong!!!” rengek Cherry setelah mendengar cerita Taemin. “Cherry tenanglah…” lirih Taemin melihat Cherry terus terusan memukul ke dadanya yang bidang. “Cherry…” Cherry tetap begitu. “Cherry!” bentak Taemin sambil memegangi pergelangan tangan Cherry.

 

Tampak di wajah Cherry air bening sudah membasahi daerha bawah matanya. “Taemin…hiks…hiks…. Katakan… katakan… hiks….kau…boohoo….ng…kan..” ucap Cherry sambil bergetar. Taemin tidak bisa menjawab, ia langsung mendekap Cherry dan memberiarkan yeoja ini terisak di pelukanya.

 

*

 

‘maafkan aku…’

 

*

 

Sudah pas setahun sejak Chikmi, yeoja manis berumur 14 tahun meninggalkan para member SHINee, dan seperti muzizat! Tergantikan oleh satu yeoja yang baru saja mengisi salah satu ruang di hati satu member. Yakni Taemin, ia sudah merasa nyaman sekarang dengan kehadiran yeoja berdarah Indonesia ini ke dalam dirinya.

 

Ke empat hyungnya turut senang karena Taemin sudah tidak merengek kembali tentang Chikmi. Ia sudah kembali ceria, bahkan lebih ceria dari biasanya.

 

*

 

‘akan aku ucapkan sekarang!’

 

*

 

“Taemin!!!” teriak Key dari arah dapur. “Apa sih hyung!! Aku sudah disini!!!” balas Taemin yang sudah berdiri lama di sebelah Key. “Ohhehe… sebentar lagi kan ada pesta yang di lakukan SMent. Undanglah Cherry! Dia pasti senang,” kata Key dengan mengangkat turunkan alisnya. “Ne hyung! Aku tahu kok..” senyum mengembang di bibir pink Taemin dan beranjak meninggalkan Hyungnya itu.

 

*

 

“Yeobaseyo?”

 

“Yeobaseyo… ada apa Taemin?”

 

“Maukah kau ikut bersamaku ke pesta yang di buat SMent?”

 

“Uhm… aku sih mau, tapi… hari ini aku harus pulang…”

 

“Pulang? Kemana?”

 

“Ya pulang kenegaraku lah… kemarin kan aku sudah ngelayat Chikmi, jadi sekarang aku harus pulang.”

 

“MWO! Jadi….kau tidak bisa ikut…” suara Taemin melemas.

 

“Jeongmal mianhe ya Taemin,”

 

“Uhm… ne, aku harap kau bisa disini…” lirih Taemin.

 

“Mainhe…”

 

Klik, satu tombol memutuskan obrolan tersebut. Dengan guntai Taemin berjalan kesofa dan menghempaskan tubuhnya yang sudah mau ambruk itu.

 

“Bagaimana?” tanya Key sambil berjalan kearahnya. Taemin menggeleng pelan. Mencoba untuk tersenyum,

 

*

 

‘uh..’

 

*

 

Didalam mobil Taemin hanya terdiam menatap keluar dengan mata kosong. Ia tidak menatap apapun, pikiranya sungguh kosong. Dengan tidak sengaja ia mengingat kembali sesuatu…

 

Flashback

‘Ya Cherry… lihat wajahku jadi lengket begini,’ umpat Taemin kesal. Wajahnya sudah kering dari coklat panas tapi lengket dan cepel.

‘Aduh, mianhe… tapi ga papa kan nanti wajahmu jadi manis,’ kekeh Cherry sambil berjalan terus. ‘Ya! Manis si manis, tapi nanti di gerumunin semut dodol!’ jitak Taemin pelan di kepalan Cherry.

‘Aishhh… kau ini ngaja berantem hah!’ tantang Cherry yang sudah siap dengan bola salju di tangannya. ‘Aku juga punya… bleee…’ merong Taemin sambil melempar kearah Cherry tapi meleset. ‘Eittts… lihat ini!’ Plak! Bola salju Cherry mulus mendarat di wajah Taemin.

‘Uhh!!’ keluh Taemin membuat bola salju lagi. ‘Ya! Hahaha…’ hinder Cherry saat Taemin melempar. ‘Sini kau!! Jangan lari!!’

Flash back ends

“Kau tidak apa apa Taemin?” tanya Minho yang cemas melihat dongsaengnya hanya diam terpaku melihat keluar. “Ha.. ehm.. aku? Aku baik baik saja hyung…” jawab Taemin gelagapan. Minho melipat bibirnya, “Jangan terlalu di pikirkan,” dengan gerakan Minho, Taemin menjadi mengingat kembali sesuatu…

 

 

Flashback

‘Bapao panas!! Bapao!! Bapao!!!’

‘Ya! Taemin… beli itu yuk!’teriak Cherry sambil menarik tangan Taemin kearah pedagang Bapao. ‘Pak beli dua, kau rasa apa?’ tanya Cherry semangat.

‘coklat ajah, balas Taemin sambil mengelap beberapa salju yang berada di wajahnya. ‘Pak beli tiga, coklat 2 ayam 1.’ Taemin mengerutkan keningnya.

‘buat siapa tiga?’ tanya Taemin. ‘ya buat kita berdua! Aku dua kamu tiga hahaha…’ tawa Cherry yang bangga akan kerakusannya. ‘Kau ini, yeoja yang bernafsu makan bersar! Seperti…’ Taemin dengan cepat menundukan kepalanya. Rasanya badannya tiba tiba lemas.

Cherry yang mengerti itu hanya, ‘Jangan terlalu di pikirkan…’ sambil melipat bibirnya dan mengelus rambut Taemin pelan. ‘Kan ada aku,’ lanjutnya.

‘Hiyaa!!! Kan ke-PDan sekali!!! Huuuu!!!!’ ledek Taemin kembali semangat. ‘Hahahaha!! Biarin… bleee…’

Flashback ends

*

 

‘rindu!’

 

*

 

“Taemin, kenapa kau tidak berdansa… lihat noona noona mu ingin sekali berdansa padamu!” ucap Krystal yang memperhatikan onnie onnie nya gemas melihat Taemin. “Uhm, aku sedang malas bergerak.” balas Taemin lemas. “Ya! Kau ini aneh!” terang Krystal. “Lihatlah mereka!! Cepat masuk ke pesta!” lanjutnya sambil menari Taemin.

 

Dengan lemas Taemin mengikuti tarikan Krystal, sedangkan Krystal langsung berlalu kembali kepasangan dansanya. “Ya Taemin! Kau lucu sekali!!!” gemas Yoona sambil mencubit kedua pipi Taemin. Taemin tersenyum kecil,

 

“Omo! Sang magnae tampan sekali, hahaha…” lanjut Hyoyeon sambil menepuk nepuk punggung Taemin. “Mau berdansa?” ajak Sooyoung. Tapi Taemin menggeleng pelan, “Hahahah!!! Kau di tolak!!!” tawa member SNSD yang lain meledek Sooyoung. Sooyoung hanya mengembungkan pipinya.

 

“Lihat! Magnae siapa ini?” member Superjunior pun mendekati kerumunan SNSD. “Ya! Ini member kami… hahaha,” tawa SNSD kembali menyeringai. “Tapi sepertinya, ini member kami. Kalian salah orang.” timbrung Leeteuk sambil menarik Taemin.

 

“Kau mengambil member kami! Huuuu…” omel Taeyeon. “Ya! Kalian ini sebentar lagi pasti berantem, dan ujung ujungnya yah… udah ajah sana!!” usir Heechul mendorong Leeteuk dan Taeyeon ke dalam rombongan orang berdansa. “Ya! Istriku!!!!” teriak Sooyoung berlari mengikuti Taeyeon.

 

“Hei! Kemana sopan santunmu nona? Pasanganmu ada disini!” halan Kyuhyun pada Sooyoung. Akhirnya para member Super Junior hanya berglamor ria  (?) bersama SNSD.

 

Taemin pun kembali memisahkan diri. “Hei! Kenapa kau tidak berdansa?” tanya Changmin yang tiba tiba saja sudah berada di sebelah Taemin sambil meneguk anggurnya. “Lagi males hyung.” balas Taemin. “Ohahaha, aku juga begitu. Beda dengan dia (nunjuk nunjuk Yunho), dia asyiknya berdansa dengan Sulli, hahaha..” tawa Changmin membuat Taemin sedikit terkekeh.

 

Ngiiiiiiingggg!! DUK! Suara mic membuat sakit telinga dan terjatuh. Semua orang yang di dalam gedung itu terdiam dan menatap kearah pintu, pintu yang terbuka. Melihat sesosok gaun putih mengembang, lalu rambut hitam sedikit bergelombang yang tergurai indah dengan poni miring masuk perlahan dengan kedua tanganya berada di belakang.

 

Taemin yang mengenali sosok tersebut menghampirinya dan begitu juga sosok tersebut mengampiri Taemin. Merekapun menjadi sorotan utama,

 

“Kau datang?” wajah lemas Taemin berubah menjadi sumringah. Yeoja yang tak lain Cherry itu mengangguk dan tersenyum. “Bagaimana dengan kepulanganmu?” Cherry menggeleng. “Aku salah baca passport! Ternyata aku pulang dua bulan lagi…” balas Cherry sambil tersenyum manis. “Uhmm…aku mau menunjukan sesuatu padamu,” Taemin mengeluarkan kertas dari dalam jasnya. “Saranghae,” ucap Taemin pelan. Begitu juga Cherry yang mengeluarkan kertas dari belakang tanganya. “Nado,” balasnya senang.

 

Tanpa mereka ketahui dari dulu mereka sudah sehati.

 

Flashback

Taemin terus menangisi kepergian Chikmi, yeoja yang telah merubah beberapa hari yang ia lalui ini. Tiba tiba…

Tap tap tap, suara langkah kaki di tengah hujan membuat pandanganya menatap sumber suara tersebut, Mereka pun saling tatap dan hanya menyunggingkan senyum lalu sosok itu kembali berlari karena hujan semakin deras. Dan Taemin tersenyum sendiri dengan wajah yang sudah mulai memanas.

Flashback ends

*

 

‘saranghae…’

 

‘nado…’

 

 

FIN

 

 

 

 

Ket :

Kalian tahu aku menulis seperti ini, (contoh)

*

 

‘rindu!’

 

*

Ini adalah ungkapan hati dari Cherry dan Taemin secara bersamaan.

N/b :

Gomapta yang udah baca dan ngelike!^^ aku tunggu komentar kalian^^

 

 

 

Change The Really World : 1S : General

Posted on

Title : Change the really world

Genre : Imagination

Rating : G

Main Cast : Lee Taemin (SHINee)

Support Cast : SHINee member’s

NB : FF ini aku buat entah mengapa jadi seperti ini. Saat dengar rumor Taemin di D.O dari SHINee gila! Membuatku gila! Ini emang aku yang terlalu berlebihan atau gimana aku tidak tahu. Ya semoga itu udah cumin hoax… ne^^

And semua makasih yang selalu nongkrong disini, aku senang sekali… kekeke… Oh iya, buat some one onnie, aku cobain buat FF dengan sedikit bahasa inggris, mian ngaco pisan… saya tidak pintar huhuuu.. 😥

Yang kangen FF aku, hehehe… silahkan baca.. # di tabok reader

 

Ket : All this fanfiction is one plot. yaitu…  #baca ajah.. pasti tau… kekeke

 

*

 

 

 

“Can we go back,” ucapku pelan.

Ini bukan tempatku. Ini bukan rumahku. Ini bukan wilayahku. Dimana aku?

“You can’t go back. You’re stuck here.” jawabnya, dia yang menuntuku kemari.

You who brought me here, and why you can’t return me?” tanyaku tenang. Dia menghela nafas panjang. Dia terus memberiku isyarat jalan tanpa memperdulikan diriku.

“Where you want take me?” tanyaku lagi.

This will be a surprise for you, and be quiet. If you keep asking,  it will complicate the situation” jawabnya pelan. Sekarang aku mengendus kesal.

Tersirat di hatiku untuk kembali. Tapi aku sudah sejauh ini, jejakku dengan otomatis terhapus oleh angin.

‘where I am?’ batinku.

Dia, penuntunku memberhentikan langkahnya. Aku pun begitu.

“What’s wrong?” tanyaku cemas.

“Wait a minute, I will call some one.”

Aku terduduk lemas di bawah pohon. Ia pergi meninggalkanku yang tidak tahu tempat apa ini. Aku lapar, haus dan cape. Ingin tidur tapi. Ah, ini sulit.

“He’s a long time,” keluhku. Ku pijat pijat sedikit betisku yang pegal ini. Aku selonjorkan kakiku agar rasa pegal ini berkurang.

“Hei,” terdengar suara manis dari arah timur.

Seorang yeoja  manis datang mengenakan pakaian biru dengan renda putih dan pita kupu-kupu hitam di kerah lehernya tampak manis. Di tambah rambutnya yang kuning bagai emas terurai indah dengan bando hitam di kepalanya.

“Who are you?” tanyaku lemas. Wajahnya yang samar samar terlihat jelas sekarang. Kulitnya putih dan bibirnya yang merah muda tampak alami,

I should ask you that. Who are you?” dia bertanya balik. Aku menelan ludah sesaat,

“My name is Taemin, Lee Taemin. You?”

“I’m Alice, you can call me Alice. And…I call you Taemin?”

“Alice? Alice in Wonderland? Yes, you call me Taemin,”

“Nice! You know me?”

Aku tersedak sesaat mendengar pernyataanya. ‘She really Alice in Wonderland?’

“Uhm, I do not know so clearly about you. Breathing only hear your name,” jawabku asal. Terlihat wajahnya sedikit muram, dia memainkan sedikit bibirnya tanda ia tidak menyukai itu.

“Where are you doing in here?” tanyaku memecah keheningan yang menjengkelkan ini.

“I’m looking for you.” jawabnya sambil tersenyum manis. Memberiku sederet gigi putih di mulutnya.

“Looking for me? To? ” tanyaku bingung.

“You’re a bunny who brought me here.” Bunny? ku rasakan telingaku bergoyang pelan, dan turun ke wajahku. Omo! I’m a bunny!

“See! us be quick to court. Heart queen  will behead any person to trial a second late.

“What? Bunny? Die?”

Dengan cepat dia menarik tanganku. Aku yang tergesa gesa mengikutinya sehingga tidak menyadari semua sepatu ku terlepas. Sekarang aku sudah telanjang kaki, lebih singkatnya : nyeker.

“You!!” suara amarah seorang yeoja dengan dandanan berlebihan (dibaca : menor) dengan gaun yang sangat indah dan berlambang ‘love’ di tengahnya dengan anggun mendekatiku. ‘Wheter I will gate reward?’ pikirku bodoh.

“Hei! You late in my court. You must die!!! Caretaker!!!” teriaknya. Segerombolan orang datang, mereka memakai pakaian aneh. Bagai sebuah tumpukan kartu. “Aaaa!!” teriakku tak bisa memberontak. Dengan satu tindakan, mereka menancapkan cepat tombak mereka ke badanku dan.

*

“Wake up! Wake up!” terdengar suara polos dan indah berdengung di telingaku.

“Wake up!!” pinta suara itu sambil menampar nampar pipiku lembut.

Ku mengerjap ngerjapkan mataku pelan. Tanda aku akan mulai tersadar diri. Ku berusaha bangun, BRUUSSHH!!!

Ku melihat sebuah ayunan ekor besar membuat wajahku terkena cipratan air laut. “What that? Apakah itu ikan?” gumamku sendiri. Aku menggelengkan kepalaku yang sedikit pening, kupukul pukul keningku pelan untuk menghilangkan hal tersebut.

“Prince!! Prince!! Are you life!!!” ku arahkan kepalaku ke sumber suara. Tampak seorang paman dengan rambut putih dan diikat dengan gaya pejabat Inggris lama dengan baju nya yang biru menghampiriku.

“Prince, mari ku bantu.”

Dia memopong tubuhku yang lemas menuju arah yang entah kemana aku akan pergi. Ku sekilas melihat kearah laut yang membentang luas disana, ‘seperti ada yang meperhatikanku,’ batinku.

“Prince!! Wake up, kau harus bertemu raja sekarang.” Saat aku terbangun aku sudah berada di tempat tidur yang luas. “Where I am?” tanyaku bingung.

“Come on, ini kamarmu Prince. Dan cepat raja sudah menunggu di bawah.” aku menyipitkan mataku, hingga hilang. Aku tidak mengerti maksudnya. Sebenarnya aku sedang ada di mana sih?

“Hohoho! My son, kau baik baik saja?” sesosok namja besar dengan mahkota besar juga di kepalanya dengan berambut putih rapih tertawa padaku.

‘apa yang harus aku jawab?’

“Uhm, I’m fine dad!” jawabku asal. Dia tertawa besar. “Kau memang sudah dewasa. Sudah saat kau menikah!”

“What! £%$£$&^*(*@”£@$£^%$… Married?” tanyaku meminta pengulangan. Namja yang baru saja aku panggil ‘Dad’ itu mengangguk mantap.

“See! Ini calon istrimu,” ku ikuti arah telunjuknya sampai aku menemukan sesosok yeoja dengan rambut kribo, tompel hitam (aku minta maaf bukan maksud menghina) di dekat pipinya. Bukan benda itu tepat bersarang di pipinya. “Hai!!” dengan mulut penuh kueh dan cream di mulut dan sekitarnya ia berlari dan langsung memelukku hingga tersenyukur dan menghantam tembok.

BAAKKK!!

“My prince unyu unyu unyu!!!” di terus menciumi pipiku hingga berbekas dengan lipstick tebalnya yang merah pekat itu, seperti perekat itu. Hingga wajahku merah!! Merah memuakan, uh…

“What the heck! Apa ini? Yeoja itu…” ku banting topi yang terdapat di kepalaku. Ku hempaskan diriku ke kasur ambls yang merendam tubuhku. “Aku belum sepenuhnya mengerti situasi ini!!” keluhku.

Ciprat! Ciprat! Hahaha… ciprat! Ciprat!

Aku berjalan mendekati balkon kamarku. Kulihat sesosok perempuan manis, berambut panjang merah mengkilap dengan bunga kuning laut tersisip di dekat telinganya. Bermain dan tertawa bersama lumba lumba dan beberapa burung camar, serta sirip berwaran hijau yang menggeliat indah di setiap gerakanya. Aku terpana, uhm…

“Tunggu! What! Sirip!” ku kucek kucek mataku berulang ulang. Apakah ini nyata? Diriku di sebuah dongeng kah? Jangan-jangan aku terperangkap disana. Tunggu! Ini benar Taemin! Alice, Sirip iya! Kau di dunia dongeng. Tapi mengapa ini terasa begitu nyata!

“Hai!! Mermaid!!” ucapku keceplosan. Dia melihat kearahku dan langsung masuk kembali ke laut, dia kenapa? Dia takut padaku?

“Kembalilah!!! Aku tidak akan menyakitimu!!!”  teriakku keras. Tidak merespon, hanya ‘plup’ gelembung keluar dari dalam air.

“Ah~” aku hentikan aksi teriakku dan langsung lompat, turun ke bawah. Hap!

“Prince what are you doing? Prince Prince!!!” teriak paman yang menemukanku di pesisir pantai.

Aku tidak menghiraukannya aku terus berlari sampai mencapai laut.

Sampailah aku di pesisir pantai, tampak laut tenang disana. Dengan perlahan aku mendekati laut, dengan gerakan yang tenang aku menceburkan tubuhku dan berenang menyelam sejauh mungkin. “Selam!!” batinku.

Srrriit! Ku lihat elokan sirip hijau di balik karang besar. “Princess,” batinku sambil melihat kearahnya. Ia sedikit terhentak melihatku, dia berusaha melarikan diri. Tapi aku menarik nya dan memeluknya. Dengan segenak oksigen yang aku miliki aku mengeluarkan suara, “I know, I know, I know you save my life. I know. Kau jangan menghindar lady, Thank you.” Ucapku dengan segenap terakhir akhirnya tenggelam ke dalam dasar laut.

*

“Jack!! Help me!! Jack!!”

Aku membuka mataku yang tersdar aku tenggelam. Aku mencoba meraih keatas, “Jack!! Help me!!! Jack!!!” aku mendengar suara yeoja dari seberang. Ku lihat dia ikut tenggelam bersama orang orang yang lain.

Seorang namja besar ingin bangkit tapi malah membuat yeoja yang minta pertolongan itu tenggelam. “Jack!!” dia terus berteriak dan memanggil… mangil diriku kah?

‘Jack?’ sambil bergerak menolongnya dan menyingkirkan namja gedut yang menenggelamkan kepalanya. “Rose!! Rose!! Kau baik baik saja?” ucapku refleks. Entah dari mana aku tahu namanya,

“Jack! Jack… kita harus keatas, tempat ini akan tenggelam Jack!!” ucapnya sambil mengeluarkan beberapa air. Aku menggendongnya layak seperti perempuan. “Ayo Rose!” ucapku mantap. Di ruang itu. Semua kaca sudah pecah! Dan keluar semburan dahsyat air dari sana. “Jack cepat!!!” teriak Rose.

Aku mempercepat langkahku. Sepertinya aku merasakan gemuruh air terus mendekatiku. Langkahku berat karena air sudah menggenang sampai di atas lutuku.

“Sebenarnya kita dimana?” tanyaku cemas. “Ini Titanic! Cepat!” jawabnya terengah engah. ‘Ha!  Aku… masuk kemana lagi diriku ini!’

Ku bawa Rose dan diriku sampai ke tempat kapal paling tinggi. Ku selimuti dirinya yang kedingan dengan kain yang aku temukan. Diriku juga menggigil aku tau. Ini musim dingin, salju sedang turun. Dan sekarang diriku terkena air. ‘Wait! Taemin… pikirkan Rose, bagaimana ia selamat dari sini. Pikirkan!!!’

Kapal menikuk curam, kami hampir terbawa turun oleh curamnya kapal ini. “Penggangan!!” kataku cemas. Dia menurutiku dan memegang pagar kapal.

Breaakk!!! Disaat ini lah kapal terbelah. Rasanya bila aku berada di posisi ini, aku sudah pasrah Tapi aku harus kuat! Harus bisa.

“Rose!! Ayo loncat!!” ajakku suruh ia loncat ke air laut yang sedingin es.

“Jack! Apa ? Ha?”

“Believe me!” aku memegang tanganya kuat kuat. Byuuurr!!! Kami pun masuk kedalam air,

“Rose!!! Rose!!” aku mencoba mempertahankan kehangatan diriku. Melihatnya yang sudah menggigil kedinginan. “Naiklah!!” ucapku melihat sebuah papan yang terapung cukup besar di dekatnya. Aku berusaha menaikan dirinya dan diriku keatas, akhirnya kami selamat. Tinang tinung… sauar para bantuan,

*

“Hei!! Namja babo!!! Kebo bangun hei!!!” tubuhku rasanya berat. Seperti ada beberapa benda yang menimpaku. BUKK!!! “Hei! Kebo bangun!!!” saura itu, suara… JONGHYUN HYUNG!!!

Aku langsung terduduk tegap dan mebelalakan kedua mataku. “Jonghyun hyung!!” ucapku dengan wajah yang sangat amat… ah! Aku senang kembali.

“Ada apa denganmu!! Baru saja kau mulai membca cerita sudah tidur, cepat bangun. Jinki bawa film baru.” Aku mengangguk ngangguk senang, aku mengikuti Jonghyun hyung ke ruang TV.

“Heh!! Aneh dengan film Alice in Wonderland!” keluh Key hyung. “Wae?” tanyaku langsung duduk di bawah dan menyender ke sofa tempat para hyung duduk. “Masa kelincinya di bunuh sama Ratu Hati, pedalah Alice yang dulu gak kayak gitu…” keluhnya, aku jadi ingat sesuatu… apa yah?

“Heh! Masa film Mermaid di akhiri dengan ketahuan oleh pangeran, ini simple banget!!” keluh Jinki hyung membanting bantalnya. “Ketahuan gimana?” tanyaku bingung. “Masa si Prince menyeburkan diri dan menemukan mermaid di balik karang dan memeluknya, THE END deh, apa banget ni film.” Dercak Jinki hyung. “Ini kan…” aku bergumam pelan,

“Lihat!!! Masa di film Titanic Jack dan Rose berhasil selamat! Akhirnya bahagia lagi. What the heck this film.” Omel Minho hyung kesal. Jonghyun hyung hanya manggut manggut mendengat ocehan para hyung yang lain.

“WHAT IT THIS!!!” pekik Jonghyun hyung. Semua hyungku yang tadi mengomel ria langsung mengerumuni Jonghyun hyung yang sedari tadi hanya manggut manggut kini angkat bicara.

“Wae?” tanya Key hyung.

“Look! Semua namaja di film ini menjadi Taemin semua?” mereka langsung menatapku dengan mengkerutkan keningnya.

“Aku tidak tahu apa apa hyung.” Jawabku jujur. “Ya! Kau mengubah semuanya!!”

FIN

Bagaimana? Aneh kah? Imaginasi ku memang selalu ngaco… kekeke… mian kalau ini benar benar aneh! Huhuuu…

Aku tunggu komentarnya.. ^^

Quasimodo : 1S : Straight

Posted on

Title : Quasimodo

Genre : *dengarkan saja lagunya*

Rating : PG

Type : Straight

Main Cast : Chikmi (YOU)

Support Cast : SHINee all member’s

Ket : Fanfiction ini lanjutan dari fanfic ‘ I Crying if you die because You save my life’

Credit Song : Quasimodo from SHINee

Cerita Sebelumnya : https://wearefanfictionkpop.wordpress.com/2011/01/05/i-crying-if-you-die-because-you-save-my-life-1s-straight/

 

N.B : FF ini lanjutan dari FF di atas. Memang One Shot dua-duanya tapi ini seperti buku 1 dan buku 2..

++Author Pov++

Baru saja di gemparkan oleh meninggalnya sang Leader tercinta yang telah bangkit kembali. Sekarang terdapat scandal dahsyat bahwa sang leader menyukai gadis di bawah umur. Gak di bawah umur juga sih. Tapi perbedaan umurnya 7 tahun. Hak ini terungkap saat kemarin di Reality Show ‘Strong Heart’. Pertanyaan yang tiba-tiba di acuhkan oleh sang MC dan di akhiri oleh tawa menyimpan skandal besar. Apakah hal ini akan terus berlanjut? Apakah SMEnt. Akan bertindak ? ini belum pasti kita lihat pengejarang para wartawan yang satu ini.

“Apakah benar anda menyukai gadis tersebut?”

“Bagaimana anda bisa mengungkapkan secara jujur dan entengnya?”

“Siapa gadis itu? Dan ada hubungan khusus kah?”

“Tinggal dimana dia?”

“Apakah kalian telah melakukan hubungan?”

Pertanyaan yang terakhir terdengar oleh sang Leader. Dia mengerutkan keningnya dan mendorong wartawan tersebut hingga terseungkur. Wartawan yang lain langsung mengabadikan kejadian yang amaat langka ini.

Para Bodyguard langsung mengamankan eksiden tersebut. Para member pun berjalan kembali di kawal ketat sampai mereka masuk kedalam mobil.

“Sudah sudah!!! Pulanglah…pulanglah..” seorang ajusshi keluar dari mobil tersebut dan menenangkan para wartawan yang semakin brutal.

“Tapi tuan.. kami hanya di beri waktu hari ini,” jelas salah satu wartawan dan wartawan yang lain meng ‘iyah’ kan nya.

“Kami berjanji akan mengadakan jumpa fans besok!” terang ajusshi itu. “Ah~” para wartawan mengeluh dan satu persatu pulang dengan wajah suram. “Kalian harus bertanggung jawab akan hal ini!” seorang namja mendekati ajusshi tersebut dan menunjukan luka darah di kepalanya. “Omoo!! Anda kenapa?” tanya ajusshi itu panic.

“Tanyakan saja pada Leader brengsek itu!” jelas namja tersebut dengan emosi. “Aduh.. aduh.. maafkan kami. Kami akan ganti rugi..” turut ajusshi tersebut.

BRAAK!!

“Jinki~sshi apa maksudnya kamu melukai wartawan tadi?!!” gebrak meja sang manager sambil bertanya dengan emosi kepada yang leader yang duduk santai sambil mendengarkanl lagu. “Kau itu LEADER!! KAU SUDAH MEMBUAT SKANDAL.. SEKARANG KAU MEMBUAT HAL YANG BISA MENJATUHKAN NAMA BAIKMU!!” bentak ajusshi itu lagi.

Sangking kesalnya. Akhinya sang leader dengan wajah baby face ini angkat bicara, “Ini nama baikku! Dan kau!! Siapa kau? Kau hanya manager! Ini nama baikku.. dan punyaku! Kau tidak punya HAK!!” ucap sang leader kasar. “HYUNG..!” “DIAM KAU KIBUM!!” belum sempat namja manis yang memiliki bibir seksi itu angkat bicara sudah di potong dengan bentakan yang keras dari sang leader.

“KAU L.E.A.D.E.R YANG TIDAK TAHU TERIMAKASIH!! AKU TIDAK MAU MENGURUSIMU LAGI!!” dengan kemarahan yang terus menjadi-jadi ajusshi itu angkat kaki dan pergi dengan emosi yang tinggi. “Ajusshi..” panggil lembut namja kecil yang berlari menyusul ajusshi tersebut. “TAEMIN! Hentikan langkahmu atau akan aku keluarkan kau dari group!” ancam namja yang barusan adu mulut dengan ajusshi tadi. “Kau ini..” PLAK!! Tamparan keras di terima oleh namja yang di kerap dipanggil Jinki oleh dongsaengnya. “SADAR HYUNG!!! SADAR!!!”

“Cukup! Key..*bow* jeongmal mianhe,” lirihnya sambil terus menunduk. “Maaf.. aku emosi,” namja tersebut terus menundukkan badanya. “Tunggulah disini aku akan mengjar ajusshi dulu,” lirihnya lagi sambil berlari keluar.

“Apakah ini akan terus berlanjut?” gumam namja manis dengan bibir seksi itu.

5 menit…

7 menit…

10 menit…

“Hyung.. apakah Onew hyung akan baik baik saja?” tanya namja kecil dengan wajah cemasnya. Namja tinggi yang dari tadi menonton TV hanya menatap namja kecil itu sambil tersenyum lembut, “Tenanglah..” lanjutnya sambil mengacak pelan rambut namja kecil tersebut.

47 menit…

“Kemana sih dia?” gumam namja dengan wajah Barbie bolek balik di depan pintu sambil lima menit sekali ia melihat jam tangannya. “Key.. belum tidur? Huamm” nama bertubuh pendek mendekatinya dan bertanya.

“Uhm, kalau aku tidur siapa yang akan membukakan pintu?” keluh Key yang di barengi oleh satu ‘uap’an. “Tidurlah.. aku yang akan berjaga.” Namja bertubuh pendek itu pun menawari bantuan, dan membuat namja berwajah Barbie itu mengembangkan senyumnya. “Gomawo..”

“Aisshh.. silau” wajah Barbie tidak menandakan ia lemat lembut. Buktinya ia bangun terpagi dari semuanya dan sedang membuka beberapa gorden agar cahaya masuk. ‘apakah Onew hyung sudah pulang?’ batinya sambil berjalan kearah pintu. Di dapati di sana namja yang ia temui semalam masih tertidur nyenyak di sofa dengan kain tipis menjadi selimutnya. ‘dia ketiduran, apakah Onew terkurung di luar?’ ku buka pintu dorm dan melihat kesekeliling tapi tidak mendapati apapun.

“Kemana dia?” keluhku kesal. Ku tutup pintu dengan wajah kesal. ‘Hahahaha’ tawa kecil terdengar dari luar. “Suara itu?!” dengan sigap namja tersebut membuka pintu kembali. “Omoo! Omo!!”

++Jinki Pov++

“Jadi dia akan tinggal disini?” ucap Key dengan wajah sedikit kesal. “Ne, tolonglah..” pintaku dengan wajah innocent. “Uhm, kau sudah bilang ke manager?” tanya Key lagi. “Dia yang minta agar yeoja ini tinggal disini. Karena kalau ia bertemu wartawan… akan lebih gawat!” jelas ku.

“Huh! Kau sudah bawa masalah. Sekarang tinggal disini? Aku tidak akan meladenimu!” umpat Key kesal dan balik kekamar. “Bagaimana?” tanyaku berusaha pada member yang lain. “Terserah hyung..” Minho menjawab sambil tersenyum. Aku mengarahkan wajahku pada Jonghyun, “Silahkan saja.” Lanjut Jonghyun. “Taemin?” Taemin hanya mengangguk mantap. ‘hufh, hanya Key yang sulit menerimanya..’

“Oppa..” terdengar lirih kecil suara manis dari belakang. “Ada apa Chikmi?” wajahnya yang terlihat tidak enak hati itu membuatku bersalah. “Lebih baik aku pulang saja kenegaraku oppa, hum.. aku tidak enak dengan Key oppa,” “JANGAN PANGGIL AKU OPPA! AKU BUKAN OPPA MU!!” belum sempat aku menenangkanya suara teriakan Key yang terdengar kesal terdengar amat keras dan menyakitkan. “Oppa.. sudahlah, lebih baik aku pulang..” “YA! ITU LEBIH BAIK!!” teriak Key lagi. Yeoja manis itu hanya tersenyum dan mengambil kopernya. “Chikmi.. tunggulah sebentar. Aku akan membujuknya,” cegahku.

‘Aiissshhh.. Key.. kenapa kau menjengkelkan sekali.’ batinku. “Hyung? Dia sudah pergi?” tanya Key saat aku sudah berada di kamar. “Tidak! Andwae! Dia tidak akan pergi..” terangku. “Cih!” jelas Key terlihat semakin kesal. “Terserah mu hyung.. pokoknya aku tidak mau mengurusi dia!”

++Kibum Pov++

‘Apa apaan ini? Gila! Yeoja yang membuat skandal dan bisa merusak nama baik tinggal disini? Sebenarnya mereka nyadar gak sih?’ pikirku sambil mengendus kesal.“Disini dia tidur dimana??” tanyaku kesal. “Dikasurmu yang berwarna pink itu..” “Mwo! ANIYO!!!” “Hyung.. tenanglah, dia akan tidur di sofa kok.” Dengan cepat Taemin menenangkan sesaat hatiku yang mau meledak ini. ‘Awas saja kalau dia tidur disini..’

++Chikmi Pov++

Ya Tuhan.. apakah ini baik? Aku sudah terlalu membuat masalah. Ingin sekali aku pergi tapi oppa selalu mencegahku. Aku sih mau-mau saja tingga di sini.. Senang sekali malah. Karena tinggal serumah dengan idola yang aku sayangi. Tapi, tak kusangka Key oppa sebegitu bencinya akan diriku. Mengapa aku tidak bertemu Key saja di Bandara.. Hufh, meluluhkan hati Key oppa kan susah sekali.

++Jinki Pov++

“Chikmi.. chikmii?” ku goyangkan telapak tanganku di depan matanya tapi tidak merespon, “CHIKMI!” hentakku. “Oh ne? apa oppa?” dia sadar tapi aku rasa ada yang aneh. Tatapannya kosong. ‘apa iya terlalu keras berpikir tentang Key?’ “Chikmi? Kau baik-baik saja?” ku tepuk pundaknya sesaat. “Uhm.. oppa? Apa?” sesaat ia mengarahkan tanganya kedepan seperti mencari sesuatu, tatapnya kosong. Apakah ia tidak melihatku?

“Chikmi?” ku balikan tubuhnya mengahadapku. “Oppa?” tanyanya dengan wajah tersenyum tapi tatapanya masih kosong. ‘Omo! Apa yang terjadi padanya.. mengapa ia mendadak begini.’ “Kau sakit?” tanyaku memastikan. Ku lihat ia seperti tersengat sesaat, “Oppa! Tidak.. sang tidak sakit kok. Tenanglah..” tatapnya kembali. Senyum hampanya yang tadi berbubah menjadi penuh arti. ‘Mungkin tadi perasaanku saja.’

“Chikmi!! Main yuk!!” teriakan Minho membuyarkan lamunanku. “Ne oppa..” jawabnya pelan. “Oppa aku ke Minho oppa dulu yah,” ucapnya sambil tersenyum tipis. “Ne,” jawabku singkat.

++Kibum Pov++

“Hah!” desisku. ‘Pura-pura aneh.. dasar! Udah gak tau malu sekarang cari perhatian yang gak jelas lagi.. Berani amat dia? Jangan-jangan..’ “HYUNG!! ONDUBU!!” panggilku keras. “Bagaimana? Kau sudah mau menerimanya..” “Aisshh aku memanggilmu bukan untuk itu. Aku mau nanya kau menemukan dia dimana?” hebusan nafas kecewa terdengar sedetik sebelum ia menjawab. “Dia punya nama Key.. namanya Chikmi dan  kau jangan menganggap dia seperti barang buangan,”  keluhnya pelan. “Ya siapa tadi? Chicken? Kitchen? Siapalah itu.. Chik chik.. dia stalker kali! Atau jangan-jangan AF!! Dia mau menghancurkan kita.. sadar hyung!! Sadar..” “KAU YANG HARUSNYA SADAR!!! KAU SEENAKNYA MENDUDUH DIA YANG TIDAK-TIDAK!! Ini bukan Key yang aku kenal..” lirih ucapnya membuat hatiku ini langsung tertekan.

++Jinki Pov++

“KAU YANG HARUSNYA SADAR!!” bentakku. ‘ada apa dengan Key? Dia sangat aneh,’ “KAU CEMBURU?” tanyaku melanjutkan. Dia masih terdiam. “Pikirkan itu baik-baik. Kalau kau tidak mau berubah. Aku yang akan berubah.. aku akan mengusirnya seperti kehendakmu! Dan jangan berharap setelah aku berubah aku sama seperti sekarang.” Lanjutku lagi sambil meninggalkan dia yang masih terdiam membeku.

Ku berjalan kearah ruang TV. KU lihat Chikmi dengan wajah riang asyik bermain Playstation dengan Minho dan Jonghyun. “Gantian!!! Akuen..” ucapnya semangat. “Aiisshhh.. aku dulu!!” rebut Jonghyun mengambil stick dari tangannya. “Ahh~ oppa,..” rengeknya. Aku hanya tertawa kecil.

++Minho Pov++

“Omo! Perempuan apakah kamu?” celetusku sambil terus memainkan permainan ‘One Piece’. “Aku perempuan biasa.. hahaha” tawanya kecil sambil terus juga bermain. Kulihat jari-jarinya yang lincah menekan tombol-tombol yang berada di stick. ‘Omoo..’ batinku. “Jurus!!” teriaknya di tahan. Ku sadari sesaat melihat ke TV dia melayangkan jurusnya padaku. “Omo!! Bagaimana bisa? Kau..” ku tatap wajahnya yang hanya tersenyum kemenangan. “Ajari aku!” pintaku memohon. “Oppa masa tidak tahu. Tekan tombol start lalu klik yang paling atas.. nah di ditu jurus-jurusnya.” Jelasnya panjang lebar. “Mwo? Bagaimana kau tahu..” tanyaku kagum. “Hahaha.. raja game di SHINee kalah sama seorang yeoja.. hahaha”  tawa Jonghyun hyung meledak melihat tingkahku. “Biarin!!” balasku sambil cemetut.

“Aku belajar sendiri kok, aku kan selalu main PS kalau di rumah.” Jawabnya manis. ‘Aigoo!! Pantas saja Onew hyung mempertahankan yeoja ini. Dia memang manis dengan senyum mengembang di wajahnya.’ “Chikmi!! Kesini lah..” suara Taemin membuyarkan lamunanku yang sendari tadi tak sadar menatapnya. “Oppa aku ke Taemin oppa dulu yah, nanti kita lanjutkan! Hehehe.. ”

++Taemin Pov++

“Hei!” ucapku tiba-tiba saat dia berada di depanku. Dia hanya tersenyum melihatku bertingkah aneh. ‘omo.. aku salah tingkah? Atau dia?’ “Kau baik-baik saja oppa?”tanyanya dengan wajahnya sedikit menengok kearah benda yang aku pegang di belakang.

“Kau baca apa oppa? Komik? Komik dewasa?” lanjutnya lagi. ‘Mwo? Bagaimana dia tahu?’ “Uhm euhmm.. tidak.. hanya komik biasa,” jelasku sedikit tergagap. “Ohahah.. kirain komik NC,” ucapnya tertawa kecil. “NC? Apa itu?” tanyaku yang babo ini. “Not Children.. Rating untuk FF. tapi aku pake kesemuanya. Foto, Komik, Novel..” jelasnya dengan masih mengintip intip komik yang aku pegang.

“Kau sering bikin Fan Fiction?” tanyaku  yang langsung refleks senang dan melepaskan benda yang aku pegang. “Hahahah. .. komik NC tah.. dasar oppa?” aku mengambilnya dengan malu-malu dan menyumputkannya di bawah piring di belakangku. “Ssssttt jangan beritahu Fans yah..” ucapku memohon. “Heheh..tentu.. hhehe” tawanya yang kecil masih terus berlanjut.

“Oh iya.. lanjutkan yang tadi. Dan lupakan yang..” “Tunggu oppa.. hahaha,, aku masih ingin ketawa.. hahha.. hahha…” tawanya benar-benar terus berlanjut. “Tung.. hahaha.. tunggu yah oppa…” dia memegangi perutnya yang tidak sakit itu sepanjang ketawa. “Hhaha. Huf.. huff..” “Tarik nafas… pelan-pelan keluarkan..” ucapku refleks. “Huf… tenan Chikmi tenang.. huf….. hahahhaha” ‘Omo! baru saja dua detik tenang dia ketawa lagi. Sepertinya dia tidak bisa menahan tawanya.. dasar,’

“Aduh!” ucapnya ambruk. “Makanya jangan ketawa terus,” ledekku. Tapi ia tidak bangun-bangun hanya terbaring lemas dengan tatapan kosong di matanya. “Chikmi kau baik-baik saja?” tanyaku kawatir. Ia tidak merespon, yang dia lakukan hanya mengerjap-ngerjapkan matanya. “Chikmi?” tanyaku lagi sedikit menggoyangkan tubuhnya. ‘aduh.. apa yang harus aku lakukan? Aku bisa kena marah Onew hyung..membayangkan amarah nya yang seperti monster..ah!! ayolah!!’ aku hanya bisa menggigit bibir. ‘Taemin bukan saatnya takut dimarahi. Kau harus menolongnya!’ “Hy..”

“Oppa.. huf.. tolong jangan panggil siapa-siapa.. huffhh.. tenang aku .. bisa..!” dia terus membungkam mulutku dan mencoba memegang meja untuk bangkit. “Chikmi,” popongku menaruh tanganya di pundakku. “Lepaskan aku oppa..” lirihnya kecil. AKu hanya menurutinya. Ia mengeleng-gelengkan kepalanya mencari kesadaran. “Nah! Sampai dimana tadi?” tanyanya dengan wjaha berseri kembali.

“Omo.. kau membuat ini untuk Kibum hyung?” dia mengangguk pelan sambil tersenyum. Mengapa “ *Fanfiction Marry Die by Han Sang Ra* ‘Hyenim dan Kibum oppa harus mati.. ini terlalu mengharukan. Apakah ada yang Minho hyung?” tanyaku lagi setelah membaca Fanfiction pertama. “Ada! Tunggu yah oppa aku cari dulu..” ucapnya. Ia mengotak ngatik laptopnya lalu. “Nih oppa!” lanjutnya. ‘omo aku baru sadar dari tadi aku memperhatikanya.’ “Ne1 aku baca dulu yah..”

“Kau membuatnya begitu sedih saeng.. huwaa!! Untuk saja dia kembali bersama Eeteuk! Minho oppa baik juga, *Fanfiction I’m Your FBI by Han Sang Ra*” dia tersenyum kembali mendengar komentarku. “Aku mau lihat yang lain!!” ucapku semangat. ‘Membaca fanfictionnya membutaku dekat dengannya.. aku senang…aisshh Taemin ada apa denganmu?’ “Nih oppa!” ucapnya membuyarkan semuanya. “Oh! Ne ne ne..” jawabku asal.

“Kasian Via! Apa ini? Kenapa para Angle berubah menjadi sejahat ini saat Queen of the Lucifer kembali. *Fanfiction My King is My.. by Han Sang Ra*Omo! Aku mengeluarkan air mata lagi..” “Aku senang ada yang menangisi FF ku,” celetunya tiba-tiba. “Aku mau.. aku mau baca yang lain..” lanjutku lagi.

“Aduh! Akhirnya ngegantung saeng..*Fanfiction Picture of You by Han Sang Ra* aku sembuh tapi kenapa Onew hyung meninggal? Ini sedih.. kasian Taeyeon noona.. kau pintar membuat yang sedih.. apakah ada yang kau jadi tokoh utama?” tanyaku penasaran. “Hehehe” cengirnya mengembang. “Aku lupa oppa.. yang aku ingat aku bikinnya Yaoi, hehehe” aku tersentak sedikit. “Mwo! Kau bikin Yaoi! Ternyata.. Jangan-jangan kau sudah baca…” “Hhehe iya oppa, aku udah sering baca yang NC!!” aku tersentak lagi. “Kau lebih muda.. tapi nyalimu..” dia hanya cengingisan mendengarku. “Hei ada apa ini?” Tiba-tiba Jonghyun hyung datang dan mengagetkanku.

++Jonghyun hyung++

‘asyiikk sekali mereka. Mengotak-ngatik laptop memangnya ada apa si? Taemin sampai nangis segala..’ ku dekati mereka. “Hei ada apa ini?” tepukku pada pundak Taemin pelan. “HAAAA!!! Hyung! Aku kaget!!” celoteh Taemin. Aku hanya mengerutkan kening tanda heran.

“Kalian lagi apa sih?” tanyaku melihat laptop yang masih terpajang dengan tulisan bagai cerita. “Baca FF hyung..” jawab Taemin. “FF? ada tentang aku tidak??” ku lihat Chikmi mengangguk. “Ada ada.. awas Taemin!!!” ku dorong Taemin dari kursi hingga ia terjatuh kebawah dan merintih. “Mwo!! Aku Lucifer? Wah!! Baca! Baca!!”

++Kibum Pov++

“Cih! Cepat banget ia menarik perhatian.. dasar perempuan.” Ku baringkan diriku di kasur sambil menatap langit langit. “Tapia pa yang mereka lakukan di depan laptopnya yah?” penasanku menjadi-jadi melihat kembali Minho bergabung dan menangis lalu tertawa. “Ada apasih di laptop itu? Jangan-jangan menghipnotis! Omo.. omoo..” gumamku pelan.

“Aisshh.. Kibum kenapa kau tidak bisa tidur! Lihat jam sudah jam 11 malam.” Keluhku pelan. Kulihat ke bawah member yang lain sudah pada tidur. “Mengapa mereka bisa nyenya? Sial!” keluhku lagi. Kruyyuuukk!! “Aduh lapar lagi. Pantas saja aku sulit tidur.” Ku bangunkan badanku dan berjalan kedapur.

Ku lihat yeoja tadi tertidur lemas di depan Laptop yang masih menyala. “Omo! Apa yang ia lakukan. Itu tidak baik untuk badanya..” omelku sendiri. “Bagiamana memindahkanya?” tanyaku pada diri sendiri. Dan tidak sengaja pandanganku mengarah kearah laptopnya, ‘apakah ini yang membuat mereka menangis dan tertawa’ batinku. Ku curi pelan mouse yang ia gunakan sebagai bantal. Ku baca salah satu karyanya yang ‘aku’ menjadi tokoh utama.

“Aisshhh.. pantas saja. Dia terlalu membuatnya.. ah~ kenapa air mata ini. Berhenti berhenti!!!” ucapku agak kencang. Tapi ini membuat air mataku terus jatuh. ‘cuci muka cuci muka..’ pikirku langsung lari ke dapur.

Pletak! Diriku segar dari kamar mandi langsung diam membatu mendengar suara yang aneh dari dapur. “Omo! Siapakah itu?” tanyaaku pelan dengan nada sedikit ragu campur ketakutan. “Oppa? Kau kah itu..” suara manis dan lembut menjawab pertanyaanku. ‘Apakah dia yeoja itu’ pikirku bingung. Kulihat di meja memang tidak ada dia. ‘Uhm bearti itu dia. Tapi mengapa dia…’ ku dekati dia yang seperti orang linglung di dapur. Dia meraba-raba tempat cuci untuk mencari gelas. Ia memegangnya dengan hati hati dan menaruhnya sangat pelan seperti orang yang tidak bisa melihat. “Hei! Kau kenapa?” tanyaku penasaran “Key op..” “Susssuuuttssuuutt.. jangan paggil aku oppa! Ingat itu!” “Uhm.. Key~ssi..” uacapnya dengan wajah tersenyum menengok kearahku tapi tidak memandangku.

Sekarang dia menuang air dengan perlahan. “Eitttsss kau bisa menuang tidak! Tumpah tau..” ucapku sambil merebut botol minuman dari tanganya dan menungkan untuknya. “Nih! Aku menuangkannya untumu karena aku takut nanti pecah janga berharap yang tidak-tidak..” ucapku. “Ne opp… eh Key ~ssi” dia berjalan pelan melwatiku. Ia mengerahkan salah satu tanganya kedapan untuk menetukan arah. ‘ada apa dengan yeoja itu sih?’

++Chikmi Pov++

Ya Tuhan.. janganlah ka uterus kambuhkan itu. Aku memohon sampai aku pulang. aku sehat! Aku ingin melewati hari-hariku bersama mereka dengan tawa dan canda. Aku tidak mau mereka kawatir Ya Tuhan.

++Jinki Pov++

“Chikmi!!” teriakku manja sambil mendekapnya dari belakang. “Omo! Oppa.. jangan lakukan ini. Aku tidak enak!! Aku masih kecil oppa..” keluhnya. “Tapi kau tinggi!! Jadi kau enak mendekapmu..” jawabku asal. “Onew hyung!! Jangan begitu nanti Key hyung marah lagi.” Jelas Minho yang lewat dan melihatku.

“Biarkan saja. Aku ingin melakukan ini terus.. entah mengapa aku merasa kana rindu sekali akan dirinya..” terangku. “Apakah Chikmi akan pergi?” tanya Taemin tiba-tiba datang. “Paling nanti aku pulang oppa,” jawab Chikmi pelan sambil tersenyum berat . “Andwae! Aku tidak akan mengijinkanmu pulang!!” lanjut Minho dengan tegas. Senyum berat yang terpancar di wajahnya membuatku merasa ganjal.

“Saeng jalan-jalan yuk!” ku rangkul tanganya dan membawanya pergi dengan penyamaran yang sempurna. “Mau kemana oppa?” tanya nya sambil terpogoh pogoh karena ku tarik dengan sedikit memaksa. “Ayo kita beli kenangan!” jawabku. “Kenangan apa..” sebelum ia meneruskan komentarnya aku menariknya kembali. “Oppa!! Berhenti sejenak!!”  ucapnya. “Ada apa? Kau cape? Mau istirahat dulu?” tanyaku cemas. Melihat keringat yang sudah mulai mengucur di pelipisnya. “Tidak. Aku hanya ingin menyoba telepon umum itu.”ucapnya menunjuk telepon umum kotak merah yang berada di dekat taman.

“Boleh! Kalau begitu!! Kau disini dan aku disina!” ajaku. “Aku meneleponmu yah!!” lanjutku lagi. “Aniyo!! Aku yang menelepon oppa..” rengeknya manja. Ya sudah aku turuti. 1 menit.. 1 menit lebih.. “Saeng? Kau tidak menelepon!!!” teriakku dari seberang. “Sudah oppa!! Rusak kali..” jelasnya. “Uhm, ya sudah lain kali saja. Ayo kita jalan-jalan lagi..”

++Minho Pov++

“Omo!! Wah boneka beruang yang besar sekali…” ucapku melihat Onew hyung dan Chikmi membawa pulang beberapa cemilan dan satu boneka beruang. “Oppa! Aku beli kaset baru!!” teriak Chikmi langsung menghampiriku. “Wah! Besok kita main yah!!” ucapku senang. ‘ternyata ada pecinta game juga selain aku.. aku terharu..’ batinku.

++Kibum Pov++

“Aiisshhh.. buat apa Onew membelikan benda tersebut. Hah!” dercakku kesal. ‘gara-gara yeoja itu aku sulit berinteraksi dengan member yang lain. Mereka sibuk terus..’ keluhku dalam hati.

“Key~ssi kau tidak mau ikut makan malam?” ku lihat sebuah kepala keluar dari balik pintu mengintip sedikit. “AKU BISA MAKAN SENDIRI!!! UDAH SANA!!! AKU MUAK MELIHATMU!!!” bentaku kesal. ‘beraninya dia menawariku! Cih..’ batinku. “Hm, ya sudah kami duluan..” ucapnya sambil tersenyum tipis.

Kruuyuuukk!! Kruuyyuukk!! “Omo.. mengapa perut ini, ah~” ku bangkitkan badanku dari tempat tidur. Turun dengan sangat pelan ke bawah agar yang lain tidak terbangun. Krruuuyyukk!! “Ssstt… diamlah perut,” gumamku pelan.

Perlahan ku buka pintu dan keluar dengan berjinjit pelan. “Aduh apakah masih ada makanan di dapur?” tanyaku sendiri. “Uhm,” dehamku. ‘dia selau saja tidur di meja. Dasar yeoja aneh. Sudah tahu ada sofa.. huh!’ keluhku sendiri. ‘memangnya dia nulis apasih setiap malam?’ ku urungkan diriku mengambil makanan. Ku lihat isi dari ketikannya.

Hari ini menyenangkan sekali ya Tuhan…

Berjalan bersama dengan namja yang selama ini aku sukai. Aku sayangi..

Onew oppa. Begitu indah hariku. Aku ingin ini terulang. Walau mengulang dengan hanya begitu saja aku senang! Sangat!

Tapi.. aku tidak bisa…

Yah, aku bukan mau pulang tapi… Uhm, aku mengi..

“nggghhh..” erangnya dalam tidur mengagetkanku. “oppa! Eh maksudku Key~ssi..” ucapnya tergagap langsung meng ‘close’ MS. Wordnya. “ya! Mengapa kau tidur disini menganggu tau.. tidurlah di sofa,” jawabku tergagap juga, ‘mengapa aku menyuruhnya pindah?’ “mmmppphh.. baiklah,” ucapnya pelan dan membawa laptopnya menuju sofa, “Eeeeiiittss…” ku tarik satu tanganya saat ia berbalik.

“Bikinkan aku makanan. Aku lapar..” pintaku. ‘ya sekali-kali gak papa kan,’ “mmpphh.. lepaskan aku Key~ssi. Aku akan membuatkannya..” rintihnya pelan . “ooppss” ucapku kecil. ‘apa aku memegangnya terlalu keras?’

Ku berjalan pelan mengikutinya dari belakang menuju dapur. Lalu aku duduk dikursi depan meja makan. Dia mengeluarkan beberapa bahan dari kulkas. “mmppp” hirupku mencium bau yang sangat sedap. “Nih oppa makan yah..” ku lihat dia menaruh makanan tepat di depanku dengan tersenyum dan mata terpejam. Lalu ia berjalan guntai ke bangku meja di paling ujung dan duduk. Bluk! ‘apakah dia tidur? Ya sudahlah.. yang penting aku makan.’

Kembali kucium aroma yang begitu sedap ini. “Harum sekali… Aaaa!” Hap! Satu santapan besar masuk ke dalam mulutku. “mmpphhh… masakannya enak juga. Untuk seumurannyaa,” lanjutku lagi. ‘apa itu Kibum? Kau memujinya.. aiisishhh refleks itu refleks..’ setelah beberapa menit berlalu selesai lah makanku. “cuci cuci..” nyanyiku saat mencuci piring. “Tunggu! Tadi dia memanggilku ‘oppa’?” ku balikan badanku dan menatapnya sinis. ‘ah biarkan deh. Yang penting aku kenyang.. tapi jangan sampai terulang lagi.’ Batinku sambil berjalan ke kamar dan tidur kembali.

++Jonghyun Pov++

“Huaacchii!! Huaacchhii!! Aduh…” lirihku lemas sambil mengelap hidungku yang terasa gatal. “Kau sakit oppa?” tanya Chikmi tiba-tiba. “Uhm… tid..Huaacchhiii!!!” ku sembur padanya. “aduh.. aduh.. mainhe saeng.. mia Huacchhiii!!..” bersinku lagi. “Tidak apa-apa oppa.” Ucapnya lembut sambil mengelap wajahnya.

“Ya Jonghyun hyung! Kau sakit? Kalau begitu aku akan bilang ke manager.” Minho yang tiba-tiba datang. “Uhmm.. ya gomawo^^~” balasku. “Ya!” baru saja aku ingin ikut mengelap wajah Chikmi, Minho langsung menariknya. “Hei.. mau kau apakan dia?” omel Onew hyung yang lewat sambil mendengarkan musik. “Aniyo!!! Aku mau mengajaknya jalan-jalan.. gentian yah hyung!!” rengek Minho pada Onew. Onew pun terdiam. “Ne, tapi jangan berbuat apa-apa padanya!” jawab Onew. ‘aisshhh mengapa aku harus sakit begini? Aku juga ingin gentian mengajak yeoja ini jalan-jalan..’ cibirku kesal.

++Minho Pov++

“Nih!” ku sodorkan kue hangat padanya. “cuaca sekarang dingin yah oppa..” kataknya lembut sambil menerima kuehku. “uhm aku juga berpikir begitu.” Jawabku menanggapinya.

“kau suk..” “oppa lihat ada sepedah! Main yuk!” ucapnya yang berdiri dan mengarahkan tanganya. Ku ikuti arah tersebut dan mendapati sepedah tua tergeletak begitu saja di taman. “um.. boleh, aku ambil dulu.”

‘sepeda siapa ini?’ ku berdirikan sepedah tersebut, “hello!! Apa ada pemilih sepedah ini?” teriakku. Tapi tidak ada yang menjawabnya. ‘ya sudah’ aku menggeret sepedah itu mendekati Chikmi. “ayo naik!” ajakku saat aku sudah nyaman duduk di depan. “ne”

“hyaa…!!!” teriakku menambah kecepatan dengan goesan yang kuat dan berkali-kali. “omo!! Oppa pelan-pelan.. awas nabrak!” ucapnya sambil sedikit memukul punggungku dari belakang. “kalau begitu peganganlah..” ucapku sambil melepas tangan dari stang dan mengaitkan kedua tangan Chikmi ke pinggangku. “bersiaplah!!!” ucapku sambil menggoes kembali.

“Kami Pulang!!!” teriakku sambil membua pintu dengan paksa. “omo! Ap itu saeng?” tanya Taemin yang tiba-tiba datang dan menghampiri  Chikmi. “aku bawakan syal buat oppa. Nih,” ia menyodorkan satu syal berwarna hijau kepada Taemin. “gomawo saeng..” ku lihat dalam sedetik tapi mengesalkan Taemin mengecup tipis pipi Chikmi. “TAEMIN!!!!!” teriakku kencang yang tidak sengaja di barengi teriakn Jonghyun dan Onew hyung.

++Taemin Pov++

“gomawo saeng…” bisikku tipis di telinganya dan tidak bisa menahan melihat pipinya yang chubby itu ku kecup tipis disana. “TAEMIN!!!” “huwaa.. mianhe hyung mianhe..” *bow* ucapku mengerti maksud mereka. “mianhe hyung..” ucapku pelan sambil menarik tangan Chikmi keluar. “Hei!!!” teriak Onew hyung masih terdengar walau sudah jauh dari dorm.

++Chikmi Pov++

“Aisshh oppa jangan menariknya terlalu kencang. Sakit..” rintihku. Sebenarnya Taemin tidak melakukan ini, peganganya juga tidak kuat. Hanya saja bekas kemarin malam dengan Key oppa ini terasa sakit. “Omo! Tanganmu biru saeng,.. aduh maaf maaf..” Taemin oppa panic. “Sudahlah oppa, ini tidak terlalu sakit sekarang. Uhm.. kenapa oppa mengajakku kemari?” ucapku mengalihkan pembicaraan. Ku lihat sekelilingku ini taman yang aku temui setiap jalan-jalanya. Bersama Onew oppa maupun Minho oppa. Dan sekarang dengan Taemin oppa.

“Uhm.. tidak tahu tadi aku hanya menghindari amukan hyung, hehehe” jawabnya dengan tawa kecil di akhir. “Kalau begitu kita duduk yuk! Aku cape oppa..” terangku sambil memegangi kakiku yang gemetar kecil. “Kalau begitu kau duduk disini. Aku akan carikan makanan hangat serta minuman,” Taemin oppa memegang pundaku dan menyuruhku duduk. Ku lihat dia yang berlari menjauh, ‘umh’ gumamku pelan.

“aisshhh.. salju turun lagi. Ah~” ku gesekan kedua telapak tanganku agar menimbulkan kehangatan di sana sesekali aku meniupnya. Ku pejamkan mataku sesaat merasakan dinginya malam bercampur salju. ‘iiihhh..’ gumamku lagi. “mwo! Aih! Mengapa menyakit ini harus kambuh..” dercakku kesal. Ku mainkan tanganku seperti meraba-meraba di depan. “ayolah!! Aku ingin melihat!!” keluhku lagi. Bap! Bap! Ku rasakan telapak tanganku memegang sesuatu.

“Kau tidak apa-apa?” ku kerjap kan mataku dan mencari sumber suara tampa melihatnya. “Oppa?” tanyaku gelap. “Ne~ nih makanan dan minumannya.” Dengan perlahan penglihatan dan warna dalam mataku kembali. “Kau aneh Chikmi.. tadi seakan kau tidak melihatku,” Degh! ‘apakah Taemin oppa menyadarinya?’ “Oh hmm uhmm,. hehhe” jawabku tergagap. “Uhm.. huff huff..” di lanjutkan kembali gesekan di tanganku.

“Kau kedinginan?” ku rasakan Taemin oppa melingkarkan syalnya di leherku. “gomawo oppa.” Balasku dengan kata sambil tersenyum. “Kursi dan lampu ini akan menjadi kenangan baikku dari sekarang…” gumam oppa pelan. Aku menatapnya heran, “karena aku disini bersamamu!” lanjutnya lagi.

++Kibum Pov++

“Mana Taemin?” tanyaku melihat tiga namja yang lemas terduduk di sofa. ‘dia.. dia mengambil pipi kiri Chikmi’ ‘dia mengecup mengecup’ ‘ah mengap mengapa!!’ sesekali aku dengan gumaman mereka yang gila. ‘siapa yang mereka maksud?’ tanyaku pada batinku. “Hei mana Taemin?” aku melanjutkan topic awal.

“Aku Pulang!!!” hentakan besar di terima pintu dan kulihat orang yang kucari datang bersama yeoja kecil.

++Kibum Pov++

“Mwo! Ani ani.. kau tidak bisa melakukan itu Onew! Ani ani..” keluhku lemas. “Key.. kami sibuk. Dengan dia saja.” Lirih Onew yang sedang asyik membaca beberapa script. “Tapi hyung..” aku memelas tapi tidak ada hasil. Nihil!

“Uhm.. ya sudah. Heh KAU CEPAT IKUT AKU BERBELANJA!!” teriakku sambil menunjuk-nunjuk kearahnya tanpa melihat. “Ne,” suara tipis jawabnya.

“AYO TEMANI AKU KE TOKO BAJU!!” pintaku dengan nada tidak mengharap dia mau. Dia mengangguk pelan. “AISSH!! JAGA JARAKMU!” teriakku lagi sambil mendorong pelan tubuhnya kesamping. “mianhe Key~ssi” lirihnya.

“ADUH!!! ADA BAJU BARU!!!” ku ambil baju namja yang sedang berdiskon besar itu dan aku pakaai keruang ganti. Aku menatap kearah Chikmi yang melihat-lihat baju dan hanya menatap dan mengelusnya. “um..”

“HEH! BAGAIMANA?” tanyaku dengan suara kencang dan menatap diriku sendiri di cermin dengan sedikit bergaya. “Kau cocok memakai itu opp.. Key ~ssi” jawabnya pelan. “Um! Kalau begitu aku ambil yang ini!!” teriakku pada tukang kasir. Lalu aku berjalan keliling mencari baju kembali. “Omoo.. baju yeoja ini indah sekali. Akan aku belikan untuk Chikmi pasti ia cocok memakainya.” Gumamku senang. “Eiittss.. tunggu tunggu buat apa coba?” aku menghentikan niatku dan melirik kesekeliling. Tampak Chikmi hanya duduk terdiam di dekat kasir. ‘hufufhh untung dia tidak mendengarnya. Tapi..’

“AYO KITA MAKAN!!! LAPAR!!” ucapku padanya. “Ne~” jawabnya parau dengan suara sedikit serak. “Tunggu tunggu tunggu!!” ku hentikan langkahku tiba-tiba. “AKU INGIN MELIHAT BUNGA DULU!!” terangku sambil menarik tanganya masuk kedalam. “omoo bunga ini harum sekali.. putih dan bersih lagi. Ini cocok dengannya kayaknya,” “mba apa nama bunga ini?” tanyaku melihat salah satu penjaga toko. “gardenia,”

jawabnya pelan. ‘wah namanya indah! Ini cocok sekali dengan Chikmi!’ batinku.

“KAU MAU BELI BUNGA?” tanyaku keras memandanginya yang dari tadi hanya meraba beberapa bunga dan menciumnya lembut. “opp..maksudku Key~ssi mau membelikannya?” tanya dengan gugup. “Ne! cepat aku lagi berbaik hati nih..” jawabku asal. ‘entah mengapa untuk kali ini aku ingin mengenalnya lebih dalam’ dia melihat lihat sesaat dan “aku mau yang ini!” tunjukanya pada bunga berwarna pink dengan mahkota yang cukup besar. “apa nama bunganya mba?” tanyanya dengan sangat manis. “itu cyclamen de,” jawab mba tersebut.

“Kau mau beli yang itu?” tanyaku pelan. Dia mengangguk semangat. “apa namanya tadi?” tanyaku lagi. “Cyclamen.” Jawabnya pelan.

 

 

 

 

++Jonghyun Pov++

 

“Huaacchuii!! Huuaacchhiii!!” aku mengelap kembali air yang keluar dari hidungku. ‘mengapa pagi pagi sudah bersin ya Tuhan, kapan aku bisa mengajak yeoja itu jalan-jalan..’ gumamku pelan. “oppa kau masih sakit ya?” suara kecemasan aku dapati keluar dari bibir yeoja manis itu. “Ne..” jawabku dengan serak

 

“Tapi aku ingin mengajakmu jalan-jalan..” ucapku lagi. “aku juga ingin jalan-jalan dengan oppa. Tapi melihat kondisi oppa lebih baik oppa istirahatlah di rumah.” Kekawatiranya membuatku senang tapi, bukan ini sebenarnya yang aku inginkan.

 

“Uhm, jalan-jalan saja yuk! Tapi di dalam mobil..jadi kau tidak usah cemas akan penyakitku.” Ajaku yang mendapati ide ngasal. “Terserah oppa saja..” jawabnya. Ku tarik tanganya dan ku bawa masuk ke dalam mobil.

 

“oppa kau sudah bisa menyetir?” tanyanya aneh. “tentu saja. Kau ini bertanya yang sudah nampak jelas.” Jawabku dengan sedikit tertawa. “umh.. heheh.. soalnya saeng bingung. Kehilangan topic.” Ucapnya sedikit menggaruk kepala yang tidak gatal.  “oppa.. maukah kau mengajariku mengendarai mobil saat aku terlepas dari masalah ini?” tanyaku parau. “Tentu! Akan aku lakukan bila kau memintanya..”

 

 

++Kibum Pov++

 

“Buah Gardenia dan buah..” tak tak tak!! Suara keyboard yang aku ketik. “eiitsshh kok buah. Bunga..” tap… satu tekan untuk menghapus kata tersebut. “Nah ini dia!” ku baca perlahan arti bunga tersebut.

Gardenia = Secret Love .. kau menyimpan rasa tapi tidak sanggup mengungkapnya.

“Mwo apa ini! Salah arti..” dercakku sambil mencari arti bunga yang satu lagi.

 

Cyclamen = “selamat tinggal”,

“Mwo! Apa lagi arti bunga ini! Aneh!!!” teriakku kesal sambil menutup laptopku dengan paksa dengan keadaan on. ‘ah~ mengapa aku tidak senang denga arti bunga tersebut? Itu kan bagus!’ batinku. Memang bunga itu bisa menggambarkan perasaan hati yang sulit tersampaikan. Bunga selalu mewakili itu walau kita tidak tahu artinya.

 

“hum,, itu laptopnya yah?” ucapku sambil mengambil sebuah laptop yang tergeletak sembarang di atar meja.

 

 

++Jonghyun Pov++

 

“Hyung!!! Hyung!!” teriakku saat masuk ke dalam dorm. “ada apa hyung?” tanya Minho dengan nada datar. “Mana Onew hyung? Mana dia?” ucapku tidak bisa mengendalikan diri. “hm?” deham Onew hyung. “Chikmi!! Chikmi!!”

 

 

++Jinki Pov++

 

“Dok!! Bagaimana keadaan dia?!!” ucapku mengoncangkan badan dokter yang baru saja keluar dari ruang pemeriksaan. “penyakitnya tidak terlalu parah. Ia hanya mengalami gangguan fisik. Dia.. dia yeoja yang waktu itu berlari tanpa menggunakan alas kaki di tengah badai salju untuk melihatmu?” tanya dokter itu mengingat kembali kejadian beberapa minggu yang lalu. “Ne!” ucapku. “Lalu apa lagi penyakitnya dok?” tanya Taemin tiba-tiba. Aku menapa Taemin bingung,

 

“Uhm.. sulit mengatakannya. Dia.. dia buta total.” Degh! “Mwo! Buta! Buta?” tanyaku lagi memastikan. “Ne dia buta. Sepertinya saat ia berlari berminggu minggu yang lalu. Ada pecahan debu dan kaca masuk ke matanya.” Jelas dokter itu.

 

Tubuhku ambruk dan tertungkai lemas di lantai rumah sakit yang dingin. “aku tidak bisa menjaganya.. aku babo babo” ku teruskan menyalahkan diri sendiri.

 

 

++Kibum Pov++

 

Aku mengidap kelemahan mata. Yah sulit mengungkapkanya..

Aku tidak tahu persis nama penyakit itu. Tapi penyakit itu selalu saja merengut warna dalam mataku. Huh!

Uhm, mungkin suatu saat nanti aku akan buat total. Yap! Ku harap sebelum itu aku bisa melihat wajah oppa oppa tersenyum padaku. Dan lebih istimewa Key oppa… aku ingin melihat tersenyum padaku. Walau tipis… hm,

“Tunggu! Apa maksudnya dia buta total?! Ha? Mata indahnya? Buta?” dengan cepat ku layangkan gas dan mobilku ke rumah sakit setelah mengetahui Chikmi masuk rumah sakit.

 

 

 

“Huuf.. ba.. huf.. bagaimana keadaannya?” tanyaku tersengah-engah karena berlari masuk. “Dia..dia buta Key.. buta..” lirih Jonghyun yang masih terisak tangis sambil memeluk Onew yang hanya diam menatap kosong. ‘apa ini? Dia benar-benar buta?’ batinku.

 

 

Kleek! Ku buka pintu kamar perlahan. Ku lihat Taemin dan Minho yang menangis sambil memeluk erat tubuh yeoja tersebut. ‘aisshh jangan menangis Kibum.. jangan..’

 

“Minho~ah Taemin~ah bisakah aku menjenguknya sekarang?” ucapku dengan berusaha menggunakan nada datar. Aku rasa bibirku sudah bergetar kencang menahan air mata yang sudah menggenai mataku agar tidak tumpah. “Ne” jawab mereka sambil meninggalkan sesosok yeoja yang terbaring dengan tidur yang nyeyak.

 

“Hei..” sapaku pelan. Aku tahu dia mana mungkin menjawabnya. Dia tidur. “oppa.. kau kah itu?” ucapnya sambil meraba-raba tanganku yang aku taruh di kasurnya. “Ne aku Key. Kau sudah bangun? Mengapa matamu tidak di buka?” tanyaku pelan. ‘mengapa aku melontarkan pertanyaan yang menyakitkan?’

 

“aduh mianhe Key~ssi tadi aku kira kau Onew oppa..” balasnya menjawab pertanyaan pertamaku. “Gwenchanayo, kau boleh memanggilku oppa sekarang.” Lirihku sambil mengelus tanganya yang halus. “hm.. oppa.” Ucapnya pelan. Aku pun tersenyum kecil mendengarnya. ‘omo! Mengapa saat aku tersenyum dia tidak bisa melihatnya. Ini Gila!!!’ batinku. “bukalah matamu?” ucapku pelan dengan nada bertanya. “Uhm,” dia tersenyum tipis. “walau aku membuka mataku. Aku tidak bisa melihatmu oppa.. aku sudah di vonis buta total. Dan.. yah beginilah mataku dan diriku sekarang. Hanya bisa merasakan. Tidak bisa apa-apa.. uhm,” lanjutnya dan berhenti sejenak. “oppa.. aku memang tidak bisa melihat tapi aku merasa oppa menahan tangis? Apa benar? Tersenyumlah.. aku ingin melihat oppa tersenyum padaku. Aku tidak bisa melihatnya.. tapi akan aku bayangkan di pikiranku,” lanjutnya lagi.

 

“Aku akan selalu tersenyum untukmu..” gumamku lirih sambil mengecup keningnya pelan. “Gomawo..” balasnya lirih.

 

 

‘Apakah ini maksudnya dia memelilih bunga itu? Mengapa artinya sangat menyakitkan..’ keluhku datar. Angin malam yang menerpa dingin leherku membuatku merinding. Ku berjalan pelan menyuri kota. Dan tepat aku terhenti di sebuah toko bunga yang aku temukan saat bersamanya.. “Masih buka?” gumamku kecil. Aku masuh dan rasanya aku mendengar tawa nya saat berada di dalam toko ini. “Aku mau beli bunga ini,” tunjukku pada sebuah bunga dengan banyak mahkota berwarna merah muda.

“Wah! Bunga yang nada pilih bagus sekali namanya Carnation artinya ‘aku tidak akan melupakanmu’!” jelas pemilik toko sambil membungkus bunganya. ‘aku tidak akan melupakanmu? Memangnya dia mau ke.. tidak! Andwae!! Andwae!!’ batinku sambil membawa lari bunga yang aku pegang.

 

 

++Minho Pov++

 

“Uhm, sepedah ini..” ku ambil sepedah yang tergeletak tak jauh dari tempatku berdiri. “masih di taruh disini, siapa pemiliknya?” gumamku pelan sambil melirik ke kanan dan kekiri. “oppa..” ku balikan badanku cepat mendengar suara lirih dari belakang. ‘seperti suara Chikmi?’ batinku.

 

Ku dongkokan badanku dan ku lihat lekat-lekat sepedah tersebut. “Kau sepedah tua yang baik,” gumamku pelan sambil mengelus body sepedahnya. Ku lihat sebuah kertas di selipkan di jari-jari roda sepedah. ‘punya siapa ini?’ pikirku sambil mengambil kertas dan membukanya.

 

Oppa…aku akan merindukanmu. Uhm,

Chikmi.

 

“Apa maksudny….Andwae!!!” ku kecangkan roda-roda dan ku kayuh sepedah itu sekencang yang aku bisa.

 

 

++Taemin Pov++

 

“hufhh..” hebusan nafasku begitu besar terdengar di taman yang sunyi ini. “mataku sembab.” Gumamku memegang mata yang agak membesar. “Lampu!! Bangku!! Hum.. kemarin kau melihatkan aku bersamanya disini. Melihat kalian,”  gumamku dengan sedikit tertawa. Ini GILA!! Aku terlalu tertekan.

 

‘baru saja kemarin ia bisa memandang wajahku. Ah! Sial!’ dercakku dalam hati. “Lampu, kau mengerti hatiku kan.. huf,” ku menarik nafas dalam-dalam. “oppa?” diriku tersentak. Ku balikan badanku kebelakang tampak kosong disana. “Chikmi? Kau disitu..” panggilku seraya berjalan kebelakang. ‘tidak ada apa-apa..’ gumamku sambil kembali duduk di bangku taman. ‘tapi perasaanku aneh..’

 

 

++Jonghyun Pov++

 

“oppa.. kau mau mengajariku?” “kau mau mengajariku?” “kau mau?” Ah! Ku pukul klakson sekencang kencangnya. Ini Gila kau tahu mengapa aku selalu mendapat bagian terakhir. Dan sekarang apa!? Dia baru melihatku sebentar dan dia… aishhh..

 

Tin.. tin!!!! Ku tekan klaksonku terus. Memang tidak menghasilkan apa-apa tapi cukup melepas stress.

 

Tes… tes.. tik tik.. Bruuussshh!!! “Aih hujan lagi.. ada tanda apa ini?” Drrttt drtttt.

 

 

++Jinki Pov++

 

Ku pandang terus telepon umum dengan perasaan galau. Bayangan dirinya yang tertawa saat menekan tombol demi tombol angka masih terbayang disana. Suara tawa dan canda lembutnya masih berada disana. Tapi mengapa ia mendapatkan penyakit yang begitu berat! Ini Gila!! “Chikmi..” ucapku lirih sambil mendekat dan meraba pelan pinggiran telepon umum itu.

 

Brruuussh!! ‘aduh.. hujan..’ gumamku pelan sambil masuk kedalam kotak telepon. “Umh.. tidak apalah disini aku bisa menghirup aromamu,” lirihku pelan. Ke elus gagang telepon tersebut masih terasa hangat. Kriiingg!!! Krringg!! ‘Mwo.. siapa yang menelepon ke telepon umum?’ aku mengangkat telepon tersebut dan menaruhnya ke telinga. “oppa..” suara lembut yang sangat aku kenal terdengar dari seberang telepon.

 

“Chikmi..” balasku lirih.

 

“oppa kau bisa mendengarku? Oppa..?” ucapnya lagi seperti merengek.

 

“aku bisa mendengarmu..” jawabku pelan. Diriku terisak aku sudah tidak kuat menahan tangis. “oppa.. ya telepon umum ini rusak! Huh! Uhmm baguslah.. aku mau bercerita telepon umum,” ucapnya lagi. ‘jangan-jangan ini… ya waktu telepon itu tidak tersambung ia terus berbicara.. Chikmi..’

 

Drrttt… drrttt…

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

++Author Pov++

 

Hujan yang menguyur Seoul, seperti tangisan isakan dari banyak orang. Alam yang tidak tega pun ikut menangis. ‘kapan hujan ini berhenti?’ desas desus orang yang tidak mengharapkan hujan sebesar ini. Tapi..

 

 

“Ya ya!! Dok apa lagi?”

 

“Siapkan alat pernapasan.”

 

“Ini ini..”

 

“Bangunlah nak bangunlah..”

 

“1..2..3.. Hap!!”

 

“1..2..3.. Hap!!”

 

‘tut… tut… tut…’

 

“Ayo lagi! Tambahkan sedikit tegangan.. ”

 

“Baik Dok!”

 

“1..2..3..Hap!!”

 

‘tut tut…tut… tut.. ’

 

“Ayo dia mulai beraksi…Ayolah nak!!”

 

“1..2..3.. Hap!!”

 

‘tut tut….tuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuttttttttttttt…..’

 

“Mwo!! Apa ini!! Nak Bangun!! Bangun!!”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

++Jinki Pov++

 

“oppa.. aku mengidap penyakit menakutkan. Uhm,, paru paruku yang kemasukan pecahan kaca saat berlari untuk melihat kau di rumah sakit itu sangat parah. Lalu debu kaca itu merusak sebagian organ dalam tubuhku. Aku bilang ke dokter untuk tidak memberitahu kalian.. mmpp aku ingin melalui hariku bersama.. sebelum.. yah, mmpp.. oppa.. oppa saranghae..” suara dari telepon masih terus keluar.

 

 

Drrrttt drrrttt..

 

“Yeobaseyo”

“Jeongmal Mianhe Jinki~ssi.. dia tidak tertolong..”

 

BRRUUUUSSSHHH!!!  “apa! Apa maksudhnya ini.. apa..”

“oppa… oppa… saranghae… mmpp…”

 

 

 

++Taemin Pov++

 

 

“Chimi~ah…” gumamku pelan. Tak terasa tubuhku sudah jubruk terguyur derasnya hujan di malam hari ini. “Kau menangis alamm..? apa dia sudah pergi…?” tanyaku sendiri.

 

“Uhmm..hahaha.. kau buat aku seperti ini Chikmi! Kau buat aku GILA!!” tawakuu kecil medelak di setiap kata. Ku dongkakan wajahku ketas membiarkan air langit membasahi wajahku dengan manisnya. “Chikmi!! Hikss.. hikss…kau sudah pergi…” air mataku turun aku tidak kuat dan menggigit bibirku.

Ini pertama kalinya aku merasakan sakit… sakit… Chikmi..~ah..

“oppa?” suaranya.. kau…

 

 

 

++Jonghyun Pov++

 

“Ne.. yeobaseyo..”

 

“Mwo! Tapi,, dia.. bagaiman…ah!” kubanting hpku ke jendela mobil hingga terbelah dua. Ku rasakan jantung ku sesak tidak beraturan. “Mengapa,, begitu,,… ah..” ringisku lagi.

 

“Ka…kau… ” kupenjamkan mataku sesaat melihat sosok wajahnya yang tersenyum untuk terakhir kali.. ‘oppa..’ lembutnya. ‘saeng…’

 

 

 

++Minho Pov++

 

“Hujan..” gumamku sambil terus menggoes sepedah dengan kecepatan sepenuhnya. “Andwae!!” teriakku. Tanpa sada sebuah mobil tepat melewat dengan kecepatan penuh di depanku. BRAAKKK!!

 

Aku lompat dari sepedah dan sepedah itu menghantam jalan dengan gesekan yang keras. “Chikmi.. chikmi…” ku lantunkan terus namanya sambil berjalan tertitih menuju rumah sakit..

“oppa jangan kencang kencang..” terdengar lembut suaranya di telingaku. Aku terdiam sejenak.. bajuku sudah bermandikan hujan yang terus mengguyur tiada henti..

“Chikmi.. ah…”

 

 

++Kibum Pov++

 

“Andwae!! Andwaee!!” ku percepat langkahku ke rumah sakit. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku tidak mau peduli! Chikmi!!! Ku teriakan nama itu didalam hatiku terus menerus, membayangkan semua perlakuan jaha yang aku lakukan padanya.. Ini …

 

Aku terus berlari menerjang hujan dengan membawa bunga yang baru saja aku beli. “Chikmi…” lirihku setelah sampai di depan rumah sakit. Aku tertatih saat mau masuk kedalam. Rasanya seluruh organ tubuhku hancur. Aku berlari dengan kecepatan yang tidak biasanya.. kakiku gemetar lemas..

 

Belum sempat aku masuk ke dalam rumah sakit.. para medis keluar membawa sesosok tubuh tertutup kain putih dengn payung mereka membawanya kerumah sakit. “Tunggu.. tunguu..” rintihku mencoba bersuara. Ku coba berjalan pelan menuju sesosok tersebut..

 

Ku peluk erat tubuhnya, ku kecup keningnya. Entah apa yang dipikirkan para medis. Aku mencintai yeoja ini! Aku menyayanginya! Ini… “Chikmi..” bisikku lirih di tengah hujan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

++Author Pov++

 

3 Minggu berlalu…

‘Desas desus gossip seorang leader terkenal menyukai yeoja yang jauh dari umurnya telah menghilang. Kontrofersinya bersama seorang wartawan telah di selesaikan di pengadilan seminggu yang lalu. Dan hakim menyatakan sang wartawanlah yang bersalah karena tidak bisa menjaga kata-katanya. Sekian sekilas info..’

 

Klik!! “Uhmm beritanya membosankan..” gumam namja dengan bibir seksi mematikan TV nya. “Hyung… ayo kita ke studio…” namja kecil menghampirinya dan merengek. “Bentar Taemin aku pamitan dulu..”

 

Dia melangkahkan kakinya ke kamar dan mengambil foto yang berdiri dia atas meja sebelah bunga mawar. “Pagi… uhm.. maaf kami akan meninggalkanmu, kita ke studio dulu yah..” ucapnya sambil mengecup foto itu dalam-dalam.

 

“Key.. yah.. kau pamitan dulu, ayo sudah di tunggu..” namja dengan pipi chubby memasuki ruangan dan menarik namja yang baru saja mencium penuh kasih foto seorang yeoja. “Ne hyung..” namja tersebut pun turun duluan kebawah. Sedangkan nama berpipi chubby , “Chikmi kita pergi dulu yah..”

 

“Ne oppa..” suara hangat balasan yang terdengar samar-samar membuat namja tersebut mengembangkan senyumnya..

 

FIN

 

nah ini FF akan ada buku 3 nya.. tunggu ajah yah.. hhehe.. kalau ingin ngerti baca buku 1 nya dulu.. disini..
https://wearefanfictionkpop.wordpress.com/2011/01/05/i-crying-if-you-die-because-you-save-my-life-1s-straight/
GOMAWO^^b


 

 


“Kau mau beli yang itu?” tanyaku pelan. Dia mengangguk semangat. “apa namanya tadi?” tanyaku lagi. “Cyclamen.” Jawabnya pelan.

++Jonghyun Pov++

“Huaacchuii!! Huuaacchhiii!!” aku mengelap kembali air yang keluar dari hidungku. ‘mengapa pagi pagi sudah bersin ya Tuhan, kapan aku bisa mengajak yeoja itu jalan-jalan..’ gumamku pelan. “oppa kau masih sakit ya?” suara kecemasan aku dapati keluar dari bibir yeoja manis itu. “Ne..” jawabku dengan serak

“Tapi aku ingin mengajakmu jalan-jalan..” ucapku lagi. “aku juga ingin jalan-jalan dengan oppa. Tapi melihat kondisi oppa lebih baik oppa istirahatlah di rumah.” Kekawatiranya membuatku senang tapi, bukan ini sebenarnya yang aku inginkan.

“Uhm, jalan-jalan saja yuk! Tapi di dalam mobil..jadi kau tidak usah cemas akan penyakitku.” Ajaku yang mendapati ide ngasal. “Terserah oppa saja..” jawabnya. Ku tarik tanganya dan ku bawa masuk ke dalam mobil.

“oppa kau sudah bisa menyetir?” tanyanya aneh. “tentu saja. Kau ini bertanya yang sudah nampak jelas.” Jawabku dengan sedikit tertawa. “umh.. heheh.. soalnya saeng bingung. Kehilangan topic.” Ucapnya sedikit menggaruk kepala yang tidak gatal.  “oppa.. maukah kau mengajariku mengendarai mobil saat aku terlepas dari masalah ini?” tanyaku parau. “Tentu! Akan aku lakukan bila kau memintanya..”

++Kibum Pov++

“Buah Gardenia dan buah..” tak tak tak!! Suara keyboard yang aku ketik. “eiitsshh kok buah. Bunga..” tap… satu tekan untuk menghapus kata tersebut. “Nah ini dia!” ku baca perlahan arti bunga tersebut.

Gardenia = Secret Love .. kau menyimpan rasa tapi tidak sanggup mengungkapnya.

“Mwo apa ini! Salah arti..” dercakku sambil mencari arti bunga yang satu lagi.

Cyclamen = “selamat tinggal”,

“Mwo! Apa lagi arti bunga ini! Aneh!!!” teriakku kesal sambil menutup laptopku dengan paksa dengan keadaan on. ‘ah~ mengapa aku tidak senang denga arti bunga tersebut? Itu kan bagus!’ batinku. Memang bunga itu bisa menggambarkan perasaan hati yang sulit tersampaikan. Bunga selalu mewakili itu walau kita tidak tahu artinya.

“hum,, itu laptopnya yah?” ucapku sambil mengambil sebuah laptop yang tergeletak sembarang di atar meja.

++Jonghyun Pov++

“Hyung!!! Hyung!!” teriakku saat masuk ke dalam dorm. “ada apa hyung?” tanya Minho dengan nada datar. “Mana Onew hyung? Mana dia?” ucapku tidak bisa mengendalikan diri. “hm?” deham Onew hyung. “Chikmi!! Chikmi!!”

++Jinki Pov++

“Dok!! Bagaimana keadaan dia?!!” ucapku mengoncangkan badan dokter yang baru saja keluar dari ruang pemeriksaan. “penyakitnya tidak terlalu parah. Ia hanya mengalami gangguan fisik. Dia.. dia yeoja yang waktu itu berlari tanpa menggunakan alas kaki di tengah badai salju untuk melihatmu?” tanya dokter itu mengingat kembali kejadian beberapa minggu yang lalu. “Ne!” ucapku. “Lalu apa lagi penyakitnya dok?” tanya Taemin tiba-tiba. Aku menapa Taemin bingung,

“Uhm.. sulit mengatakannya. Dia.. dia buta total.” Degh! “Mwo! Buta! Buta?” tanyaku lagi memastikan. “Ne dia buta. Sepertinya saat ia berlari berminggu minggu yang lalu. Ada pecahan debu dan kaca masuk ke matanya.” Jelas dokter itu.

Tubuhku ambruk dan tertungkai lemas di lantai rumah sakit yang dingin. “aku tidak bisa menjaganya.. aku babo babo” ku teruskan menyalahkan diri sendiri.

++Kibum Pov++

Aku mengidap kelemahan mata. Yah sulit mengungkapkanya..

Aku tidak tahu persis nama penyakit itu. Tapi penyakit itu selalu saja merengut warna dalam mataku. Huh!

Uhm, mungkin suatu saat nanti aku akan buat total. Yap! Ku harap sebelum itu aku bisa melihat wajah oppa oppa tersenyum padaku. Dan lebih istimewa Key oppa… aku ingin melihat tersenyum padaku. Walau tipis… hm,

“Tunggu! Apa maksudnya dia buta total?! Ha? Mata indahnya? Buta?” dengan cepat ku layangkan gas dan mobilku ke rumah sakit setelah mengetahui Chikmi masuk rumah sakit.

“Huuf.. ba.. huf.. bagaimana keadaannya?” tanyaku tersengah-engah karena berlari masuk. “Dia..dia buta Key.. buta..” lirih Jonghyun yang masih terisak tangis sambil memeluk Onew yang hanya diam menatap kosong. ‘apa ini? Dia benar-benar buta?’ batinku.

Kleek! Ku buka pintu kamar perlahan. Ku lihat Taemin dan Minho yang menangis sambil memeluk erat tubuh yeoja tersebut. ‘aisshh jangan menangis Kibum.. jangan..’

“Minho~ah Taemin~ah bisakah aku menjenguknya sekarang?” ucapku dengan berusaha menggunakan nada datar. Aku rasa bibirku sudah bergetar kencang menahan air mata yang sudah menggenai mataku agar tidak tumpah. “Ne” jawab mereka sambil meninggalkan sesosok yeoja yang terbaring dengan tidur yang nyeyak.

“Hei..” sapaku pelan. Aku tahu dia mana mungkin menjawabnya. Dia tidur. “oppa.. kau kah itu?” ucapnya sambil meraba-raba tanganku yang aku taruh di kasurnya. “Ne aku Key. Kau sudah bangun? Mengapa matamu tidak di buka?” tanyaku pelan. ‘mengapa aku melontarkan pertanyaan yang menyakitkan?’

“aduh mianhe Key~ssi tadi aku kira kau Onew oppa..” balasnya menjawab pertanyaan pertamaku. “Gwenchanayo, kau boleh memanggilku oppa sekarang.” Lirihku sambil mengelus tanganya yang halus. “hm.. oppa.” Ucapnya pelan. Aku pun tersenyum kecil mendengarnya. ‘omo! Mengapa saat aku tersenyum dia tidak bisa melihatnya. Ini Gila!!!’ batinku. “bukalah matamu?” ucapku pelan dengan nada bertanya. “Uhm,” dia tersenyum tipis. “walau aku membuka mataku. Aku tidak bisa melihatmu oppa.. aku sudah di vonis buta total. Dan.. yah beginilah mataku dan diriku sekarang. Hanya bisa merasakan. Tidak bisa apa-apa.. uhm,” lanjutnya dan berhenti sejenak. “oppa.. aku memang tidak bisa melihat tapi aku merasa oppa menahan tangis? Apa benar? Tersenyumlah.. aku ingin melihat oppa tersenyum padaku. Aku tidak bisa melihatnya.. tapi akan aku bayangkan di pikiranku,” lanjutnya lagi.

“Aku akan selalu tersenyum untukmu..” gumamku lirih sambil mengecup keningnya pelan. “Gomawo..” balasnya lirih.

‘Apakah ini maksudnya dia memelilih bunga itu? Mengapa artinya sangat menyakitkan..’ keluhku datar. Angin malam yang menerpa dingin leherku membuatku merinding. Ku berjalan pelan menyuri kota. Dan tepat aku terhenti di sebuah toko bunga yang aku temukan saat bersamanya.. “Masih buka?” gumamku kecil. Aku masuh dan rasanya aku mendengar tawa nya saat berada di dalam toko ini. “Aku mau beli bunga ini,” tunjukku pada sebuah bunga dengan banyak mahkota berwarna merah muda.

I Crying if you die because You save my life : 1S : Straight

Posted on

Title : I Crying if you die because You save my life

Genre : *dengarkan lagu Life SHINee*

Rating : PG

Type : Straight

Main Cast : Chikmi (YOU)

Support Cast : SHINee all member’s

Ket : Fanfiction book one

Credit Song : Life from SHINee

*

“Mwo? Jinja?”

“Yah.. kau memenangkanya Mi!”

“Umma.. kau sangat baik. Terimakasih kau telah menghadiahkanku ini,”

“Hm, kau pantas mendapatkan itu. Kau telah bekerja sangat keras dalam Ujian Semester satu mu,”

“Umma! Kau adalah umma yang terbaik yang pernah aku temui,”

***

Beginilah setelah setengah tahun kejadian itu. Uhm, mengingatnya memang menyakitkan. Selama aku hidup kertas ini adalah kado dari almarhum ummaku sebelum ia meninggal. Ia memberikanku sebuah tiket yang sangat aku dambakan sebelum ia meninggal dunia dengan tersenyum layaknya seorang bidadari. Kado ini belum pernah aku gunakan, karena ini adalah salah satu barang peninggalan terakhir darinya. Uhm,

“Chikmi, apakah kau benar-benar tidak mau menggunakan tiket ini? Lihat waktu exp. nya sudah mendekati,”

“Entalah cingu.. aku masih bimbang.”

Yah bagaimana aku tidak bimbang. Ini bukan sekedar kertas tiket biasa. Ini adalah kertas yang berukuran sedang dengan motif biru yang cukup menarik, kertas yang ku dambakan selama 1 tahun ini. Dan akhirnya aku mendapatkanya setelah aku berhasil meraih peringkat pertama saat ujian semester satu. Aku ingin sekali menggunakanya, rasa inginku sebenarnya lebih kuat. Tapi, ini tetap peninggalan ummaku dan aku harus menjaganya.

“Chikmi, lebih baik kau gunakan saja..”

“Ada alasan apa kau menyuruhku cingu? Ini adalah tiketku.. dan aku bermenentukan kapan dan mau kuapakan tiket ini.”

“Bukan begitu. Aku berpikir, bila aku jadi kau. Pasti ummaku bersusah payah mengorbankan tenaganya dalam bekerja membanting tulang untuk mencari uang membeli tiket ini untukmu, dan.. itu pasti menyakitkan untuknya bila kau tidak menggunakanya,”

Aku berpikir sejenak. Merenung kembali apa yang di ucapkan cinguku. Memang benar sih, tapi.. aku masih ragu.

“Ayolah gunakan! Ingat saja dalam dirimu! Ini demi Almarhum Umma-mu,”

*

Beberapa minggu ini aku terus memikirkan ucapan cinguku. Dengan mental yang siap aku akan menggunakan tiket ini. Sesekali aku selalu datang ke makam ummaku dan meminta maaf karena tidak bisa menjaga barang peninggalanya. Tapi rasa ingin ku lebih kuat.

“Apakah kau akan menggunakan tiket ini di liburan musim dingin?”

“Yah mungkin. Karena musim itu yang dekat untuk saat ini.”

“Hm, aku akan mendoakanmu baik-baik saja disana,”

“Terimakasih. Kau memang cinguku yang terbaik..”

Tiba dimana hari itu tiba. Aku ingat hari Jum’a tanggal 10 Dec 2010 aku pergi menggunakan pesawat Boeing 737 dengan kecepatan normal. Dengan cuaca yang mendukung, aku merasa ini hari yang cukup baik.

Sampai di bandara aku hanya bisa celingak-celinguk. Apakah aku menarik perhatian? Mengapa semua orang memandang kearahku…?

“Kau orang dari negara apa?” sapa pramugari disana dengan lembut sekaligus bertanya.

“Saya orang Indonesia, adakah yang bisa saya bantu?”

“Wah! Ternyata orang Indonesia. Terlihat dari pakaianmu yang tertutup dan bahasamu yang ramah. Kelopak matamu juga indah!”

“Terimakasih,”

“Bahasamu juga fasih.”

“Hm,” aku hanya tersenyum menanggapinya sampai ia pergi karena di suruh bertugas kembali.

Aku berjalan pelan sambil menggeret koperku dan tempat duduk. Karena kakiku sudah berasa pegal sekali.

“Duduklah disini…” terdengar suara lembut dari seorang namja dengan tubuh besar dan berbeda tinggi denganku beberapa centi.

“Terimakasih. Apakah kau tidak keberatan?”

“Tentu saja tidak, aku tidak apa-apa berdiri.”

“Tapi, tadi aku lihat kau baru saja duduk. Dan sepertinya aku mengganggu.”

“Tidak kok. Tenang saja, aku masih kuat untuk berdiri.”

“Terimakasih. Kau baik sekali,”

Menit demi menit aku hanya duduk diam terpaku. Membolak-balik kertas yang aku dapatkan saat di pintu masuk. Tempat aku menginap dengan harga yang cukup tinggi, melebihi kantung celanaku.

“Sedang apa noona?” tanya namja yang dari tadi berdiri.

“Jangan panggil aku begitu.. sepertinya kau lebih tua dariku,”

“Kalau begitu saeng! Sedang apa?”

“Uhm, aku mencari tempat untuk menginap.”

“Kau bukan orang sini?”

“Bukan… aku hanya… yah seperti layaknya turis.”

“Ohehehe… bolehkah ku tanya namamu?”

“Sam Chikmi imnida,.. cingu?”

“Kau memang benar dong saengku! Panggil aku dengan sebutan oppa saja… Lee Jin Ki imnida..”

“Oppa? Kau akan saya panggil begitu.”

Sekilas memang aneh. Apakah aku mengenalnya? Sudah lama aku tidak update tentang kpop? Kpopers apa aku ini? Apakah namja yang berada di depanku ini adalah artis? Atau dari salah satu boy band? Mungkin artis.. soalnya aku tidak mengenalnya, mengapa aku bisa melupakan semuanya dalam setengah tahun ini!

“Apakah kau tidak mengetahuiku?” ucapnya sambil duduk di sebelahku sesaat setelah orang di sebelahku angkat kaki dari tempat duduknya.

“Kau Lee oppa kan? Aku tau dirimu.. kau kan memperkenalkan diri padaku.”

“Um, kau sepertinya tidak mengenalku. Itu bagus!”

“Mengapa bagus? Apakah kau senang orang di sekelilingmu amnesia akan ingatanmu oppa?”

“Bukan begitu.. hanya saja ada alasan lain!”

“Boleh aku tahu itu?”

“Walau kau tidak aku beritahu. Kau akan mengetahuinya nanti!”

“Uhm, baiklah…”

Sejenak kami tidak berkata apapun lagi. Aku sibuk sendiri dan dia juga begitu. Melihat ekpersinya yang lucu saat menelefon membuatku mengingat sesuatu. Tapi apa?

“Kau menginap saja di rumah ku?”

“Di rumahmu?”

“Yah di rumahku. Disana kosong. Karena aku baru membelinya beberapa minggu yang lalu untuk aku tempati saat menikah nanti,”

“Kau sudah mempunyai calon istri oppa?”

“Tentu saja belum. Hanya persiapan…”

“Kau cekatan sekali!”

*

Sekarang aku terbangun di rumah cantik milik seorang Lee oppa yang baru saja aku temui kemarin. Entah mengapa aku langsung bisa percaya padanya? Apakah aku pernah mengenalnya sebelum itu?

“Chikmi kau sudah bangun!!!”

“Ya!”

Aku turun dengan perlahan menuju ruang makan. Melihat jendela besar yang menghadap jalan sudah terpenuhi oleh beberapa butiran salju yang mengkilap bagai krystal.

“Pakai baju hangatmu, sepertinya kau kedinginan…” ku tatap Lee oppa yang melempar jaket tebal kearaku yang sedikit mengigil dengan sedikit asap putih keluar dari mulutku.

“Oppa menginap disini?”

“Ti…dak! Aku tadi datang pagi-pagi untuk melihat keadaanmu,”

“Uhm, kau begitu perhatian.. siapapun yang menjadi istrimu itu sangat beruntung.”

“Hahaha.. terlalu cepat untuk memikirkan itu,”

“Memangnya oppa tinggal dimana jika tidak tinggal disini?” sambil menghirup susu coklat panas.

“Uhm, di dorm. Bersama empat dongsaengku yang lain..”

“Dorm? Aku pernah mendengarnya…”

“Asrama.”

“Ohehehe, kirain apa. Sepertinya senang jika punya dorm seperti itu.”

“Tidak juga. Kadang kita harus berbagi kamar. Berbagi makan, berbagi chanel tv, kamar mandi dan segalanya lalu… bla bla bla”

Aku terus mendengarkan semua curhatan yang Lee oppa katakn tentang dongsaengnya yang pintar memasak tapi cerewetnya tidak ketulungan, magnae nya yang selalu membuat onar dengan meminjam barang tanpa mengembalikanya, sebuah tatapan panas dari salah satu dongsaengnya dan suara merdu yang selalu mengigau pada malam hari dan membuatnya merinding.

“Sepertinya oppa senang tinggal disana?”

“Uhm, sepertinya begitu..” ucapnya sambil tersenyum manis seperti ‘Angle Smile’

*

-Onew Pov-

Aku tidak membuatnya curiga? Untung dia tidak mengetahui identitasku yang satu ini. Tapi perasaanku tidak enak. Sepertinya akan ada suatu hal yang terjadi.

“Oppa.. apakah aku boleh bertemu dengan dongsaeng-dongsaengmu?”

“Uhm.. akan aku pikirkan itu. Mereka sangat sibuk jadi susah untuk di temui,” ucapku mengalihkan perhatian.

“Uhm. Bisa kau sampaikan salamku untuk mereka?”

“Tentu!”

“Hei! Kata siapa kami sibuk!”

Aku terpana! TIDAK! Aku tercengang meliha ke empat dongsaengku yang sudah berdiri denga posis yang agak berantakan melihat kearahku.

“Tunggu! Aku pernah melihat mereka oppa,”

“Hm, mereka dong..dongsaengku..” ucapku dengan berat hati.

“Kau pasti pernah melihat kami! Karena kami adalah SHIiiii…” ku bungkam dengan cepat mulut si cerewet ini. Dan kubisikan tanda untuk diam.

“Ada apa?”

“Tidak Chikmi.. hanya salah paham saja.” Ucapku sambil terus membungkam Key.

“Kami..umh,,hm,..” suara Key terus keluar dengan tidak jelas. Aku pun menariknya dan menggeretnya kedepan pintu masuk. Chikmi hanya memiringkan kepalanya dan menatapku bingung.

“Kalian.. mengapa bisa kemari?”

“Hei! Hyung kau pergi tanpa bilang-bilang di pagi hari. Aku bangun dan melihatnya, ya aku susulin.” Terang Jonghyun padaku.

“Kau ini aneh! Memangnya ada apa dengan yeoja itu?” tanya Key sekalian meledek.

“Ssssttt.. bisakah kau kecilkan volume suaramu? Nanti ia bisa mendengarnya..”

“Ada apa dengan yeoja itu hyung? Apakah dia gila?” tanya Taemin bertubi-tubi.

“Hus! Ngawur dirimu! Dia itu orang Indonesia…”

“Terus? Apakah ada masalah kalau dia dari negara lain?” potong Minho.

“Hm, dia itu tidak mengenal kita. Jangan sampai ia mengenal kita, nanti di umbar-umabarkan..”

“Tapi, ini akan jadi skandal kalau hyung ketahuan berduaan dengan yeoja yang tidak dikenal..” ucap Jonghyun.

“Aku mengenalnya… jadi tidak apa-apa. Lagian dia ramah dan baik,”

“Ah~ tapi kami juga ingin mengenalnya kalau dia ramah dan baik.”

“Nanti saja yah.. kalian pulang saja dulu,” terakhir aku mendorong mereka keluar pintu dan menutupnya dan terdengar keluahan mereka di luar memanggilku. Tapi tak aku hiraukan,

“Kemana orang-orang tadi Oppa?”

“Mereka sudah pulang.”

“Uhm, cepat sekali. Padahal aku ingin berkenalan dengan mereka.”

“Nanti yah, sabar…”

*

“Chikmi.. chikmi.. bangunlah,”

“Apa oppa? Lihat sekarang masih jam 2 pagi..”

“Ayo temani aku jalan-jalan..”

“Huam.. oppa tunggu saja di bawah, aku akan turun..”

Onew! Apa yang kau lakukan? Membangunkan seorang yeoja yang sedang tertidur lelap pada jam malam yang menakutkan. Mau kau apakan dia!? Ini tidak seperti diriku? Apa ini? Apakah aku kesurupan?

“Oppa! Mau kemana?”

“Uhm, kita jalan-jalan keluar yuk. Aku bosan…”

“Hm,” dia hanya tersenyum sambil mengangguk kearahku.

“Kau cukup tinggi dengan umurmu yang muda ini,”

“Hahaha.. kalau di sekolahku aku merasa pendek.”

“Apakah ada yang lebih tinggi? Kau saja sudah sangat tinggi!”

“Tidak juga.. aku belum bisa membalap temanku. Jadi sepertinya aku tinggi ke dua dikelasku,”

“Memang berapa tinggimu?”

“Tebak!”

“159?” menggeleng. “162?” menggeleng. “167?” dia tertawa dan, “Itu kejauhan oppa.. ayo mendekati. Papay hiji hiji.”

“Ha? Papay? What’s the meaning papay hiji-hiji..”

“Oh, gimana yah.. itu basa sunda. Susah di jelasinnya,”

“Ohahahah.. bahasa daerah? Ini sangat bagus! Papay hiji-hiji. Terdengar lucu,”

“Ahahahah…” kami pun menjadi tertawa bersama sejenak dan kembali ku tebak tingginya.

“Tinggiku 163cm oppa,”

“Wah! Kau setinggi Jessica dan Tiffany noona, kau bisa membalap…1…2…4… 5! Lima noona SNSD..”

“Siapa saja? SNSD? Sepertinya aku pernah mendengarnya..”

“Uhm, mereka.. mereka girl band.”

“Tunggu.. girl band?”

“Sudah jangan paksakan dirimu untuk mengingatnya..” sebenarnya aku berkata begitu supaya ia tidak mengingat diriku. Dan akan menempel terus padaku setelah mengetahui aku artis.

*

Sekarang sudah tanggal 12 December 2010. Hum, sebentar lagi ulang tahunku. Apakah dia akan mengingatku? Kalau dia shawol aku sangat senang dia mengingat ulangtahunku. Tapi untuk sekarang-sekarang janganlah mengingatku dulu. Dan jangan saat dia mengingatku ternyata dia AF. Bisa mati aku..

“Oppa! Aku punya permintaan padamu,”

“Apa itu?”

“Aku ingin kita jangan mengobrol terlalu formal..”

“Waeyo?”

“Aku sebagai anak kecil.. yah aneh rasanya. Terlalu baku!”

“Uhm… oke! Aku tidak akan terlalu formal padamu,”

“Hm.. makasih,”

“Chikmi.. namamu selalu membuatku lapar..”

“Pasti mengingatkan oppa akan ayam yang oppa selalu makan selama 21 tahun lalu,”

“Bagaimana kau tahu?” Omona! Apa dia sudah bisa mengingatku.

“Entahlah.. dengan refleks aku berkata seperti itu. Apa benar oppa suka ayam?”

“Ya! Aku sangat suka! Ayam telah membesarkanku sampai sebesar ini. Dengan ayam aku menjadi sehat dan kuat. Ayam yang membuatku gemuk dan mempunyai pipi yang chubby seperti dubu ini. Ayam yang memeberiku energi keman-mana jika aku membutuhkan nya. Dialah ayam… ayam yang berjasa,,”

“Ha? Ayam saja sudah membuat oppa seperti ini.. hhahaha…”

“Ya! Ayam ayam ayam..”

*

-Chikmi pov-

Sekarang sudah 4 hari aku disini. Tanggal 13 December.. huam, aku mengantuk sekali. Keman Lee oppa? Biasanya yang selalu membuatku bangun dengan ke garinganya dan aroma masakanya yang gosong.

Kuambil notebook ku yang berada di tas. Sudah lama aku tidak membukanya. Yap! Semenjak ibuku meninggal aku selalu diam… tidak pernah bergaul kembali. Hanya buku yang selalu menjadi temanku sehari-hari..

“Apakah disini masih ada video Korea? Aku sepertinya rindu sekali akan itu..”

Ku tekan tombol on nya. Dengan sekejap layar nya tampil dengan gambar seorang namja yang sedang memegang mic dengan senyum yang menawan. “Lee oppa?” ku tatap terus namja tersebut selama beberapa menit sebelum layer desktop ku berganti sendiri dengan gambar kucing.

“Jangan-jangan dulu aku fansnya Lee oppa? Tapi mengapa.. aku kan tidak terlalu minan dengan artis. Paling boy band.. tapi boy band apa?”

Ku oprek isi isi folderku sampai aku menemukan semua video yang selama ini aku simpan. Dan masih utuh tidak ada satupu yang cacat! Dengan sekejap mataku langsung mengarah kesebuah video yang bertuliskan ‘SHINee’

“Ini,” aku buka videonya dan kulihat seorang namja yang duduk di kasurnya lalu duduk di depan pintu dan.. STOP! “Ini Lee oppa.. tunggu! Bukan! Ini Onew! Onew oppa!” kudiam sejenak.

Ku ingat-ingat kembali memory Korea yang selama ini terbuang. ‘Aku ingat sekarang.. Lee Jin Ki adalah nama asli dari Onew oppa! Dan ke empat namja yang kemarin.. jangan.. iya! Mereka Key, Jonghyun, Taemin dan Minho!’

“Jadi selama ini.. kenangan ini.. Onew! Ya.. aku melakukan semuanya dengan namja yang selama ini aku dambakan.” Kurasakan degup jantungku menjadi cepat dan nafasku jadi tidak karuan.

“Aku harus menemuinya sekarang! Sekarang juga!”

*

Ku terus berlari ke sekeliling komplek. Tampak seisi penghuni tengah pergi dengan urusan masing-masing. Dan aku tidak melihat Onew! Kemana dia?

‘Itu!’ dengan menakjubkan kulihat dirinya naik ke dalam mobil kijang bersama ke empat namja lainnya. Ku kejar mobil itu tanpa bersuara, tapi itu tidak mungkin! Aku sepert stalker, mengejar tanpa tahu alasanya.

Mengapa aku harus mengejarnya? Sedangkan mungkin besok ia akan menemuiku lagi.. tidak mungkin dia membiarkan aku tetap tinggal di dalam rumah barunya.

Aku kembali dengan badan lemas dan menggigil. Aku keluar tanpa berpikir apapun dan tidak mengambil jaket. Untung daya tahan tubuhku kuat. Aku pun langsung mandi dengan air hangat dan minum secangkir susu coklat dengan kue krim vanilla sebagai jamunya.

*

14 December 2010 ! Aku bangun dengan mata bersih dan langsung melihat tanggal. Seketika itu juga aku mengingat ini ulang tahun Onew oppa! Aku langsung bergegas turun kebawah. Kudengar seseorang berada di bawah.. harapanku sudah melonja ingin langsung memeluknya…

“Key oppa?” harapanku langsung surut mendapati yang kulihat bukan yang ku inginkan.

“Onew…. Onew oppa..”

Bruukk!! Tubuhku tumbang,, ambruk.. tidak tahu apa yang harus di lakukan. Ingin menangis… YA! Aku ingin menangis! Ingin terus menangis, bagaimana bisa? Apakah DIA tidak mengijinkanku untuk memeluk orang yang selama ini aku dambakan, aku rindukan.. dan ingin aku temui!

Tanpa berpikir panjang.. aku bangkit dan berlari keluar tanpa menggunakan alas kaki dan jaket yang menghangatkan tubuhku. Di tambah cuaca hari ini sangat buruk dengan turunya salju yang cukup deras.. terdengar suara Key oppa memanggilku dan mengejarku. Tapi, ia kehilanganku. Karena aku berlari terlalu cepat..

Sesekali aku terjatuh membentur aspal yang tertutup salju. Ini memang tidak sakit tapi perih saat aku terjatuh di atas batu yang cukup tajam dan tidak tertutup salju. Kulihat darah segar yang sedikit mengalir dati lututku menetes ke salju yang membuatnya menjadi merah muda..

“Aaah..” ringisku sambil mencoba bangkit dan kembali berjalan dengan sedikit pincang.

Dan sampai akhirnya aku berada di depan rumah sakit dan masuk dengan tergesa-gesa. Membuka setiap kamar tanpa tahu malu, dan terus mencari letak di mana Onew oppa berada.

Jlep! Kulihat ada tiga namja yang tidak lain Taemin, Jonghyun dan Minho yang sedang menahan tangis melihat sesosok namja yang tertutup kain putih di peluk oleh seorang ibu yang keadaanya menangis deras.

Ku jalan perlahan mendekati sesosok tersebut. Ke tiga namja tersebut melihatku dengan iba dan ingin menangkap tubuhku yang sudah lemas berjalan ini. Ibu yang memeluk Onew oppa pun menatapku dengan mata yang masih terus mengeluarkan air mata.

Tepat di sebelah ranjang sebelum aku memeluk Onew oppa tubuhku sudah ambruk dan pergi dengan jiwa kealam bawah sadar.

*

Rasanya tubuhku sudah sadar. Tapi mataku sangat berat untuk di buka, kudengar beberapa percakapan di dekatku.

“Hyung! Ada apa dengan yeoja itu? Mengapa ia kesini dengan tubuh lemas..”

Itu seperti suara Minho.

“Dia juga tidak memakai alas kaki dan jaket. Lututnya pun berdarah..” Taemin.. apakah dia melihat lututku?

“Tadi aku memberitahunya tentang masalah ini. Dia terkejut dan menangis lalu berlari keluar tanpa mengunakan yang kau katakan sampai kesini,”

“Mengapa kau tidak mengejarnya?” tanya Jonghyun.

“Dia berlari terlalu cepat!” aku tersenyum kecil mendengar pembicaraan mereka sampai..

“Bolehkah ibu bertanya..”

“Yah?” Apakah? Jangan-jangan ibu tadi adalah ibunya Onew oppa?

“Siapakah yeoja itu?”

“Dia itu teman nya Onew.. saya juga merasa heran. Onew membelanya, dan terus terus menemuinya tanpa memberitahu kami.. walaupun sudah di ancam oleh manager takut ada skandal. Tapi itu tidak menghalangi dirinya,”

“Sepulang hyung dari menemui yeoja itu. Dia selalu tersenyum..”

“Menceritakan hal-hal yang ia lalui bersama yeoja itu,” lanjut mereka semua.

“Uhm, sepertinya Onew menyukai yeoja itu.. dan yeoja itu juga sangat berani menerjang badai untuk kesini,”

“Oppa..” ucapku lemas sambil bangkit dari tempat tidur yang cukup keras kurasakan di tubuhku yang sedang hancur saat ini.

“Kau sudah sadar nak?” tanya ibu Onew padaku. Aku mengangguk dan tersenyum kecil dengan wajah pucatku saat ini.

“Bisakah aku melihat Onew oppa?”

“Silahkan..”

Ku jalan perlahan mendekati ruang tadi. Ku masuki dan ku kunci pintu tersebut dari dalam. Aku menghampiri sosok tersebut dan duduk di sebelahnya, “Oppa..” gumamku sambil membuka selimut yang menutupi wajahnya. Tampak wajahnya yang masih segar, belum terlalu pucat deng polos tertidur..

“Oppa bisa mendengarku?” tanyaku. Aku tahu ini sia-sia, mana mungkin ia bisa menjawab.. ia sudah pergi.. pergi meninggalkanku saat aku sudah mengingatnya. Mengapa semua orang selalu merasakan sakit di saat ia mulai bahagia?!

“Oppa.. aku sudah bisa mengingatmu, kau tahu.. aku ini termasuk fans mu. Di semua fans itu aku adalah fans terbodoh yang bisa melupakanmu dengan waktu 6 bulan. Maaf kan aku oppa.. aku memang tidak pantas berbicara padamu. Tapi, aku sangat rindu suaramu. Kapan kau mengatakan padaku kalau kau senang aku jadi fans mu,.. atau mungkin.. yah, seperti fans lain.. ingin sekali di sukai olehmu.. Oppa..” ku pegang erat tanganya yang sudah mulai dingin dan kaku ku elus kulitnya. Dan begitu bersamaan dengan air mataku yang jatuh ke tangan oppa yang kucium erat sebelum ia di bawa pergi..

Tangisan ku pun meledak saat mendapati bahwa ia benar-benar tidak akan pernah lagi menjawab pertanyaanku, mendengar suaranya, tersenyum kearahku, dan.. dan.. melakukan suatu hal bersama lagi..

“Saeng..” terdengar suara lembut memanggil namaku. Kulihat tangan oppa yang bergerak mendekati wajahku dan mengelus pipiku lembut. Kurasakan hangat tangan nya yang mulai pulih menjadi hangat tangan orang yang hidup. Ini mimpikah?

“Kau ternyata fans ku..” ucapnya dengan suara pelan yang sedikit serak. Tanpa aba aba aku langsung memeluknya dengan isakan tangis yang semakin menjadi – jadi.

Brraakkk!! Terdengar suara pintu di dobrak. “Hyung! Kau.. kau hidup!”

*

Seminggu setelah kejadian itu. Aku masih tinggal di sini dan menjadi penghuni tetap di Korea. Aku masih tinggal di rumah seseorang yang selalu membuatku tersenyum akhir-akhir ini.

Hari ini, aku sudah duduk menunggu acara reality show yang aku tonton dengan live disebuah studio. Aku duduk di bangku paling depan  di jejeran bangku tengah sendirian. Ada juga beberapa fans yang duduk di bagian belakang berjauhan

denganku.

Realaty show yang berisi anggota member SHINee, Super Junior dan SNSD yang sedang asyik bercanda karena pertanyaan dan tingkah laku yang lain. Para fans pun memeriahkanya dengan ikut tertawa bersama sepertiku.

-Author Pov-

Chikmi yang asyik menonton tidak mendengar bisik bisik para fans tentangnya. Walau ada yang tidak menghiraukan keberadaanya, tapi ada juga yang mencemoohnya..

“Kau lihat yeoja yang berada di depan itu?”

“Bagaimana bisa ia duduk di depan..? Ini sangat tidak adil! Siapa dia?!”

“Uhm, sungguh menyebalkan.. aku juga ingin duduk di deretan itu!”

“Aku ingat! Dia adalah yeoja yang tinggal di rumah nya Onew oppa.”

“Ha? Memangnya pantas gitu ia tinggal di sana! Kurang ajar banget..”

“Iya iya benar tuh!”

Memang Chikmi tidak mendengar, ia terlalu jauh dari para fans. Karena ia duduk di kursi VIP yang di pesan Onew untuknya. Lalu ada seorang fans yang mendekatinya dan berani menumpahkan sedikit pop corn kekepalanya. Chikmi pun berbalik,

“Maaf kan aku.. aku tidak sengaja,” ucap fans itu dengan pura-pura.

“Tidak apa-apa.. maaf telah menggangumu.” Balas Chikmi sambil tersenyum manis, dan duduk kembali. Fans tersebut berlari kekurumunanya lagi,

“Dia ternyata manis..”

“Imut dan cantik..”

“Senyumnya juga menawan..”

“Dia pantas dekat dengan Onew deng..”

“Hahhaha.. kalau gitu kita dukung mereka..”

-Chikmi Pov-

Selesai membersihkan baju dan kepalaku dari tumpahan pop corn aku duduk kembali. Kulihat sang MC bersiap untuk mulai pertanyaan kembali,

“Onew-ssi, apakah ada seorang yeoja selain ibu mu yang akan kau tangisi jika ia meninggalkanmu..?”

Pertanyaan yang menatang pikirku.

“Ada. Dan dia ada disini..”

“Mwo?”

Aku tertawa sendiri melihat anggota SNSD yang saling pandang. Karena mereka adalah bintang tamu perempuanya. Sedangkan anggota Super Junior menebak-nebak siapakah yang di maksud Onew..

“Aku tahu!!!” teriak keras seorang fans dari belakang. Sampai mereka semua melihat kearahnya. Lalu MC mendekatinya dan bertanya, “Siapa?” dengan sigap dan cepat fans itu berkata, “Dia!” ucapnya sambil menunjuk kearahku. “Mwo?” aku terkaget saat lampu dan kamera menyorotku.

Aku di tarik masuk ke dalam reality show itu..

“Dia lumayan tinggi..” ucap MC itu sambil menyindir beberapa anggota SNSD.

“Lihat dia melebihi tinggi kalian berlima.. hahha” meledak tawa anggota Super Junior yang menunjuk Sunny, Taeng, Hyoyeon, Jess dan Fany onnie.

“Memang berapa tinggimu?”

“163!” jawab Onew oppa cepat. Ini membuat semua orang berkata, “Wow! Kau hafal sekali.. jangan-jangan benar.”

“Hei tinggiku sama denganya!” ucap Jess dan Fany onnie bersamaan, membuat semua orang tertawa.

“Benar 163?” tanya MC padaku. Dan aku mengangguk malu.

“Onew apa benar yeoja ini..?” tanya Heechul oppa yang sudah penasaran.

“Dia manis yah..”

“Imut!” ucap beberapa anggota SNSD.

Dan sesaat suasana menjadi tegang. Menunggu jawab yang keluar dari mulut sang raja tofu itu.

“Yap! Dia orang nya.. karena dia yang menghidupkan aku kembali! Aku sangat menyukainya..”

Semua orang terkaget dengan jawaban Onew oppa. Hingga Jonghyun terjatuh dari kursinya. Apa lagi aku yang mendengar jawaban tersebut!

“Ini  propose secret!” ucap MC itu. Aku masih tercengang membatu mendengar itu..

“Berapa umurmu?” tanya mereka semua padaku. Dan menatapku dengan penuh harap..

“14 tahun,” jawabku singkat..

“Sabar yah Onew! Kau harus menunggunya sampai besar jika kau ingin menikah denganya,”

“Sabar yah hyung.. ”

FIN

*FF ini walau One Shot termasuk Squel.. nanti ada lanjutannya.. JUDULNYA QUASIMODO!! Baca dan koment yah..*

*yang menemukan FF ini di berbagai tempat memang benar.. aku nge post di beberapa tempat..*

I’m Your FBI : 1S : Straight

Posted on

Title : I’m Your FBI

Genre : Romance, Sad, Action #mungkin

Rating : PG

Type : Straight

Main Cast :
Lufin (YOU)

Other Cast :
Park Hung Soo / Leeteuk (Super Junior)
Choi Minho (SHINee)

Ket : Membuat. No Bash!

Credit Song : *nihil??*

Author : Han Sang Ra

***

Sudah genap 2 tahun aku tinggal besamanya. Bersama dia orang yang aku sukai. Yah… ini tidak bisa dirahasiakan public lagi. Bahwa kami memang sudah menikah, sudah mengalami hal hal yang menarik sepanjang pernikahan kami.

Dan hal itu berubah sejak…
Sejak teman suamiku datang berkunjung dan menginap.

***

Lufin Pov

“Lufin…” teriak suamiku dari lantai bawah. Memanggilku yang masih terlelap tidur dengan mimpi indahku.
“Lufin!!!” teriaknya lagi dengan lebih keras dan menekan. “Ya,” ucapku singkat sambil mencoba bangun dan duduk dengan posisi yang nyaman di tempat tidur.

Kenalkan aku Lufin, nama asliku Jung Lufin. Aku bukan asli orang Korea. Aku mempunyai berbagai darah campuran. Dari mulai Korea, Inggris, dan Indonesia. Dan aku sedikit-sedikit bisa berbahasa Indonesia walau belum fasih seperti bahasa Korea.

“Lufin, turun…” teriak suamiku lagi. Yah ini memang mengganggu, But mau gimana lagi ? aku kan istrinya. “Bentar,” ucapku sambil bangkit bangun dan turun kebawah dengan mata setengah tidur.

Tangga demi tangga aku turuni dengan mata masih mengantuk. Dan tak sadar sebuah cairan licin terdapat di tangga tengah yang membuatku terpeleset dan jatuh kebawah.

“Kau tidak apa-apa, Luf?” aku membuka mataku dengan pelan. Mencoba beradaptasi dengan keadaan. Dan membangunkan diriku yang masih setengah tidur.
“Mwo? Mianhe…” ucapku melepaskan diri dari pangkuan seseorang yang tak lain bukan suamiku melainkan orang yang tidak ku kenal. Orang –yang menangkapku- itu tersenyum lembut kearahku. Senyum yang sangat menggugah seperti suamiku. Bahkan bisa di bilang lebih.
“Lufin…” tersadar diriku dari lamunan karena dikibas oleh tangan kanan suamiku.
“Siapa dia Teuk?” tanyaku, dan masih dibayangi oleh senyuman orang yang ada di depanku tersebut.
“Dia?” ucapnya sambil menunjuk-nunjuk seseorang yang berada di depanku. Aku menatap suamiku dengan tatapan kosong sambil mengangguk memberi jawaban.
“Dia temanku.”ucap suamiku dengan cengar-cengir dan merangkul bahu lebar temanya tersebut. Aku memiringkan kepala melihat hal tersebut.
“Choi Minho imnida,” ucap seseorang yang di sebut suamiku sebagai temanya tersebut.
“Lu… Lufin.”ucapku terbata-bata. Sungguh memalukan…

***

Minho Pov

Sudah sebulan lebih aku tinggal di rumah ini. Di rumah hyungku -cingu- yang sudah berumah tangga. Yah, aku tinggal disini bukan karena keinginanku. Aku lebih memilih tinggal di gubuk dari pada disini. Karena istri hyungku ini sangat cerewet dan bawel. Membuatku sulit menjalankan misi.

You know mission? Bila kita main game, setelah selesai terkadang suka ada tulisan ‘Mission sucess’ yah itu tanda bahwa kita berhasil. Karena aku seorang FBI aku mempunyai beberapa misi penting sepanjang aku tinggal disini.

Tapi, aku disini hanya menjadi mahasiswa biasa. Karena identitasku harus di rahasiakan. Yah begitulah aku…

“Minho~ssi… sedang apa kau?” terdengar suara seorang yeoja mendekat. Aku yang sedang membaca beberapa misi di komputerku langsung menutupinya dengan sebuah kain panjang tepat berada di sampingku.
“Lagi… lagi bikin tugas… tugas dari dosen,” ucapku mencari kata-kata untuk membuatnya tidak curiga.
“Boleh aku membantu?” tanya nya dengan senyum lebar yang membuat pipinya naik dan menjadi chubi.
“Tidak!” ucapku sedikit keras. Yah, memang aku sangat sensitive kalau tentang tugas dan sebagainya.
“Beraninya kau, sini…”

Yah beginilah sehari-hari …
Kalau aku tidak menurutinya, atau memenuhi permintaanya dia akan menjewer telingaku dan menasehatiku berjam-jam. Dan Eeteuk hyung yang melihat itu hanya senyam senyum sendiri.

“Sudah Lufin.. kasian dia..”
“Eeteuk, laki-laki mencurigakan seperti ini mana mungkin di kasihani.”
“Biar aku yang urus… kamu masak saja dulu,”
“Hm, tapi benar yah dia di hukum…”
“Iya..”

Akhirnya yeoja aneh itu melepaskanku. Sekarang aku dan Eeteuk hyung.

“Hyung mau menghukumku?” dia malah tertawa.
“Tidak… ayo temani aku membereskan gudang.”
“Itu juga termasuk hukuman,” keluhku. Aku paling malas bebersih.
“Yah terserah deh… Hyung ke gudang dulu yah.”

***

Eeteuk Pov

Yang pertama mengelabui istriku dulu. Dan sekarang Minho dengan mengajaknya ke gudang pasti tidak akan mau. Dan hal itu benar!! Dia tidak mau. Aku pun leluasa untuk menghubungi ‘Pusat’.

Mengeluarkan sebuah HP yang tidak ada nomernya dan menekan satu tombol untuk mengunakanya.

“Ada apa agen 123?”
“Apakah aku ada tugas baru???” tanyaku menunggu tugas baru. Sudah lama aku tidak bertugas.
“Hm.. apakah ada anak yang bernama Minho di rumahmu?”
“Bagaimana kau bisa tau??”
“Karena aku yang menyuruhnya. Dia agen baru dan harus menyelesaikan beberapa misi di sekitar lingkunganmu. Tolong awasi dia! Jangan sampai ia jatuh cinta, dan catatan ia tidak tau kalau kau agen FBI yang sama seperti dia.” Aku berdeham sejenak memikirkan kembali apa yang harus aku lontarkan untuk menjawab hal tersebut.
“Ya… Eeteuk agen 123 siap bertugas.”
“Baik kalau begitu! Semoga sukses!!!”

Boleh aku tidak melakukan hal ini? Ini berat melarangnya untuk tidak mencintai seseorang. Apa lagi aku tau, banyak perempuan yang menyukai temanku ini. ‘hm.. sulit!’

“Eeteuk ayo makan!!!” teriak istriku dari dapur terdengar sangat keras menggema di gudang.

***

“Eeteuk ada yang ingin aku bicarakan,” ucapnya padaku saat aku mau mulai makan.
“Apa itu?” jawabku lemas.
“Apakah kau telah menghukumnya??” sekarang dia melirik tajam pada Minho yang baru saja duduk di kursi. Aku memberi tanda isyarat agar ia merasa kesakitan tanda aku menghukumnya..

***

Minho Pov

Bahasa isyarat.? Mataku tertuju pada Eeteuk hyung yang memberi bahasa isyarat dengan mengerutkan keningnya dan sedikit menengok kearah Lufin, istrinya yang bawel itu.

“Aduh… kepalaku, hyung memukulnya terlalu keras.”ucapku sambil berakting dengan sebaik mungkin. Tapi memang sakit, karena saat mau kesini aku kesandung dan kepalaku terjeduk ke tembok dengan lumayan keras.
“Wah!!! Apakah itu sakit sekali. Eeteuk kau memukulnya terlalu keras. Ayo Minho aku obati dulu…” lo?
“Lufin.. aku tidak sengaja,”
“Ah.. meminta maaf lah pada dia.”ucap Lufin dengan wajah sedikit kesal kearah Eeteuk hyung. Eeteuk hyung menanggapinya dengan mengeluarkan nafas panjang dan meminta maaf padaku. Aku jadi merasa bersalah??

***

“Dimana yang sakit??” ucap Lufin sambil membawa kompresan saputangan yang sudah di rendam air hangat terlebih dahulu.
“Di kepala sebelah sini..” ringisku pelan.
“Sini dekatkan kepalamu.” Ucap Lufin sambil memegang sebuah saputangan dan menaruhnya di letak sakitnya kepalaku.
“Aww… jangan keras.. keras,”
“Babo! tahan dong… kamu kan laki-laki,” ucapny sambil terus memaksa mengompresku walau aku menolak.
“L.U.F.I.N!!!” teriaku sambil menekan setiap huruf dalam namanya.
“Mwo?”
“Pelan-pelan,, u-know? Pelan.. pelan..”
“Yah.. I know, u-know Yunho kan,”
“Bukan Babo!!!” ucapku kesal.
“Mwo? Babo? beraninya kau..”

Dalam sekejap dirinya yang berada di depanku kehilangan ke seimbangan dan terjatuh di badanku dengan posisi layaknya orang yang sedang berpelukan, kutatap wajahnya yang hanya berjarak beberapa centi dari wajahnya. Ternyata dia miinah!

***

Eeteuk Pov

“Sedang apa sih mereka?? Lama sekali…” gumamku sambil berjalan kearah ruangan tempat mereka berada.
Terdengar suara orang teriak-teriak dari dalam. Sepertinya mereka bertengkar lagi… aku geleng-geleng kepala. Ingin membuka pintu takut menggangu. Dan lagi nanti Lufin marah padaku gara-gara masalah yang tadi. Tapi aku penasaran,

“Hei ap…..a ya..?”aku membuka pintu dengan tergesa-gesa dengan cepat dan mendapati mereka dengan posisi yang tidak pas.
“Oops!” ucapku sambil kembali menutup pintu lagi.
“Teuki!!! Tunggu.. aku bisa jelaskan ini,”

***

Lufin Pov

Teuki!!

“Teuki!!! Tunggu… aku bisa jelaskan ini,”
Aku mencoba membangkitkan diri, dan berdiri tegak dan mengejar Teuki. Sampai tanganku di tarik Minho,
“Teuki!!!” teriakku lagi, dan dia berbalik bersamaan dengan…
Dengan…
Dengan… Minho…
Minho.. menar…
Menarikku ke dirinya dan mencium pipiku lembut, DI HADAPAN TEUKI!

Plak! Tanganku melayang tepat di pipi Minho. Melihat itu Teuki hanya menghembuskan nafasnya dan pergi. Meninggalkanku berdua,

Apa yang telah aku lakukan??
Aku istri yang bodoh! Babo!!!
Aku istri yang paling Bodoh,
Aku merusak HUBUNGAN ku sendiri.

‘Mian,’ terdengar Minho berbisik padaku.
“Bagaimana kau bisa meminta maaf atas yang telah kau perbuat!!” ucapku dengan di iringi tangis, sambil bangkit sambil memukul dengan kekuatan yang tersisa dalam diriku.
“Mian…” ucapnya lagi dengan posisi menatapku kaku.
“Ma…af? Bisakah…kau berkata selain maaf?” ucapku lagi sambil terus menangis. Sampai akhirnya ia menariku ke dekapannya.

***

Eeteuk Pov

Sekarang apa yang harus aku perbuat? Aku harus mempertanggung jawabkan semua ini. Misi ku sudah gagal sebelum aku bertindak. Minho telah menyukai seseorang, terlebih lagi seseorang itu adalah istriku sendiri. Jika ini ketahuan Minho akan di keluarkan dari FBI! Dan lagi masalahku dan Lufin belum selesai. Untuk saat ini aku memikirkan bagaimana nasib Minho terlebih dahulu.

Bagaimanapun caranya Komandan tau hal ini,

Drrttt… drrttt.. terdengar hp ku berbunyi. Aku langsung mengambilnya dengan tergesa-gesa, sampai sampai hp ku terjatuh duluan sebelum aku ambil.

“Yeobaseyo…” ucapku dengan nada gugup.
“Ada apa denganmu Agen 123???” terdengar suara yang tidak asing lagi bagiku. Suara Komandan,
“Hmm.. anu, tadi aku … yah sulit di ceritakan,” jawabku dengan terbata-bata. Babo! ini akan membuatnya semakin curiga,
“Ohoo… bagaimana dengan misi mu?”
“Hm, ber..berjalan dengan baik!” ucapku lagi.
“Baguslah kalau begitu. Pantau dia terus!”ucap Komandan sambil memutuskan sambungan. Aku yang masih berkeringat dingin hanya membeku mendengar itu semua.

Sekarang aku harus melihat keadaan Lufin! Ucapku sambil berlari pelan untuk kembali. Sebelum sampai, dari jauh aku melihat Lufin sedang berpelukan kembali dengan Minho dengan posisi berdiri.

Apakah aku harus mengalah? Melihat mereka yang sepertinya bahagia seperti itu.

***

Minho Pov

Rasa bersalah terus menghujaniku. Melihat Lufin yang terus menangis dalam dekapanku membuatku berdosa. Mengapa aku bisa menyukai dirinya?

“Sudahlah… lebih baik kau istirahat di kamar,” gumamku sambil menopangnya yang sudah lemas ke kamar. Menidurkanya, lalu keluar dan menutup pintu.

“Minho.. bisakah kita bicara?” tampak di depanku sudah ada Teuki hyung.

(15 menit kemudian…)

Kami hanya terdiam satu sama lain di ruang tamu. Tak ada satu patah kata pun yang keluar dari mulut kami,

“Hm..” akhirnya keluar kata dari mulut kamu bersamaan,
“Hyung duluan..” ucapku cepat. Sekarang Teuki hyung menarik nafas untuk memulai kata pertama yang akan ia ucapkan padaku,
“Apakah kau mencintai istriku?”
Degh! Aku harus jawab apa? Menjawab jujur??
“Jujur saja…” lanjut Teuki hyung.
“Ne,” ucapku dengan nada pelan, sepelan mungkin. Kalau bisa jangan sampai Teuki hyung mendengarnya.
“Hm.. kalau begitu, aku titip dia yah..” sekilas tampak senyum dari bibir Teuki hyung dan dengan cepat dia sudah menghilang dari hadapanku.

***

Seminggu setelah kejadian itu Teuki hyung belum pernah pulang kerumah. Tidak di ketahui jejaknya. Tidak bisa di hubungi…
Dan buruknya aku harus berbohong pada Lufin. Aku bilang padanya Teuki hyung ada kerjaan mendadak ke luar kota dan tidak tau berapa lama ia disana. Itu karena aku memang tidak tahu kapan Teuki hyung kembali?

“Minho…” panggil Lufin,
“Ya?” tanyaku bingung. Melihat dirinya yang sudah rapih dengan dress biru shapipre kesukaanya.
“Bisakah kau antar aku ke taman? Aku mau refresing…” aku mengangguk cepat dan berlari ke kamar untuk mengambil kunci motor.
“Tidak usah pakai motor.. aku ingin jalan,”

***

“Apa yang ingin kau lihat di taman?” tanyaku.
“Entahlah… aku rindu pada sesuatu yang ada di taman,” ucapnya sambil memandang lurus tapi masih tersenyum.
“Apakah kau rindu Teuki hyung?” tanyaku tiba-tiba. Melihatnya yang berubah menjadi tersenyum lirih padaku,
“Ya, aku sangat merindukanya…”
“Terus?” tanyaku lagi melihat bibirnya yang mau mengucapkan sesuatu.

Dia meraih tanganku dan menggandengnya dengan lembut.

“Bolehkah aku mengganggapmu sebagai Teuki, untuk hari ini..?”
“Hm…” aku menunduk memikirkan hal tersebut.

Ternyata dia hanya menyukai Teuki hyung, tak ada satupun hatinya untukku. Aku jadi merasa bersalah terhadap Teuki hyung.

***

Eeteuk Pov

‘Itu mereka?’ gumamku sambil bersembunyi kembali di balik semak-semak. Sepertinya mereka mau berjalan-jalan.

Aku berjalan sepelan mungkin dan mengikuti mereka dari belakang. Dan berhenti tepat dimana Lufin tersenyum senang dan menarik tangan Minho untuk di pegangnya. Dan berjalan seperti sepasang kekasih,

Sepertinya Minho sudah menggantikan diriku. Kalau begitu aku harus bertanggung jawab atas misiku sendiri,

***

“Ada apa Agen 123? Tumben sekali kau ke markas?” ucap seorang yang gagah dan aku hormati sebagai pemimpinku.
“Aku ingin bicarakan tentang misiku..” ucapku pelan,
“Ada apa dengan misimu? Lancarkan?”
“Hm… misiku gagal. Minho jatuh cinta pada seorang perempuan…” ucapku dengan sedikit menggigit ujung bibirku.

“Gagal! Tidak apa-apa, ini bukan kesalahanmu…”
“Maksudmu?” tanyaku bingung.
“Kau tidak akan di hukum, dia yang akan di hukum. Ia akan di keluarkan dari sini..!”
“Tapi… dia? Di keluarkan?”
“Yah!di keluarkan..”
Sekarang aku berbuat salah lagi… mengapa aku harus bilang? Dan kenapa hukuman ini menimpa Minho bukan diriku.

“Tunggu! Bolehkah aku meminta satu syarat padamu?”

***
Lufin Pov

“Ya?” ucapku masih dengan pikiran kosong.
“Kau melamunkan apa? Dari tadi di panggil-panggil tidak menjawab?” ucapMinho sambil menatapku dengan mengerutkan keningnya.
“Tidak melamunkan apa-apa..”ucapku lirih. Rasanya di tinggal Teuki selama seminggu bagai setahun. Rasanya seluruh hidupku hampa. Sedang apa yah dia?Sudah makan atau belum? Jangan sampai ia kembali dengan kurus di badanya,
“Ada paket untukmu!” ucap Minho yang membuyarkan lamunanku.
“Paket?”
“Yah.. paket, nih!”

Kubuka dengan perlahan kertas demi kertas yang membaluti paket tersebut. Nyalakan TV mu.. Aku langsung berlari ke ruang keluarga menyalakan TV. Duduk di paling depan dengan perasaan sangat cemas. Diikuti Minho yang duduk di sebelahku.

(Isi Video..)

Lufin? Apakah kau ingat aku…? Hehehe…
Aku suamimu, tapi… itu tidak lagi.
Karena aku akan menyerahkanmu pada Minho,
Kulihat kau sangat bahagia di dekatnya, dan begitu juga dengan Minho yang mencintai dirimu.
Dan satu hal.. aku mempunyai rahasia yang dari dulu aku rahasiakan padamu,
Aku adalah Agen FBI,
Untuk misi terakhirku aku di suruh menjaga Minho agen baru disini,
Minho yang beradadi sebelahmu adalah misiku,

“Tunggu bagaimana ia tahu Minho ada di sebelahku? Jangan-jangan…”

Jangan bangkit dari tempat dudukmu,
Aku belum selesai berbicara…
Hm…
Aku jadi lupa mau berbicara apa…?
Minho, tenang.. kau tidak di keluarkan dari agen…
Aku menyerahkan jabatanku padamu,

“Maksudmu hyung?”

Kau pasti mengerti…
Aku ingin kau bahagia dengan Lufin, jadi…
Aku…

Aku sudah tidak kuat lagi, aku berlari mendobrak satu persatu ruangan dan kamar di rumah ini. Dimana dia berada? Dimana dia ? Teuki… Teuki,? Dimana dia?? Dimana dia??? Tubuhku tidak kuat lagi berdiri. Aku tertunduk lemas di depan pintu ruangan kami, ruangan kushus aku dan dia.

Tertunduk lemas sambil terus menangis, menangis…

“Lufin…” terdengar suara lembut memanggil diriku, aku mengangkat kepalaku dengan bergetar karena tangis.
“Jeongmal Mianhe…” ucapnya sambil memelukku.
Sarangae, bisiknya sambil mengangkat wajahku. Mengelapair mataku dan mencium bibirku dengan lembut. Tatapan, sentuhan dan ciuman yang sangataku rindukan dari dirinya…
“Teuki… jangan pernah tinggalkan aku lagi,” ucapku lirih.
“Aku berjanji…”

***

PROLOG :

Minho Pov

Melihat Lufin bangkit sambil berlari dan membuka satu demi satu ruangan, aku pun ikut bangkit dan berlari keluar. Tepatnya ke garasi.

“Hyung!”
“Minho? Kau? Lufin..?”
“Lufin tidak disini, ia sedang sibuk mencari dirimu di dalam sambil menangis,”
“Kenapa dia menangis, sedangkan kau berada disisinya…”
“BODOH! Dia sama sekali tidak punya perasaan padaku. Dia… Dia mencintaimu! Cepat hampiri dia!!”

Teuki hyung pun langsung berlari masuk ke dalam, entah apa yang akan terjadi di dalam, Rasanya hatiku tenang…

FIN

*di tunggu komentarnya^^~*

Omo!! Omoo!! (Drabble)

Posted on

Title : Omo!! Omoo!!

Genre : *tebak sendiri yah cingu,*

Rat. : G *hahahha.. yang berpikir kejauhan akan berpikir NC*

Main Cast : 2Min (Taemin Minho)

Support Cast : OnJonKey (Onew Jonghyun Key)

Leght : OneShot

Credit Song : *cari sendiri yah,*

Ket. : Mencoba membuat.

++Author Pov++

“Hyung lagi nonton apa sih?” tiba-tiba Minho duduk sambil mengambil beberapa pop corn yang di pegang hyung-hyungnya itu.

“Sssttt.. gandeng Miinho. Bisakah kau diam… Aaaa!! Awasss!!! Gila lo!!” desis parah hyung dengan sebuk terus menonton TV. Minho pun hanya terdiam sambil ikut memandang TV, “Omoo!! Omoo..!! Apa.. yang.. Omooo!!!!” mereka berempat keasyikan nonton.

“Hyung.. ih~ ganti hyung!!!” Minho menutuppi wajahnya karena ketakutan tapi sedikit mengintip melihat kejadian itu. “Aaaa!!! Pakailah celana namja bodoh.. kau tidak malu.. Aaaa!!!” lanjut Key yang berbicara pada TV.

“Hyung.. aku masih alim hyung.. matikan itu..!!!” Minho terus berteriak sepanjang filem. “Ssssttt.. diam!!” bentak Onew yang tidak kuat di teriaki terus. “Tapi hyung.. ah… ih..” seluruh badan Minho merinding mendengar desahan dari TV. “Wah! Mantap tuh.. mmmpphh” ucap Jjong sambil tertawa dan tepuk tangan sendiri.

“Ommmoo!! Omoo!!! Lihat.. ah~ dada yang..” dengan sekejap Minho menutup mulut Key yang mulai berceloteh. “mmppphhh.. mppphhh” Key yang berusaha membuka tangan besar Minho yang menutupi mulutnya,…..

“Minho!!! Awas kau!!!” umpat Key sambil mengejar Minho yang lari ke kamar. “Key.. ayo kemari, lihat.. wah!! Aishhh.. itu terlalu terbuka,” ajak Onew yang di akhiri berbicara pada TV kembali.

“Hyung, apa aku harus memasak seperti di TV?” ucap Key lelah sambil duduk kembali di sofa dan mengambil beberapa pop corn untuk dimakan. “Maksudmu?” tanya Jonghyun gak konek. “Lihat.. anak kecil di TV itu tidak memakai celana lagi… hahahaha…” tawa Onew meledak. “hmm..” Key menggeram.

“Omoo!! Dada ayam yang begitu besar…. Aku mau!!!” teriak Jonghyun tiba-tiba dan memberi hentakan pada Key yang mencoba berpikir keras.

“Aaaarrggh!! Hyung… sakit…” Key membalikan badannya mendengar suara dari dalam kamar. “Ommooo!!! Ommoo!!”

++Minho Pov++

Ku menghela nafas dan mulai terduduk di kasur sambil terengah-engah. ‘Ommooo!!! Film tadi terlalu HOT untuk di tonton seumuranku. Apasih yang hyung pikirkan?’ umpatku kesal. Ku raba-raba tempat tidur dan ku sadari sesosok tubuh berada disana.

“nnngghh..” geram tubuh tersebut sambil menunjukan wajahnya. Tampak kulit putih yang terkena beberapa helai rambut yang pirang menutupi wajahnya. Bibir manis yang terlihat seksi itu membuatnya lebih cantik dari siapapun.

“Taemin.. taemin…” ku goyangkan badanya sampai ia terbangun. “ada apa hyung?” di terus mengucek-ngucek matanya yang berair dan mencoba duduk. “kita main-main yuk..” bisikku dengan diiringi evil laugh.

++Author Pov++

“Hyung!! Hyung!!!” ucap Key panic sambil senyum-senyum. “Mwo? Mwo..mwo?!” sama halnya Jonghyun langsung melompati sofa dan berlari menuju kamar lalu menguping. Disusul Key dan Onew..

“Arrrgghh.. hyung kau melakukannya terlalu keras…”

“Tenang Taemin, aku pelan-pelan kok..”

“Hyung.. aku tegang.”

“Lebeh! Aku pelan kok!!”

“Omooo!! Omooo!!!” Key tak bisa berhenti berteriak. Onew langsung membungkamnya. “Sssstt..” bisik Onew pada Key.

“Taemin, giliranmu!”

“Hyung.. aku tidak kuasa.. ”

“Arrggghhh.. kau lama sekali. Aku tidak sabar menunggu..”

“Uhm.. siap siap yah hyung..”

“Taeminn!!!” teriak Key yang tidak kuat lagi mendengar dongsaengnya mendesah dan kesakitan. Entah apa yang akan dia lihat sehabis ini. Apkah mereka berdua sedang tidak berbusana dan melakukan sesuatu yang tidak normal? Itu pikiran yang menyelimuti Key. Hingga..

“Hyung… kalian dari tadi menguping?” tanya Taemin dengan wajah berseri-seri melihat Key yang berdiri membuka pintu, Onew dan Jonghyun yang tersungkur kelantai saat pintu tiba-tiba di buka.

“Ommoo!! Omoo!! Apa yang kalian lakukan?” tanya Onew geram sambil membersihkan dirinya. Sudah tampak jelas posisi Taemin yang hendak memukul Minho, “Kami sedang main kertas gunting batu hyung..mau ikut?” ajak Minho yang masih menutup mata karena hendak di pukul Minho.

“Lalu.. de..desahan tadi?” tanya Key bingung.

“Desah yang mana? Tadi Taemin kesakitan aku pukul terlalu keras..” jawab Minho menjelaskan..

“Jadi.. kalian.. tidak ‘berbuat’?” ucap Jonghyun.

“Berbuat apa? Kita sedang main hyung…” keluh Minho kesal.

FIN

*Jeongmal Mianhe… maaf kalau jelek (emang)*

*Bagaimana cingu? Pasti jelek? Ya sudahlah.. (nangis di pojokan)*

*di tunggu RCL nya yah..*

*Komentar kalian aku tunggu!!*

*GOMAWO!!*

Picture Of You : 1S : Straight

Posted on

Title : Picture of You

Genre : *dengarkan saja lagunya Picture of You by TVXQ*

Rating : PG

Type : Straight

Main Cast :
Kim Taeyeon in Girl’s Generation
Lee Jinki in SHINee

Support Cast : Lee Taemin in SHINee

Ket : This my first fanfiction one shot

Credit Song : Picture of You by TVXQ.

Author : Han Sang Ra a.k.a Riri

All in storie is Taeyeon Pov

***

Plaak!! Suara tamparan keras mendarat di pipiku, aku meringis kesakitan..

“Kamu harus bisa masuk Universitas itu, pokoknya ommoni gak mau tau..” ucap Ommoniku, dan langsung pergi meninggalkanku terkapar di lantai yang beralas karpet merah ati, yang mengampar dari ujung pintu masuk sampai ruang tamu rumahku,

Namaku Kim Taeyeon, aku biasa di panggil Taeyeon oleh teman-temanku,Aku dilahirkan di Korea Selatan, lebih tepatnya di kota Seoul, tanggal 9 Maret 1992, umurku sekarang 19 tahun sudah saat nya aku memilih jurusan kuliah mana yang akan aku tempuh,

Aku sangat senang bernyanyi dan menari, walaupun suaraku tak seindah dan sebagus para seniorku, aku ingin sekali menempuh jenjang ku di dunia seni, tapi orang tuaku berkata lain, aku di wajibkan harus mengikuti kesehatan dan menjadi dokter, agar kehidupan masa depanku terjamin.

Tapi aku menolaknya, karena aku tak menyukai apa yang namanya jadi dokter itu, dari kecil aku sangat takut kedokter, sehingga aku sangat tidak menyukai yang namanya dokter itu,

Semenjak aku ngotot ingin masuk Universitas seni, ommoniku bersi keras memaksaku untuk masuk ke kesehatan, aku sudah muak dengan pemaksaan ini, sampai akhirnya seperti ini, aku di tampar dan di tinggal pergi di rumah sendiri,

……………………………………

Pagi-pagi yang cerah ini, awan yang indah ini, suara burung yang berkicau ini adalah awal hari burukku yang akan aku lalui siang nanti, aku bangun dengan lemas, aku memegang pipi kiriku yang terkena tamparan kemarin, rasanya masih sakit,

Aku berjalan menuju kaca, aku lihat diriku bagaikan monster, rambutku yang pendek dan luruh sudah acak-acak menjadi kribo dan bajuku yang kusut, serta kotoran mata yang berada di pinggir mataku,

Aku berjalan pelan menuju kamar mandi dan membasuh mukaku, tanpa berpikir panjang aku bergegas mandi dan sarapan, saat sarapan suasana sangat hening sekali, tak ada satupun topik pembicaran yang keluar,

Aku berangkat dengan berjalan kaki menuju sekolahku, ini adalah seminggu terakhir aku sekolah, dan dibagikan sedikit ulangan umum, mwo?! Omona nilaiku turun sekali, desisku seperti ingin merobek-robek hasil ulangan Sains ini,

Pulang sekolah aku lalui dengan lesu, bisa mati bila aku berada di rumah? Pikirku, tapi aku tak berani kabur sejak kejadian kemarin, membuatku selalu merinding,

Wuussshh!! Angin yanga kencang datang, aku yang sedang melamun dan tak memegang kertas ulangan dengan kuat, membuat kertas ulanganku terbang terbawa angin, aku mengejarnya dan sampai akhirnya ulangku mendarat di wajah seorang namja yang sedang duduk di taman di belakang rumah sakit,

“Mianhe oppa~” ucapku sambil mengambil kertas ulangan itu dari wajahnya, oppa~ itu tidak marah, ia hanya tertawa dengan nilai yang aku peroleh itu,

“Hahhaaa.. nilai apa itu,,” omona~ ketawanya keras sekali, semua pengunjung taman langsung melihat kearah kami berdua, wajahku malu tak karuan,

“Oppa, jangan keras-keras..sssttt” ucapku sambil menaruh telunjukku ke mulut tanda jangan berisik, namja yang aku panggil oppa~ itu pun menghentikan ketawanya, ia memegang perutnya yang sepertinya kesakitan terlalu banyak tertawa,

“Siapa namamu?” Tanya oppa~ itu padaku, yang semenjak tadi memanggilnya oppa~ walau tak mengenalnya…

“Kim Taeyeon imnida, oppa~ bisa memanggilku Taeyeon~” jawabku pada oppa tersebut, sambil mengulurkan tanganku tanda perkenalan..

“Lee Jinki imnida, kau bisa memanggilku Onew oppa~” ucapnya memberitahu namanya, Lee Jinki ke Onew? Jauh banget! Gumamku sembari berpikir,

“Dari jauh, aku melihatmu lesu sekali, ada apa?” Tanya Onew oppa~ padaku yang memang benar fakta aku lesu hari ini, aku menceritakan mengapa aku lesu, dari di paksa masuk Universitas kedokteran, di tampar Ommoni sendiri dan nilai ujianku turun,

“Memangnya bila kamu tak mau masuk Univerisitas kesehatan/kedoteran, kamu mau masuk kemana??” Tanya oppa itu padaku,

“Seni! Karena aku sangat suka bernyanyi,” ucapku sambil tersenyum senang, Onew oppa~ pun ikut tersenyum senang memandangku,

“Oppa~ masuk Universitas mana?” tanyaku penasaran, mengapa anak kuliahan berada disini??

“Aku kuliah di bidang yang kamu tolak tadi, tapi karena ku sedang sakit aku berhenti dulu untuk waktu yang aku tidak tahu tepatnya, ” ucapnya sambil tersenyum memandang langit dengan gumpalan awan yang bergerak,

“Wah! Berarti aku…ah, sudahlah tidak apa-apa,” desisku sendiri, untung saja oppa~ tidak mendengar,

Akhirnya hari sudah sore, aku pamit pulang kepada oppa~ dan oppa~ berjanji akan melihatkan sesuatu besok padaku bila aku datang kerumah sakit,

…………………………………….

“Apa ini?!” ucap Ommoniku yang melihat hasil ulanganku turun drastis, ia masuk ke kamarku dan memarahiku habis-habisan, dan sepertinya dia mau menamparku kembali karena tanganya sudah melayang menuju wajahku,

“Stop! Mah, stop! Sudah biarkan saja, dia..” ucap seorang namja yang tak lain adalah Obojiku,

“Bagaimana harus di biarkan, lihat hasil ulangan nya turun begini,” ucap Ommoniku memperlihatkan hasil ulanganku pada Obojiku,

“Ini juga gara-gara didikan Omma~ yang terlalu keras, sampai Taeyeon tertekan!!” ucap Obojiku membentak kearah Ommoni,

“Ya sudahlah terserah Appa~” ucap Ommoniku sambil berjalan pergi keluar kamar dan menangis, Obojiku juga memarahiku dan mengejar Ommoniku, sepanjang malam aku mendengar mereka bertengkar dan tidak bisa tertidur,

Aku berpikir keras, apa yang harus aku lakukan, aku yang sudah tidak mau dipaksa dan membenci itu, tak kuat rasanya melihat Ommoni menangis, aku sangat merasa bersalah.. Omona~ apa yang harus aku perbuat?

………………………………

Di pagi hari, aku bangun dengan mata sembab dan menghitam di sekitarnya, karena aku hanya tidur selama tiga puluh menit, aku berjalan ke kamar mandi dan membersihkan badanku,

Seperti biasa suasana hening selalu meliputi saat makan bersama, aku sudah tak kuat dengan keadaan seperti ini, semenjak Jessica onnie kabur dari rumah dan Kibum oppa~ meninggal dunia, aku menjadi anak tunggal dan selalu menjadi bulan-bulanan keinginan orangtuaku yang sebenarnya aku tak ingin melakukannya,

“Omma~, Appa~ Taeyeon sudah berpikir dari malam tadi,” ucapku memulai pembicaran tapi tak ada satupun orangtuaku yang menyahut, aku meneruskan ucapanku tadi..

“Taeyeon akan masuk ke Universitas yang Omma~ inginkan,” ucapku dengan berat hati, tapi mau gimana lagi aku tak mau melihat Ommoniku menangis,

“Hah! Benarkah itu?” ucap Ommoniku menjadi bersemangat, aku menjawabnya dengan mengangguk dan tersenyum pelan, Ommoni bangkit dari tempat duduknya dan memelukku dengan erat, Jeongmal gasahamnida !! ucap Ommoni padaku,

Seperti biasa aku berangkat kesekolah, tapi kali ini beda aku diantar oleh Obojiku, di sekolah hari-hari dilalui seperti biasa, dan saat pulangnya aku berkunjung dulu kerumah sakit,

Di belakang rumah sakit, Onew oppa~ telah duduk menungguku, saat aku melambaikan tangan kearahnya, dia balik melambai dengan tersenyum lembut, senyum oppa~ memang bagaikan malaikat, menenangkan hati, tapi anehnya sampai sekarang oppa belum pernah punya cagiya,,

“Oppa~ aku datang sesuai janji, apa yang mau oppa perlihatkan padaku,” oppa memegang tanganku dan membawaku masuk kedalam rumah sakit, hingga kami berhenti di kamar 1843 yang berada di lantai dua,

Oppa mengajakku masuk, di sana ada seorang namja yang duduk dan di balut badanya oleh seorang suster, ia masih muda, muda sekitar dua tahun di bawahku,

“Hyung.. siapa itu?” Tanya namja itu sambil tersenyum manis karahku, aku membalas senyumnya juga,

“Ini Taeyeon, kaka kelasmu..” ucap Onew oppa pada namja tersebut,

“Taeyeon nuna, perkenalkan Lee Taemin imnida,” ucapnya padaku sambil mengulurkan tanganya, aku membalasnya dan memperkenalkan diri kembali,

“Nuna mau masuk Universitas kedokteran juga?” tanyanya dengan puppy eyesnya yang lucu, aku mengangguk-ngangguk kecil,

“Aku dari kecil, ingin sekali jadi dokter.. tapi karena aku punya penyakit kangker hati, hal itu menghambatku untuk belajar, aku hanya bisa belajar bila sudah di ijinkan dokter…” ucap Taem~ panjang lebar dengan ekspresi yang sangat senang, kami terus bercakap sampai akhirnya waktu untuk pulang, aku pamit pada Taem,

Onew oppa~ mengantarku kedepan,

“Oppa~ hanya ingin meperlihatkanmu apa artinya hidup..” ucap oppa~ dengan menatapku dengan lembut,

“Gomawo oppa~ atas semuanya, sebelum pulang oppa mau antar saeng jalan-jalan,” tanyaku sambil berlaga memohon, Onew oppa~ mengangguk, kami berjalan-jalan ke taman ria, naik benda-benda permainan yang ekstrim, dan foto bersama beberapa kali untuk kenang-kenangan,

Sampai akhirnya pada malam hari aku dan oppa~ naik bianglala bersama, saat sedang berada di atas, jlep! Bianglala terhenti, dan sepertinya mati lampu, seluruh lampu kota yang terang dan indah saat tadi padam semua, aku sangat panik dan cemas, dan perasaanku tidak tenang,

“Saeng.. sudah jangan cemas, duduklah di sampingku..” ucap oppa~ padaku, aku menurutinya dan duduk di sebelahnya, dia merangkulku dan mengucapkan kata-kata aneh dengan suara kecil, aku tidak bisa mendengarnya,

“Saeng besok ujian masuk Universitas kan, kita berjuang bersama yah,” ucap oppa~ yang tiba-tiba bertanya seperti itu,

“Maksud oppa~?” tanyaku yang tidak mengerti dengan maksud oppa~, perasaanku tidak enak, Jlegarr!! Bunyi suara keras dari luar jendela, tampak beberapa kembang api besar bewarna-warni menyinari langit yang gelap dan sunyi,

“Wah!! Indah sekali,” ucapku sambil memegang jendela, Jleep!! Bianglala pun jalan kembali, saat tiba di tanah

“Akhirnya bisa menginjak tanah juga,” ucap Onew oppa~ sambil mereganggkan badanya, aku lupa dengan ucapan oppa~ yang tadi, aku pulang tanpa memikirkannya, tapi rasanya ada yang aneh dan mengganjal di kepalaku.

………………………….

“Huwa!! Lulus!!” ucapku sambil berteriak-teriak sendiri memegang kertas kelulusan masuk Universitas kedokteran,

“Kita rayakan bersama yuk!” ucap cingudeulku, tapi aku menolaknya karena aku harus kerumah sakit menjenguk oppa~

Ku lihat sekitar sambil berjalan pelan di pinggir jalan menuju Rumah Sakit, tempat oppa~ kesayanganku yang baru aku kenal berada, menungguku setiap hari..

Di sepanjang jalan, aku merasa aneh~ dari ucapan Onew oppa yang kemarin dan suasana hari ini, burung-burung yang biasanya berkicau tak satupun yang berkicau, udara yang hangat menjadi dingin dan suram, tak biasanya seperti ini, padahal ini hari bahagiaku..

Aku akhirnya mempercepat langkahku menuju ke rumah sakit, karena ingin cepat-cepat memperlihatkan hasil yang bagus ini padanya, aku berlari sepanjang rumah sakit, saat aku berada di depan pintu aku sudah tidak sabar, Klek.. aku membuka pintunya,

Tampak di tempat kasurnya ada beberapa ikat bunga mawar merah, hah! Apa maaksudnya ini? Gumamku, perasaanku tambah tidak enak.. aku berlari dan bertanya ke para suster,

Dug! Aku terjatuh kelantai, aku tak kuat menahannya lagi, aku tak percaya Onew oppa~ sudah tidak ada, Taemin yang melihatku memelukku dan menenangkanku yang terus menangis tak henti,

Onew oppa~ yang selalu menungguku di taman, bermain bersama, tempat curhat yang menyenangkan, yang selalu menungguku di kamar rumah sakitnya sambil tersenyum lembut menyambutku, senyumnya yang bagaikan malaikat, dan… semua itu membuatku bersemangat!! Akan hanya menjadi kenangan..

Terbaring Lee Jenki, semoga ia tenang di sana..
Dan yang tersisa hanya fotomu yang akan selalu aku kenang selalu..

…………………………

Beberapa minggu setelah itu, aku masuk ke Universitas kedokteran dengan bahagia, Oppa~ aku akan meneruskann tekadmu menjadi dokter terkenal! Gumamku sambil melihat gumpalan awan yang indah di langit,

“Hey!” ucap seorang namja menepukku dari belakang..

FIN

*readers yang kemarin baca FF gak ngerti.. saya buat FF yang semoga bisa di mengerti deh.. hehhe..*bow* mianhe buat yang kemarin…*
*di tunggu komentar, saran dan kritik yah cingu ^^~*

Are You Come (Drabble)

Posted on

Title : Are You Come (ver. Minho)

Author : Han Sang Ra a.k.a Riri^^~

Genre : Life

Main Cast : SHINee

Support Cash : Onew

Other Cast : You

Ket : cerita ini hanya khayalan semata.

Credit Song : *sepertinya tidak ada ._.”*

Bagaimana jika kau datang ke DORM SHINee dan yang menyambutmu Onew dan Minho? Kiita lihat saja.. #kumohon baca nanti koment yah#

All is Onew Pov

All Intro is Same :

Wajahnya yang manis tersenyum kearahku, aku melihat kearah tanganya yang memegang koper berukuran medium untuk seorang yeoja, tubuhnya yang tinggi hampir sepadan denganku tapi masih lebih tinggi aku lah,

“Ada apa ya?” tanyaku padanya,

“Hm,anu…be..”

“Siapa namamu?” potongku,

“Namaku…**you”

“Siapa itu hyung?!” aduh~namanya jadi tidak terdengar, siapa sih dongsaengku yang mengganggu ini, aku melihat kearah namja yang menepuk punggunku tadi~

“Minho~ sudah bangun?!” ucapku yang mau marah tapi tidak jadi,

“Itu siap….” ucap Minho terputus,

“Oppa~?” ucap yeoja itu menunjuk kearah Minho,

“Kalian saling kenal???” tanyaku sambil menunjuk bolak-balik kearah mereka,

“Aniyo, hanya saja aku pernah melihatnya di TV,” ucap yeoja itu,

“Yah~ memang kita suka masuk TV,, hhheee..” ucapku,

“Sssssttt…” tiba-tiba Minho memberi tanda untuk tidak berbicara apapun pada yeoja itu, Ada apa sih? Aku bingung…-_-‘!

“Eh~ ayo masuk dulu, dingin disini..” ucapku sambil mempersilahkan yeoja itu masuk,

Sebelum masuk yeoja itu membersihkan sepatunya dulu dari salju dan masuk, aku mempersilahkannya duduk di ruang keluargaku,,, dia duduk dengan manis,

Tak berapa lama, dongsaeng-dongsaengku datang membawa cemilan dan air hangat,

“Itu siapa hyung?” tanya Taemin polos sambil menunjuk kearah yeoja itu,

“Hus! Jangan nunjuk-nunjuk gak sopan~” ucap Key kembali dengan mulut cerewetnya,

“Sudah-sudah jangan bertengkar, itu siapa hyung?” ucap Jonghyun ikut-ikutan menunjuk yeoja itu,

“Hey~ kalian sama saja,” ucapku.. Ting! Aku teringat sesuatu,

“Oh iya~ kamu melihat si Ggobuke ini *sambil menunjuk kearah Minho tanpa melihatnya), di acara apa? Sepertinya dari tadi setiap melihat Minho kamu ingin tertawa,” tanyaku penasaran,

“Karena anakku yang satu ini lucu,,,” ucap Key nimbrung, yeoja itu geleng-geleng kepala,

“Hyung matanya belo kali,” ucap Taemin. Yeoja itu tetap geleng-geleng kepala,

“Trus apa dong?” ucap Jonghyun tak sabar,

“Waktu itu aku melihat reality show, aku melihat Minho~oppa yang sedang kebingungan di intai pake kamera tersembunyi, setelah beberapa lama di tanya oleh salah satu wartawan,

‘kenapa anda muter-muter daerah ini terus?’

Minho~oppa menjawab ’saya sedang mencari dorm saya,’

Wartawan itu kebingungan, ia menggaruk-garuk kepala sambil tertawa yang membuat Minho~oppa heran,

‘Bukannya….’”

Minho langsung menutup mulut yeoja itu dengan tanganya, membuat kami semua mngerutkan kening,

“Minho lepaskan, ayo~ ada sesuatu ya…” goda Jonghyun sambil berusaha melepaskan tangan Minho dari mulut yeoja itu,

“Minho~~~” ucap Key sambil mencubit perutnya, dan Minho melepaskan tanganya sambil meringis kesakitan,

“Teruskan…” ucap Taemin sambil tersenyum lembut,

“Jangan teruskan tapi Lanjutkan!!!” lo, si Minho nimbrung lagi.. dasdor,

“Wartawan itu tertawa dan berkata ‘Bukannya itu dormu??’ ucap Wartawan itu sambil menunjuk kea rah belakang Minho~oppa,

‘Omona~’ desis Minho~oppa,

‘Selamat anda akan masuk TV sebagai orang yang tersesat 2 meter dari rumahnya sendiri..’

Begitu,, makanya saya hafal wajah Minho~oppa…” ucap yeoja itu selesai bercerita,

Kami semua tak bisa menahan tawa.. tawa dan tiwi bergema dimana-mana,

“Masa ada orang yang tersesat 2 meter dari depan rumahnya, spongebob ajah berkemah 10 meter dari depan rumahnya” ucapku. *gak nyambung

“Kok bisa Hyung??” tanya Taemin heran.

“Emboh!” ucapnya Minho pake bahasa sunda, *lho.

“Umma~ masakin air panas,,” ucap Jonghyun mengejek Key,

Srrriiingggg!! Key menatap Jonghyung dengan tatapan laser superman yang membuat Jonghyun membatu,

“Ah~ sudahlah, kalian bertengkar terus…” ucapku melerai,,

“Aaaaaaa…”

“Onew CONDUTION!!!!” ucap Taemin yang melihatku tergeletak di lantai sambil kejang-kejangan, *emangmainan

“Almbulans.. tinut tinut…” lanjut Taemin sambil merentangkan tanganya seperti sayap mau terbang,

“Itu pesawat babo, ambulans itu kayak gini…” ucap Minho sambil memeperagakan seperti orang sedang mendayung kano *lho.

“Bukan!!! Seperti ini yang keren,” ucap Taemin,

“Bukaann!!! Yang aku yang keren..” ucap Minho, mereka berdua terus adu mulut kekeh dan ngotot bener,

“Ambulans itu seperti ini, ‘Cu.. Bantu kake..’ ” timpal Jonghyun memperagakan kake renta,

“Gak nyambung!!!! Bllleeeee….” Ucap Minho dan Taemin bersamaan, Jonghyun pundung dan nangis sambil berlari seperti pemain bola mau terjatuh secara lambat kearah kamar mandi,

“Aku akan telepon Ambulans.. (tot tot tot tot *bunyi mencet tombol telepon)”ucap Key sambil mulai menelepon, dan 5 detik kemudian…

“Mana? Mana???” ucap beberapa orang masuk kerumah,

“Mana apanya???” ucap Minho riweh,

“Mana binatang yang berpenyakitan itu!!!” ucap orang-orang tersebut,

“Binatang?” ucap Taemin sambil melirik kearah Key,

“Ooopsss!! Aku salah menelepon, hehehehe” ucap Key langsung kabur masuk ke kamar,

“Rumah yang benar-benar hancur…” desisku,

#Bagaimana Readers? Bingung? Kritik dan Saran di terima.. KOMENTLAH pliss…