Title : Quasimodo
Genre : *dengarkan saja lagunya*
Rating : PG
Type : Straight
Main Cast : Chikmi (YOU)
Support Cast : SHINee all member’s
Ket : Fanfiction ini lanjutan dari fanfic ‘ I Crying if you die because You save my life’
Credit Song : Quasimodo from SHINee
Cerita Sebelumnya : https://wearefanfictionkpop.wordpress.com/2011/01/05/i-crying-if-you-die-because-you-save-my-life-1s-straight/
N.B : FF ini lanjutan dari FF di atas. Memang One Shot dua-duanya tapi ini seperti buku 1 dan buku 2..
++Author Pov++
Baru saja di gemparkan oleh meninggalnya sang Leader tercinta yang telah bangkit kembali. Sekarang terdapat scandal dahsyat bahwa sang leader menyukai gadis di bawah umur. Gak di bawah umur juga sih. Tapi perbedaan umurnya 7 tahun. Hak ini terungkap saat kemarin di Reality Show ‘Strong Heart’. Pertanyaan yang tiba-tiba di acuhkan oleh sang MC dan di akhiri oleh tawa menyimpan skandal besar. Apakah hal ini akan terus berlanjut? Apakah SMEnt. Akan bertindak ? ini belum pasti kita lihat pengejarang para wartawan yang satu ini.
“Apakah benar anda menyukai gadis tersebut?”
“Bagaimana anda bisa mengungkapkan secara jujur dan entengnya?”
“Siapa gadis itu? Dan ada hubungan khusus kah?”
“Tinggal dimana dia?”
“Apakah kalian telah melakukan hubungan?”
Pertanyaan yang terakhir terdengar oleh sang Leader. Dia mengerutkan keningnya dan mendorong wartawan tersebut hingga terseungkur. Wartawan yang lain langsung mengabadikan kejadian yang amaat langka ini.
Para Bodyguard langsung mengamankan eksiden tersebut. Para member pun berjalan kembali di kawal ketat sampai mereka masuk kedalam mobil.
“Sudah sudah!!! Pulanglah…pulanglah..” seorang ajusshi keluar dari mobil tersebut dan menenangkan para wartawan yang semakin brutal.
“Tapi tuan.. kami hanya di beri waktu hari ini,” jelas salah satu wartawan dan wartawan yang lain meng ‘iyah’ kan nya.
“Kami berjanji akan mengadakan jumpa fans besok!” terang ajusshi itu. “Ah~” para wartawan mengeluh dan satu persatu pulang dengan wajah suram. “Kalian harus bertanggung jawab akan hal ini!” seorang namja mendekati ajusshi tersebut dan menunjukan luka darah di kepalanya. “Omoo!! Anda kenapa?” tanya ajusshi itu panic.
“Tanyakan saja pada Leader brengsek itu!” jelas namja tersebut dengan emosi. “Aduh.. aduh.. maafkan kami. Kami akan ganti rugi..” turut ajusshi tersebut.
BRAAK!!
“Jinki~sshi apa maksudnya kamu melukai wartawan tadi?!!” gebrak meja sang manager sambil bertanya dengan emosi kepada yang leader yang duduk santai sambil mendengarkanl lagu. “Kau itu LEADER!! KAU SUDAH MEMBUAT SKANDAL.. SEKARANG KAU MEMBUAT HAL YANG BISA MENJATUHKAN NAMA BAIKMU!!” bentak ajusshi itu lagi.
Sangking kesalnya. Akhinya sang leader dengan wajah baby face ini angkat bicara, “Ini nama baikku! Dan kau!! Siapa kau? Kau hanya manager! Ini nama baikku.. dan punyaku! Kau tidak punya HAK!!” ucap sang leader kasar. “HYUNG..!” “DIAM KAU KIBUM!!” belum sempat namja manis yang memiliki bibir seksi itu angkat bicara sudah di potong dengan bentakan yang keras dari sang leader.
“KAU L.E.A.D.E.R YANG TIDAK TAHU TERIMAKASIH!! AKU TIDAK MAU MENGURUSIMU LAGI!!” dengan kemarahan yang terus menjadi-jadi ajusshi itu angkat kaki dan pergi dengan emosi yang tinggi. “Ajusshi..” panggil lembut namja kecil yang berlari menyusul ajusshi tersebut. “TAEMIN! Hentikan langkahmu atau akan aku keluarkan kau dari group!” ancam namja yang barusan adu mulut dengan ajusshi tadi. “Kau ini..” PLAK!! Tamparan keras di terima oleh namja yang di kerap dipanggil Jinki oleh dongsaengnya. “SADAR HYUNG!!! SADAR!!!”
“Cukup! Key..*bow* jeongmal mianhe,” lirihnya sambil terus menunduk. “Maaf.. aku emosi,” namja tersebut terus menundukkan badanya. “Tunggulah disini aku akan mengjar ajusshi dulu,” lirihnya lagi sambil berlari keluar.
“Apakah ini akan terus berlanjut?” gumam namja manis dengan bibir seksi itu.
5 menit…
7 menit…
10 menit…
“Hyung.. apakah Onew hyung akan baik baik saja?” tanya namja kecil dengan wajah cemasnya. Namja tinggi yang dari tadi menonton TV hanya menatap namja kecil itu sambil tersenyum lembut, “Tenanglah..” lanjutnya sambil mengacak pelan rambut namja kecil tersebut.
47 menit…
“Kemana sih dia?” gumam namja dengan wajah Barbie bolek balik di depan pintu sambil lima menit sekali ia melihat jam tangannya. “Key.. belum tidur? Huamm” nama bertubuh pendek mendekatinya dan bertanya.
“Uhm, kalau aku tidur siapa yang akan membukakan pintu?” keluh Key yang di barengi oleh satu ‘uap’an. “Tidurlah.. aku yang akan berjaga.” Namja bertubuh pendek itu pun menawari bantuan, dan membuat namja berwajah Barbie itu mengembangkan senyumnya. “Gomawo..”
“Aisshh.. silau” wajah Barbie tidak menandakan ia lemat lembut. Buktinya ia bangun terpagi dari semuanya dan sedang membuka beberapa gorden agar cahaya masuk. ‘apakah Onew hyung sudah pulang?’ batinya sambil berjalan kearah pintu. Di dapati di sana namja yang ia temui semalam masih tertidur nyenyak di sofa dengan kain tipis menjadi selimutnya. ‘dia ketiduran, apakah Onew terkurung di luar?’ ku buka pintu dorm dan melihat kesekeliling tapi tidak mendapati apapun.
“Kemana dia?” keluhku kesal. Ku tutup pintu dengan wajah kesal. ‘Hahahaha’ tawa kecil terdengar dari luar. “Suara itu?!” dengan sigap namja tersebut membuka pintu kembali. “Omoo! Omo!!”
++Jinki Pov++
“Jadi dia akan tinggal disini?” ucap Key dengan wajah sedikit kesal. “Ne, tolonglah..” pintaku dengan wajah innocent. “Uhm, kau sudah bilang ke manager?” tanya Key lagi. “Dia yang minta agar yeoja ini tinggal disini. Karena kalau ia bertemu wartawan… akan lebih gawat!” jelas ku.
“Huh! Kau sudah bawa masalah. Sekarang tinggal disini? Aku tidak akan meladenimu!” umpat Key kesal dan balik kekamar. “Bagaimana?” tanyaku berusaha pada member yang lain. “Terserah hyung..” Minho menjawab sambil tersenyum. Aku mengarahkan wajahku pada Jonghyun, “Silahkan saja.” Lanjut Jonghyun. “Taemin?” Taemin hanya mengangguk mantap. ‘hufh, hanya Key yang sulit menerimanya..’
“Oppa..” terdengar lirih kecil suara manis dari belakang. “Ada apa Chikmi?” wajahnya yang terlihat tidak enak hati itu membuatku bersalah. “Lebih baik aku pulang saja kenegaraku oppa, hum.. aku tidak enak dengan Key oppa,” “JANGAN PANGGIL AKU OPPA! AKU BUKAN OPPA MU!!” belum sempat aku menenangkanya suara teriakan Key yang terdengar kesal terdengar amat keras dan menyakitkan. “Oppa.. sudahlah, lebih baik aku pulang..” “YA! ITU LEBIH BAIK!!” teriak Key lagi. Yeoja manis itu hanya tersenyum dan mengambil kopernya. “Chikmi.. tunggulah sebentar. Aku akan membujuknya,” cegahku.
‘Aiissshhh.. Key.. kenapa kau menjengkelkan sekali.’ batinku. “Hyung? Dia sudah pergi?” tanya Key saat aku sudah berada di kamar. “Tidak! Andwae! Dia tidak akan pergi..” terangku. “Cih!” jelas Key terlihat semakin kesal. “Terserah mu hyung.. pokoknya aku tidak mau mengurusi dia!”
++Kibum Pov++
‘Apa apaan ini? Gila! Yeoja yang membuat skandal dan bisa merusak nama baik tinggal disini? Sebenarnya mereka nyadar gak sih?’ pikirku sambil mengendus kesal.“Disini dia tidur dimana??” tanyaku kesal. “Dikasurmu yang berwarna pink itu..” “Mwo! ANIYO!!!” “Hyung.. tenanglah, dia akan tidur di sofa kok.” Dengan cepat Taemin menenangkan sesaat hatiku yang mau meledak ini. ‘Awas saja kalau dia tidur disini..’
++Chikmi Pov++
Ya Tuhan.. apakah ini baik? Aku sudah terlalu membuat masalah. Ingin sekali aku pergi tapi oppa selalu mencegahku. Aku sih mau-mau saja tingga di sini.. Senang sekali malah. Karena tinggal serumah dengan idola yang aku sayangi. Tapi, tak kusangka Key oppa sebegitu bencinya akan diriku. Mengapa aku tidak bertemu Key saja di Bandara.. Hufh, meluluhkan hati Key oppa kan susah sekali.
++Jinki Pov++
“Chikmi.. chikmii?” ku goyangkan telapak tanganku di depan matanya tapi tidak merespon, “CHIKMI!” hentakku. “Oh ne? apa oppa?” dia sadar tapi aku rasa ada yang aneh. Tatapannya kosong. ‘apa iya terlalu keras berpikir tentang Key?’ “Chikmi? Kau baik-baik saja?” ku tepuk pundaknya sesaat. “Uhm.. oppa? Apa?” sesaat ia mengarahkan tanganya kedepan seperti mencari sesuatu, tatapnya kosong. Apakah ia tidak melihatku?
“Chikmi?” ku balikan tubuhnya mengahadapku. “Oppa?” tanyanya dengan wajah tersenyum tapi tatapanya masih kosong. ‘Omo! Apa yang terjadi padanya.. mengapa ia mendadak begini.’ “Kau sakit?” tanyaku memastikan. Ku lihat ia seperti tersengat sesaat, “Oppa! Tidak.. sang tidak sakit kok. Tenanglah..” tatapnya kembali. Senyum hampanya yang tadi berbubah menjadi penuh arti. ‘Mungkin tadi perasaanku saja.’
“Chikmi!! Main yuk!!” teriakan Minho membuyarkan lamunanku. “Ne oppa..” jawabnya pelan. “Oppa aku ke Minho oppa dulu yah,” ucapnya sambil tersenyum tipis. “Ne,” jawabku singkat.
++Kibum Pov++
“Hah!” desisku. ‘Pura-pura aneh.. dasar! Udah gak tau malu sekarang cari perhatian yang gak jelas lagi.. Berani amat dia? Jangan-jangan..’ “HYUNG!! ONDUBU!!” panggilku keras. “Bagaimana? Kau sudah mau menerimanya..” “Aisshh aku memanggilmu bukan untuk itu. Aku mau nanya kau menemukan dia dimana?” hebusan nafas kecewa terdengar sedetik sebelum ia menjawab. “Dia punya nama Key.. namanya Chikmi dan kau jangan menganggap dia seperti barang buangan,” keluhnya pelan. “Ya siapa tadi? Chicken? Kitchen? Siapalah itu.. Chik chik.. dia stalker kali! Atau jangan-jangan AF!! Dia mau menghancurkan kita.. sadar hyung!! Sadar..” “KAU YANG HARUSNYA SADAR!!! KAU SEENAKNYA MENDUDUH DIA YANG TIDAK-TIDAK!! Ini bukan Key yang aku kenal..” lirih ucapnya membuat hatiku ini langsung tertekan.
++Jinki Pov++
“KAU YANG HARUSNYA SADAR!!” bentakku. ‘ada apa dengan Key? Dia sangat aneh,’ “KAU CEMBURU?” tanyaku melanjutkan. Dia masih terdiam. “Pikirkan itu baik-baik. Kalau kau tidak mau berubah. Aku yang akan berubah.. aku akan mengusirnya seperti kehendakmu! Dan jangan berharap setelah aku berubah aku sama seperti sekarang.” Lanjutku lagi sambil meninggalkan dia yang masih terdiam membeku.
Ku berjalan kearah ruang TV. KU lihat Chikmi dengan wajah riang asyik bermain Playstation dengan Minho dan Jonghyun. “Gantian!!! Akuen..” ucapnya semangat. “Aiisshhh.. aku dulu!!” rebut Jonghyun mengambil stick dari tangannya. “Ahh~ oppa,..” rengeknya. Aku hanya tertawa kecil.
++Minho Pov++
“Omo! Perempuan apakah kamu?” celetusku sambil terus memainkan permainan ‘One Piece’. “Aku perempuan biasa.. hahaha” tawanya kecil sambil terus juga bermain. Kulihat jari-jarinya yang lincah menekan tombol-tombol yang berada di stick. ‘Omoo..’ batinku. “Jurus!!” teriaknya di tahan. Ku sadari sesaat melihat ke TV dia melayangkan jurusnya padaku. “Omo!! Bagaimana bisa? Kau..” ku tatap wajahnya yang hanya tersenyum kemenangan. “Ajari aku!” pintaku memohon. “Oppa masa tidak tahu. Tekan tombol start lalu klik yang paling atas.. nah di ditu jurus-jurusnya.” Jelasnya panjang lebar. “Mwo? Bagaimana kau tahu..” tanyaku kagum. “Hahaha.. raja game di SHINee kalah sama seorang yeoja.. hahaha” tawa Jonghyun hyung meledak melihat tingkahku. “Biarin!!” balasku sambil cemetut.
“Aku belajar sendiri kok, aku kan selalu main PS kalau di rumah.” Jawabnya manis. ‘Aigoo!! Pantas saja Onew hyung mempertahankan yeoja ini. Dia memang manis dengan senyum mengembang di wajahnya.’ “Chikmi!! Kesini lah..” suara Taemin membuyarkan lamunanku yang sendari tadi tak sadar menatapnya. “Oppa aku ke Taemin oppa dulu yah, nanti kita lanjutkan! Hehehe.. ”
++Taemin Pov++
“Hei!” ucapku tiba-tiba saat dia berada di depanku. Dia hanya tersenyum melihatku bertingkah aneh. ‘omo.. aku salah tingkah? Atau dia?’ “Kau baik-baik saja oppa?”tanyanya dengan wajahnya sedikit menengok kearah benda yang aku pegang di belakang.
“Kau baca apa oppa? Komik? Komik dewasa?” lanjutnya lagi. ‘Mwo? Bagaimana dia tahu?’ “Uhm euhmm.. tidak.. hanya komik biasa,” jelasku sedikit tergagap. “Ohahah.. kirain komik NC,” ucapnya tertawa kecil. “NC? Apa itu?” tanyaku yang babo ini. “Not Children.. Rating untuk FF. tapi aku pake kesemuanya. Foto, Komik, Novel..” jelasnya dengan masih mengintip intip komik yang aku pegang.
“Kau sering bikin Fan Fiction?” tanyaku yang langsung refleks senang dan melepaskan benda yang aku pegang. “Hahahah. .. komik NC tah.. dasar oppa?” aku mengambilnya dengan malu-malu dan menyumputkannya di bawah piring di belakangku. “Ssssttt jangan beritahu Fans yah..” ucapku memohon. “Heheh..tentu.. hhehe” tawanya yang kecil masih terus berlanjut.
“Oh iya.. lanjutkan yang tadi. Dan lupakan yang..” “Tunggu oppa.. hahaha,, aku masih ingin ketawa.. hahha.. hahha…” tawanya benar-benar terus berlanjut. “Tung.. hahaha.. tunggu yah oppa…” dia memegangi perutnya yang tidak sakit itu sepanjang ketawa. “Hhaha. Huf.. huff..” “Tarik nafas… pelan-pelan keluarkan..” ucapku refleks. “Huf… tenan Chikmi tenang.. huf….. hahahhaha” ‘Omo! baru saja dua detik tenang dia ketawa lagi. Sepertinya dia tidak bisa menahan tawanya.. dasar,’
“Aduh!” ucapnya ambruk. “Makanya jangan ketawa terus,” ledekku. Tapi ia tidak bangun-bangun hanya terbaring lemas dengan tatapan kosong di matanya. “Chikmi kau baik-baik saja?” tanyaku kawatir. Ia tidak merespon, yang dia lakukan hanya mengerjap-ngerjapkan matanya. “Chikmi?” tanyaku lagi sedikit menggoyangkan tubuhnya. ‘aduh.. apa yang harus aku lakukan? Aku bisa kena marah Onew hyung..membayangkan amarah nya yang seperti monster..ah!! ayolah!!’ aku hanya bisa menggigit bibir. ‘Taemin bukan saatnya takut dimarahi. Kau harus menolongnya!’ “Hy..”
“Oppa.. huf.. tolong jangan panggil siapa-siapa.. huffhh.. tenang aku .. bisa..!” dia terus membungkam mulutku dan mencoba memegang meja untuk bangkit. “Chikmi,” popongku menaruh tanganya di pundakku. “Lepaskan aku oppa..” lirihnya kecil. AKu hanya menurutinya. Ia mengeleng-gelengkan kepalanya mencari kesadaran. “Nah! Sampai dimana tadi?” tanyanya dengan wjaha berseri kembali.
“Omo.. kau membuat ini untuk Kibum hyung?” dia mengangguk pelan sambil tersenyum. Mengapa “ *Fanfiction Marry Die by Han Sang Ra* ‘Hyenim dan Kibum oppa harus mati.. ini terlalu mengharukan. Apakah ada yang Minho hyung?” tanyaku lagi setelah membaca Fanfiction pertama. “Ada! Tunggu yah oppa aku cari dulu..” ucapnya. Ia mengotak ngatik laptopnya lalu. “Nih oppa!” lanjutnya. ‘omo aku baru sadar dari tadi aku memperhatikanya.’ “Ne1 aku baca dulu yah..”
“Kau membuatnya begitu sedih saeng.. huwaa!! Untuk saja dia kembali bersama Eeteuk! Minho oppa baik juga, *Fanfiction I’m Your FBI by Han Sang Ra*” dia tersenyum kembali mendengar komentarku. “Aku mau lihat yang lain!!” ucapku semangat. ‘Membaca fanfictionnya membutaku dekat dengannya.. aku senang…aisshh Taemin ada apa denganmu?’ “Nih oppa!” ucapnya membuyarkan semuanya. “Oh! Ne ne ne..” jawabku asal.
“Kasian Via! Apa ini? Kenapa para Angle berubah menjadi sejahat ini saat Queen of the Lucifer kembali. *Fanfiction My King is My.. by Han Sang Ra*Omo! Aku mengeluarkan air mata lagi..” “Aku senang ada yang menangisi FF ku,” celetunya tiba-tiba. “Aku mau.. aku mau baca yang lain..” lanjutku lagi.
“Aduh! Akhirnya ngegantung saeng..*Fanfiction Picture of You by Han Sang Ra* aku sembuh tapi kenapa Onew hyung meninggal? Ini sedih.. kasian Taeyeon noona.. kau pintar membuat yang sedih.. apakah ada yang kau jadi tokoh utama?” tanyaku penasaran. “Hehehe” cengirnya mengembang. “Aku lupa oppa.. yang aku ingat aku bikinnya Yaoi, hehehe” aku tersentak sedikit. “Mwo! Kau bikin Yaoi! Ternyata.. Jangan-jangan kau sudah baca…” “Hhehe iya oppa, aku udah sering baca yang NC!!” aku tersentak lagi. “Kau lebih muda.. tapi nyalimu..” dia hanya cengingisan mendengarku. “Hei ada apa ini?” Tiba-tiba Jonghyun hyung datang dan mengagetkanku.
++Jonghyun hyung++
‘asyiikk sekali mereka. Mengotak-ngatik laptop memangnya ada apa si? Taemin sampai nangis segala..’ ku dekati mereka. “Hei ada apa ini?” tepukku pada pundak Taemin pelan. “HAAAA!!! Hyung! Aku kaget!!” celoteh Taemin. Aku hanya mengerutkan kening tanda heran.
“Kalian lagi apa sih?” tanyaku melihat laptop yang masih terpajang dengan tulisan bagai cerita. “Baca FF hyung..” jawab Taemin. “FF? ada tentang aku tidak??” ku lihat Chikmi mengangguk. “Ada ada.. awas Taemin!!!” ku dorong Taemin dari kursi hingga ia terjatuh kebawah dan merintih. “Mwo!! Aku Lucifer? Wah!! Baca! Baca!!”
++Kibum Pov++
“Cih! Cepat banget ia menarik perhatian.. dasar perempuan.” Ku baringkan diriku di kasur sambil menatap langit langit. “Tapia pa yang mereka lakukan di depan laptopnya yah?” penasanku menjadi-jadi melihat kembali Minho bergabung dan menangis lalu tertawa. “Ada apasih di laptop itu? Jangan-jangan menghipnotis! Omo.. omoo..” gumamku pelan.
“Aisshh.. Kibum kenapa kau tidak bisa tidur! Lihat jam sudah jam 11 malam.” Keluhku pelan. Kulihat ke bawah member yang lain sudah pada tidur. “Mengapa mereka bisa nyenya? Sial!” keluhku lagi. Kruyyuuukk!! “Aduh lapar lagi. Pantas saja aku sulit tidur.” Ku bangunkan badanku dan berjalan kedapur.
Ku lihat yeoja tadi tertidur lemas di depan Laptop yang masih menyala. “Omo! Apa yang ia lakukan. Itu tidak baik untuk badanya..” omelku sendiri. “Bagiamana memindahkanya?” tanyaku pada diri sendiri. Dan tidak sengaja pandanganku mengarah kearah laptopnya, ‘apakah ini yang membuat mereka menangis dan tertawa’ batinku. Ku curi pelan mouse yang ia gunakan sebagai bantal. Ku baca salah satu karyanya yang ‘aku’ menjadi tokoh utama.
“Aisshhh.. pantas saja. Dia terlalu membuatnya.. ah~ kenapa air mata ini. Berhenti berhenti!!!” ucapku agak kencang. Tapi ini membuat air mataku terus jatuh. ‘cuci muka cuci muka..’ pikirku langsung lari ke dapur.
Pletak! Diriku segar dari kamar mandi langsung diam membatu mendengar suara yang aneh dari dapur. “Omo! Siapakah itu?” tanyaaku pelan dengan nada sedikit ragu campur ketakutan. “Oppa? Kau kah itu..” suara manis dan lembut menjawab pertanyaanku. ‘Apakah dia yeoja itu’ pikirku bingung. Kulihat di meja memang tidak ada dia. ‘Uhm bearti itu dia. Tapi mengapa dia…’ ku dekati dia yang seperti orang linglung di dapur. Dia meraba-raba tempat cuci untuk mencari gelas. Ia memegangnya dengan hati hati dan menaruhnya sangat pelan seperti orang yang tidak bisa melihat. “Hei! Kau kenapa?” tanyaku penasaran “Key op..” “Susssuuuttssuuutt.. jangan paggil aku oppa! Ingat itu!” “Uhm.. Key~ssi..” uacapnya dengan wajah tersenyum menengok kearahku tapi tidak memandangku.
Sekarang dia menuang air dengan perlahan. “Eitttsss kau bisa menuang tidak! Tumpah tau..” ucapku sambil merebut botol minuman dari tanganya dan menungkan untuknya. “Nih! Aku menuangkannya untumu karena aku takut nanti pecah janga berharap yang tidak-tidak..” ucapku. “Ne opp… eh Key ~ssi” dia berjalan pelan melwatiku. Ia mengerahkan salah satu tanganya kedapan untuk menetukan arah. ‘ada apa dengan yeoja itu sih?’
++Chikmi Pov++
Ya Tuhan.. janganlah ka uterus kambuhkan itu. Aku memohon sampai aku pulang. aku sehat! Aku ingin melewati hari-hariku bersama mereka dengan tawa dan canda. Aku tidak mau mereka kawatir Ya Tuhan.
++Jinki Pov++
“Chikmi!!” teriakku manja sambil mendekapnya dari belakang. “Omo! Oppa.. jangan lakukan ini. Aku tidak enak!! Aku masih kecil oppa..” keluhnya. “Tapi kau tinggi!! Jadi kau enak mendekapmu..” jawabku asal. “Onew hyung!! Jangan begitu nanti Key hyung marah lagi.” Jelas Minho yang lewat dan melihatku.
“Biarkan saja. Aku ingin melakukan ini terus.. entah mengapa aku merasa kana rindu sekali akan dirinya..” terangku. “Apakah Chikmi akan pergi?” tanya Taemin tiba-tiba datang. “Paling nanti aku pulang oppa,” jawab Chikmi pelan sambil tersenyum berat . “Andwae! Aku tidak akan mengijinkanmu pulang!!” lanjut Minho dengan tegas. Senyum berat yang terpancar di wajahnya membuatku merasa ganjal.
“Saeng jalan-jalan yuk!” ku rangkul tanganya dan membawanya pergi dengan penyamaran yang sempurna. “Mau kemana oppa?” tanya nya sambil terpogoh pogoh karena ku tarik dengan sedikit memaksa. “Ayo kita beli kenangan!” jawabku. “Kenangan apa..” sebelum ia meneruskan komentarnya aku menariknya kembali. “Oppa!! Berhenti sejenak!!” ucapnya. “Ada apa? Kau cape? Mau istirahat dulu?” tanyaku cemas. Melihat keringat yang sudah mulai mengucur di pelipisnya. “Tidak. Aku hanya ingin menyoba telepon umum itu.”ucapnya menunjuk telepon umum kotak merah yang berada di dekat taman.
“Boleh! Kalau begitu!! Kau disini dan aku disina!” ajaku. “Aku meneleponmu yah!!” lanjutku lagi. “Aniyo!! Aku yang menelepon oppa..” rengeknya manja. Ya sudah aku turuti. 1 menit.. 1 menit lebih.. “Saeng? Kau tidak menelepon!!!” teriakku dari seberang. “Sudah oppa!! Rusak kali..” jelasnya. “Uhm, ya sudah lain kali saja. Ayo kita jalan-jalan lagi..”
++Minho Pov++
“Omo!! Wah boneka beruang yang besar sekali…” ucapku melihat Onew hyung dan Chikmi membawa pulang beberapa cemilan dan satu boneka beruang. “Oppa! Aku beli kaset baru!!” teriak Chikmi langsung menghampiriku. “Wah! Besok kita main yah!!” ucapku senang. ‘ternyata ada pecinta game juga selain aku.. aku terharu..’ batinku.
++Kibum Pov++
“Aiisshhh.. buat apa Onew membelikan benda tersebut. Hah!” dercakku kesal. ‘gara-gara yeoja itu aku sulit berinteraksi dengan member yang lain. Mereka sibuk terus..’ keluhku dalam hati.
“Key~ssi kau tidak mau ikut makan malam?” ku lihat sebuah kepala keluar dari balik pintu mengintip sedikit. “AKU BISA MAKAN SENDIRI!!! UDAH SANA!!! AKU MUAK MELIHATMU!!!” bentaku kesal. ‘beraninya dia menawariku! Cih..’ batinku. “Hm, ya sudah kami duluan..” ucapnya sambil tersenyum tipis.
Kruuyuuukk!! Kruuyyuukk!! “Omo.. mengapa perut ini, ah~” ku bangkitkan badanku dari tempat tidur. Turun dengan sangat pelan ke bawah agar yang lain tidak terbangun. Krruuuyyukk!! “Ssstt… diamlah perut,” gumamku pelan.
Perlahan ku buka pintu dan keluar dengan berjinjit pelan. “Aduh apakah masih ada makanan di dapur?” tanyaku sendiri. “Uhm,” dehamku. ‘dia selau saja tidur di meja. Dasar yeoja aneh. Sudah tahu ada sofa.. huh!’ keluhku sendiri. ‘memangnya dia nulis apasih setiap malam?’ ku urungkan diriku mengambil makanan. Ku lihat isi dari ketikannya.
Hari ini menyenangkan sekali ya Tuhan…
Berjalan bersama dengan namja yang selama ini aku sukai. Aku sayangi..
Onew oppa. Begitu indah hariku. Aku ingin ini terulang. Walau mengulang dengan hanya begitu saja aku senang! Sangat!
Tapi.. aku tidak bisa…
Yah, aku bukan mau pulang tapi… Uhm, aku mengi..
“nggghhh..” erangnya dalam tidur mengagetkanku. “oppa! Eh maksudku Key~ssi..” ucapnya tergagap langsung meng ‘close’ MS. Wordnya. “ya! Mengapa kau tidur disini menganggu tau.. tidurlah di sofa,” jawabku tergagap juga, ‘mengapa aku menyuruhnya pindah?’ “mmmppphh.. baiklah,” ucapnya pelan dan membawa laptopnya menuju sofa, “Eeeeiiittss…” ku tarik satu tanganya saat ia berbalik.
“Bikinkan aku makanan. Aku lapar..” pintaku. ‘ya sekali-kali gak papa kan,’ “mmpphh.. lepaskan aku Key~ssi. Aku akan membuatkannya..” rintihnya pelan . “ooppss” ucapku kecil. ‘apa aku memegangnya terlalu keras?’
Ku berjalan pelan mengikutinya dari belakang menuju dapur. Lalu aku duduk dikursi depan meja makan. Dia mengeluarkan beberapa bahan dari kulkas. “mmppp” hirupku mencium bau yang sangat sedap. “Nih oppa makan yah..” ku lihat dia menaruh makanan tepat di depanku dengan tersenyum dan mata terpejam. Lalu ia berjalan guntai ke bangku meja di paling ujung dan duduk. Bluk! ‘apakah dia tidur? Ya sudahlah.. yang penting aku makan.’
Kembali kucium aroma yang begitu sedap ini. “Harum sekali… Aaaa!” Hap! Satu santapan besar masuk ke dalam mulutku. “mmpphhh… masakannya enak juga. Untuk seumurannyaa,” lanjutku lagi. ‘apa itu Kibum? Kau memujinya.. aiisishhh refleks itu refleks..’ setelah beberapa menit berlalu selesai lah makanku. “cuci cuci..” nyanyiku saat mencuci piring. “Tunggu! Tadi dia memanggilku ‘oppa’?” ku balikan badanku dan menatapnya sinis. ‘ah biarkan deh. Yang penting aku kenyang.. tapi jangan sampai terulang lagi.’ Batinku sambil berjalan ke kamar dan tidur kembali.
++Jonghyun Pov++
“Huaacchii!! Huaacchhii!! Aduh…” lirihku lemas sambil mengelap hidungku yang terasa gatal. “Kau sakit oppa?” tanya Chikmi tiba-tiba. “Uhm… tid..Huaacchhiii!!!” ku sembur padanya. “aduh.. aduh.. mainhe saeng.. mia Huacchhiii!!..” bersinku lagi. “Tidak apa-apa oppa.” Ucapnya lembut sambil mengelap wajahnya.
“Ya Jonghyun hyung! Kau sakit? Kalau begitu aku akan bilang ke manager.” Minho yang tiba-tiba datang. “Uhmm.. ya gomawo^^~” balasku. “Ya!” baru saja aku ingin ikut mengelap wajah Chikmi, Minho langsung menariknya. “Hei.. mau kau apakan dia?” omel Onew hyung yang lewat sambil mendengarkan musik. “Aniyo!!! Aku mau mengajaknya jalan-jalan.. gentian yah hyung!!” rengek Minho pada Onew. Onew pun terdiam. “Ne, tapi jangan berbuat apa-apa padanya!” jawab Onew. ‘aisshhh mengapa aku harus sakit begini? Aku juga ingin gentian mengajak yeoja ini jalan-jalan..’ cibirku kesal.
++Minho Pov++
“Nih!” ku sodorkan kue hangat padanya. “cuaca sekarang dingin yah oppa..” kataknya lembut sambil menerima kuehku. “uhm aku juga berpikir begitu.” Jawabku menanggapinya.
“kau suk..” “oppa lihat ada sepedah! Main yuk!” ucapnya yang berdiri dan mengarahkan tanganya. Ku ikuti arah tersebut dan mendapati sepedah tua tergeletak begitu saja di taman. “um.. boleh, aku ambil dulu.”
‘sepeda siapa ini?’ ku berdirikan sepedah tersebut, “hello!! Apa ada pemilih sepedah ini?” teriakku. Tapi tidak ada yang menjawabnya. ‘ya sudah’ aku menggeret sepedah itu mendekati Chikmi. “ayo naik!” ajakku saat aku sudah nyaman duduk di depan. “ne”
“hyaa…!!!” teriakku menambah kecepatan dengan goesan yang kuat dan berkali-kali. “omo!! Oppa pelan-pelan.. awas nabrak!” ucapnya sambil sedikit memukul punggungku dari belakang. “kalau begitu peganganlah..” ucapku sambil melepas tangan dari stang dan mengaitkan kedua tangan Chikmi ke pinggangku. “bersiaplah!!!” ucapku sambil menggoes kembali.
“Kami Pulang!!!” teriakku sambil membua pintu dengan paksa. “omo! Ap itu saeng?” tanya Taemin yang tiba-tiba datang dan menghampiri Chikmi. “aku bawakan syal buat oppa. Nih,” ia menyodorkan satu syal berwarna hijau kepada Taemin. “gomawo saeng..” ku lihat dalam sedetik tapi mengesalkan Taemin mengecup tipis pipi Chikmi. “TAEMIN!!!!!” teriakku kencang yang tidak sengaja di barengi teriakn Jonghyun dan Onew hyung.
++Taemin Pov++
“gomawo saeng…” bisikku tipis di telinganya dan tidak bisa menahan melihat pipinya yang chubby itu ku kecup tipis disana. “TAEMIN!!!” “huwaa.. mianhe hyung mianhe..” *bow* ucapku mengerti maksud mereka. “mianhe hyung..” ucapku pelan sambil menarik tangan Chikmi keluar. “Hei!!!” teriak Onew hyung masih terdengar walau sudah jauh dari dorm.
++Chikmi Pov++
“Aisshh oppa jangan menariknya terlalu kencang. Sakit..” rintihku. Sebenarnya Taemin tidak melakukan ini, peganganya juga tidak kuat. Hanya saja bekas kemarin malam dengan Key oppa ini terasa sakit. “Omo! Tanganmu biru saeng,.. aduh maaf maaf..” Taemin oppa panic. “Sudahlah oppa, ini tidak terlalu sakit sekarang. Uhm.. kenapa oppa mengajakku kemari?” ucapku mengalihkan pembicaraan. Ku lihat sekelilingku ini taman yang aku temui setiap jalan-jalanya. Bersama Onew oppa maupun Minho oppa. Dan sekarang dengan Taemin oppa.
“Uhm.. tidak tahu tadi aku hanya menghindari amukan hyung, hehehe” jawabnya dengan tawa kecil di akhir. “Kalau begitu kita duduk yuk! Aku cape oppa..” terangku sambil memegangi kakiku yang gemetar kecil. “Kalau begitu kau duduk disini. Aku akan carikan makanan hangat serta minuman,” Taemin oppa memegang pundaku dan menyuruhku duduk. Ku lihat dia yang berlari menjauh, ‘umh’ gumamku pelan.
“aisshhh.. salju turun lagi. Ah~” ku gesekan kedua telapak tanganku agar menimbulkan kehangatan di sana sesekali aku meniupnya. Ku pejamkan mataku sesaat merasakan dinginya malam bercampur salju. ‘iiihhh..’ gumamku lagi. “mwo! Aih! Mengapa menyakit ini harus kambuh..” dercakku kesal. Ku mainkan tanganku seperti meraba-meraba di depan. “ayolah!! Aku ingin melihat!!” keluhku lagi. Bap! Bap! Ku rasakan telapak tanganku memegang sesuatu.
“Kau tidak apa-apa?” ku kerjap kan mataku dan mencari sumber suara tampa melihatnya. “Oppa?” tanyaku gelap. “Ne~ nih makanan dan minumannya.” Dengan perlahan penglihatan dan warna dalam mataku kembali. “Kau aneh Chikmi.. tadi seakan kau tidak melihatku,” Degh! ‘apakah Taemin oppa menyadarinya?’ “Oh hmm uhmm,. hehhe” jawabku tergagap. “Uhm.. huff huff..” di lanjutkan kembali gesekan di tanganku.
“Kau kedinginan?” ku rasakan Taemin oppa melingkarkan syalnya di leherku. “gomawo oppa.” Balasku dengan kata sambil tersenyum. “Kursi dan lampu ini akan menjadi kenangan baikku dari sekarang…” gumam oppa pelan. Aku menatapnya heran, “karena aku disini bersamamu!” lanjutnya lagi.
++Kibum Pov++
“Mana Taemin?” tanyaku melihat tiga namja yang lemas terduduk di sofa. ‘dia.. dia mengambil pipi kiri Chikmi’ ‘dia mengecup mengecup’ ‘ah mengap mengapa!!’ sesekali aku dengan gumaman mereka yang gila. ‘siapa yang mereka maksud?’ tanyaku pada batinku. “Hei mana Taemin?” aku melanjutkan topic awal.
“Aku Pulang!!!” hentakan besar di terima pintu dan kulihat orang yang kucari datang bersama yeoja kecil.
++Kibum Pov++
“Mwo! Ani ani.. kau tidak bisa melakukan itu Onew! Ani ani..” keluhku lemas. “Key.. kami sibuk. Dengan dia saja.” Lirih Onew yang sedang asyik membaca beberapa script. “Tapi hyung..” aku memelas tapi tidak ada hasil. Nihil!
“Uhm.. ya sudah. Heh KAU CEPAT IKUT AKU BERBELANJA!!” teriakku sambil menunjuk-nunjuk kearahnya tanpa melihat. “Ne,” suara tipis jawabnya.
“AYO TEMANI AKU KE TOKO BAJU!!” pintaku dengan nada tidak mengharap dia mau. Dia mengangguk pelan. “AISSH!! JAGA JARAKMU!” teriakku lagi sambil mendorong pelan tubuhnya kesamping. “mianhe Key~ssi” lirihnya.
“ADUH!!! ADA BAJU BARU!!!” ku ambil baju namja yang sedang berdiskon besar itu dan aku pakaai keruang ganti. Aku menatap kearah Chikmi yang melihat-lihat baju dan hanya menatap dan mengelusnya. “um..”
“HEH! BAGAIMANA?” tanyaku dengan suara kencang dan menatap diriku sendiri di cermin dengan sedikit bergaya. “Kau cocok memakai itu opp.. Key ~ssi” jawabnya pelan. “Um! Kalau begitu aku ambil yang ini!!” teriakku pada tukang kasir. Lalu aku berjalan keliling mencari baju kembali. “Omoo.. baju yeoja ini indah sekali. Akan aku belikan untuk Chikmi pasti ia cocok memakainya.” Gumamku senang. “Eiittss.. tunggu tunggu buat apa coba?” aku menghentikan niatku dan melirik kesekeliling. Tampak Chikmi hanya duduk terdiam di dekat kasir. ‘hufufhh untung dia tidak mendengarnya. Tapi..’
“AYO KITA MAKAN!!! LAPAR!!” ucapku padanya. “Ne~” jawabnya parau dengan suara sedikit serak. “Tunggu tunggu tunggu!!” ku hentikan langkahku tiba-tiba. “AKU INGIN MELIHAT BUNGA DULU!!” terangku sambil menarik tanganya masuk kedalam. “omoo bunga ini harum sekali.. putih dan bersih lagi. Ini cocok dengannya kayaknya,” “mba apa nama bunga ini?” tanyaku melihat salah satu penjaga toko. “gardenia,”
jawabnya pelan. ‘wah namanya indah! Ini cocok sekali dengan Chikmi!’ batinku.
“KAU MAU BELI BUNGA?” tanyaku keras memandanginya yang dari tadi hanya meraba beberapa bunga dan menciumnya lembut. “opp..maksudku Key~ssi mau membelikannya?” tanya dengan gugup. “Ne! cepat aku lagi berbaik hati nih..” jawabku asal. ‘entah mengapa untuk kali ini aku ingin mengenalnya lebih dalam’ dia melihat lihat sesaat dan “aku mau yang ini!” tunjukanya pada bunga berwarna pink dengan mahkota yang cukup besar. “apa nama bunganya mba?” tanyanya dengan sangat manis. “itu cyclamen de,” jawab mba tersebut.
“Kau mau beli yang itu?” tanyaku pelan. Dia mengangguk semangat. “apa namanya tadi?” tanyaku lagi. “Cyclamen.” Jawabnya pelan.
++Jonghyun Pov++
“Huaacchuii!! Huuaacchhiii!!” aku mengelap kembali air yang keluar dari hidungku. ‘mengapa pagi pagi sudah bersin ya Tuhan, kapan aku bisa mengajak yeoja itu jalan-jalan..’ gumamku pelan. “oppa kau masih sakit ya?” suara kecemasan aku dapati keluar dari bibir yeoja manis itu. “Ne..” jawabku dengan serak
“Tapi aku ingin mengajakmu jalan-jalan..” ucapku lagi. “aku juga ingin jalan-jalan dengan oppa. Tapi melihat kondisi oppa lebih baik oppa istirahatlah di rumah.” Kekawatiranya membuatku senang tapi, bukan ini sebenarnya yang aku inginkan.
“Uhm, jalan-jalan saja yuk! Tapi di dalam mobil..jadi kau tidak usah cemas akan penyakitku.” Ajaku yang mendapati ide ngasal. “Terserah oppa saja..” jawabnya. Ku tarik tanganya dan ku bawa masuk ke dalam mobil.
“oppa kau sudah bisa menyetir?” tanyanya aneh. “tentu saja. Kau ini bertanya yang sudah nampak jelas.” Jawabku dengan sedikit tertawa. “umh.. heheh.. soalnya saeng bingung. Kehilangan topic.” Ucapnya sedikit menggaruk kepala yang tidak gatal. “oppa.. maukah kau mengajariku mengendarai mobil saat aku terlepas dari masalah ini?” tanyaku parau. “Tentu! Akan aku lakukan bila kau memintanya..”
++Kibum Pov++
“Buah Gardenia dan buah..” tak tak tak!! Suara keyboard yang aku ketik. “eiitsshh kok buah. Bunga..” tap… satu tekan untuk menghapus kata tersebut. “Nah ini dia!” ku baca perlahan arti bunga tersebut.
Gardenia = Secret Love .. kau menyimpan rasa tapi tidak sanggup mengungkapnya.
“Mwo apa ini! Salah arti..” dercakku sambil mencari arti bunga yang satu lagi.
Cyclamen = “selamat tinggal”,
“Mwo! Apa lagi arti bunga ini! Aneh!!!” teriakku kesal sambil menutup laptopku dengan paksa dengan keadaan on. ‘ah~ mengapa aku tidak senang denga arti bunga tersebut? Itu kan bagus!’ batinku. Memang bunga itu bisa menggambarkan perasaan hati yang sulit tersampaikan. Bunga selalu mewakili itu walau kita tidak tahu artinya.
“hum,, itu laptopnya yah?” ucapku sambil mengambil sebuah laptop yang tergeletak sembarang di atar meja.
++Jonghyun Pov++
“Hyung!!! Hyung!!” teriakku saat masuk ke dalam dorm. “ada apa hyung?” tanya Minho dengan nada datar. “Mana Onew hyung? Mana dia?” ucapku tidak bisa mengendalikan diri. “hm?” deham Onew hyung. “Chikmi!! Chikmi!!”
++Jinki Pov++
“Dok!! Bagaimana keadaan dia?!!” ucapku mengoncangkan badan dokter yang baru saja keluar dari ruang pemeriksaan. “penyakitnya tidak terlalu parah. Ia hanya mengalami gangguan fisik. Dia.. dia yeoja yang waktu itu berlari tanpa menggunakan alas kaki di tengah badai salju untuk melihatmu?” tanya dokter itu mengingat kembali kejadian beberapa minggu yang lalu. “Ne!” ucapku. “Lalu apa lagi penyakitnya dok?” tanya Taemin tiba-tiba. Aku menapa Taemin bingung,
“Uhm.. sulit mengatakannya. Dia.. dia buta total.” Degh! “Mwo! Buta! Buta?” tanyaku lagi memastikan. “Ne dia buta. Sepertinya saat ia berlari berminggu minggu yang lalu. Ada pecahan debu dan kaca masuk ke matanya.” Jelas dokter itu.
Tubuhku ambruk dan tertungkai lemas di lantai rumah sakit yang dingin. “aku tidak bisa menjaganya.. aku babo babo” ku teruskan menyalahkan diri sendiri.
++Kibum Pov++
Aku mengidap kelemahan mata. Yah sulit mengungkapkanya..
Aku tidak tahu persis nama penyakit itu. Tapi penyakit itu selalu saja merengut warna dalam mataku. Huh!
Uhm, mungkin suatu saat nanti aku akan buat total. Yap! Ku harap sebelum itu aku bisa melihat wajah oppa oppa tersenyum padaku. Dan lebih istimewa Key oppa… aku ingin melihat tersenyum padaku. Walau tipis… hm,
“Tunggu! Apa maksudnya dia buta total?! Ha? Mata indahnya? Buta?” dengan cepat ku layangkan gas dan mobilku ke rumah sakit setelah mengetahui Chikmi masuk rumah sakit.
“Huuf.. ba.. huf.. bagaimana keadaannya?” tanyaku tersengah-engah karena berlari masuk. “Dia..dia buta Key.. buta..” lirih Jonghyun yang masih terisak tangis sambil memeluk Onew yang hanya diam menatap kosong. ‘apa ini? Dia benar-benar buta?’ batinku.
Kleek! Ku buka pintu kamar perlahan. Ku lihat Taemin dan Minho yang menangis sambil memeluk erat tubuh yeoja tersebut. ‘aisshh jangan menangis Kibum.. jangan..’
“Minho~ah Taemin~ah bisakah aku menjenguknya sekarang?” ucapku dengan berusaha menggunakan nada datar. Aku rasa bibirku sudah bergetar kencang menahan air mata yang sudah menggenai mataku agar tidak tumpah. “Ne” jawab mereka sambil meninggalkan sesosok yeoja yang terbaring dengan tidur yang nyeyak.
“Hei..” sapaku pelan. Aku tahu dia mana mungkin menjawabnya. Dia tidur. “oppa.. kau kah itu?” ucapnya sambil meraba-raba tanganku yang aku taruh di kasurnya. “Ne aku Key. Kau sudah bangun? Mengapa matamu tidak di buka?” tanyaku pelan. ‘mengapa aku melontarkan pertanyaan yang menyakitkan?’
“aduh mianhe Key~ssi tadi aku kira kau Onew oppa..” balasnya menjawab pertanyaan pertamaku. “Gwenchanayo, kau boleh memanggilku oppa sekarang.” Lirihku sambil mengelus tanganya yang halus. “hm.. oppa.” Ucapnya pelan. Aku pun tersenyum kecil mendengarnya. ‘omo! Mengapa saat aku tersenyum dia tidak bisa melihatnya. Ini Gila!!!’ batinku. “bukalah matamu?” ucapku pelan dengan nada bertanya. “Uhm,” dia tersenyum tipis. “walau aku membuka mataku. Aku tidak bisa melihatmu oppa.. aku sudah di vonis buta total. Dan.. yah beginilah mataku dan diriku sekarang. Hanya bisa merasakan. Tidak bisa apa-apa.. uhm,” lanjutnya dan berhenti sejenak. “oppa.. aku memang tidak bisa melihat tapi aku merasa oppa menahan tangis? Apa benar? Tersenyumlah.. aku ingin melihat oppa tersenyum padaku. Aku tidak bisa melihatnya.. tapi akan aku bayangkan di pikiranku,” lanjutnya lagi.
“Aku akan selalu tersenyum untukmu..” gumamku lirih sambil mengecup keningnya pelan. “Gomawo..” balasnya lirih.
‘Apakah ini maksudnya dia memelilih bunga itu? Mengapa artinya sangat menyakitkan..’ keluhku datar. Angin malam yang menerpa dingin leherku membuatku merinding. Ku berjalan pelan menyuri kota. Dan tepat aku terhenti di sebuah toko bunga yang aku temukan saat bersamanya.. “Masih buka?” gumamku kecil. Aku masuh dan rasanya aku mendengar tawa nya saat berada di dalam toko ini. “Aku mau beli bunga ini,” tunjukku pada sebuah bunga dengan banyak mahkota berwarna merah muda.
“Wah! Bunga yang nada pilih bagus sekali namanya Carnation artinya ‘aku tidak akan melupakanmu’!” jelas pemilik toko sambil membungkus bunganya. ‘aku tidak akan melupakanmu? Memangnya dia mau ke.. tidak! Andwae!! Andwae!!’ batinku sambil membawa lari bunga yang aku pegang.
++Minho Pov++
“Uhm, sepedah ini..” ku ambil sepedah yang tergeletak tak jauh dari tempatku berdiri. “masih di taruh disini, siapa pemiliknya?” gumamku pelan sambil melirik ke kanan dan kekiri. “oppa..” ku balikan badanku cepat mendengar suara lirih dari belakang. ‘seperti suara Chikmi?’ batinku.
Ku dongkokan badanku dan ku lihat lekat-lekat sepedah tersebut. “Kau sepedah tua yang baik,” gumamku pelan sambil mengelus body sepedahnya. Ku lihat sebuah kertas di selipkan di jari-jari roda sepedah. ‘punya siapa ini?’ pikirku sambil mengambil kertas dan membukanya.
Oppa…aku akan merindukanmu. Uhm,
Chikmi.
“Apa maksudny….Andwae!!!” ku kecangkan roda-roda dan ku kayuh sepedah itu sekencang yang aku bisa.
++Taemin Pov++
“hufhh..” hebusan nafasku begitu besar terdengar di taman yang sunyi ini. “mataku sembab.” Gumamku memegang mata yang agak membesar. “Lampu!! Bangku!! Hum.. kemarin kau melihatkan aku bersamanya disini. Melihat kalian,” gumamku dengan sedikit tertawa. Ini GILA!! Aku terlalu tertekan.
‘baru saja kemarin ia bisa memandang wajahku. Ah! Sial!’ dercakku dalam hati. “Lampu, kau mengerti hatiku kan.. huf,” ku menarik nafas dalam-dalam. “oppa?” diriku tersentak. Ku balikan badanku kebelakang tampak kosong disana. “Chikmi? Kau disitu..” panggilku seraya berjalan kebelakang. ‘tidak ada apa-apa..’ gumamku sambil kembali duduk di bangku taman. ‘tapi perasaanku aneh..’
++Jonghyun Pov++
“oppa.. kau mau mengajariku?” “kau mau mengajariku?” “kau mau?” Ah! Ku pukul klakson sekencang kencangnya. Ini Gila kau tahu mengapa aku selalu mendapat bagian terakhir. Dan sekarang apa!? Dia baru melihatku sebentar dan dia… aishhh..
Tin.. tin!!!! Ku tekan klaksonku terus. Memang tidak menghasilkan apa-apa tapi cukup melepas stress.
Tes… tes.. tik tik.. Bruuussshh!!! “Aih hujan lagi.. ada tanda apa ini?” Drrttt drtttt.
++Jinki Pov++
Ku pandang terus telepon umum dengan perasaan galau. Bayangan dirinya yang tertawa saat menekan tombol demi tombol angka masih terbayang disana. Suara tawa dan canda lembutnya masih berada disana. Tapi mengapa ia mendapatkan penyakit yang begitu berat! Ini Gila!! “Chikmi..” ucapku lirih sambil mendekat dan meraba pelan pinggiran telepon umum itu.
Brruuussh!! ‘aduh.. hujan..’ gumamku pelan sambil masuk kedalam kotak telepon. “Umh.. tidak apalah disini aku bisa menghirup aromamu,” lirihku pelan. Ke elus gagang telepon tersebut masih terasa hangat. Kriiingg!!! Krringg!! ‘Mwo.. siapa yang menelepon ke telepon umum?’ aku mengangkat telepon tersebut dan menaruhnya ke telinga. “oppa..” suara lembut yang sangat aku kenal terdengar dari seberang telepon.
“Chikmi..” balasku lirih.
“oppa kau bisa mendengarku? Oppa..?” ucapnya lagi seperti merengek.
“aku bisa mendengarmu..” jawabku pelan. Diriku terisak aku sudah tidak kuat menahan tangis. “oppa.. ya telepon umum ini rusak! Huh! Uhmm baguslah.. aku mau bercerita telepon umum,” ucapnya lagi. ‘jangan-jangan ini… ya waktu telepon itu tidak tersambung ia terus berbicara.. Chikmi..’
Drrttt… drrttt…
++Author Pov++
Hujan yang menguyur Seoul, seperti tangisan isakan dari banyak orang. Alam yang tidak tega pun ikut menangis. ‘kapan hujan ini berhenti?’ desas desus orang yang tidak mengharapkan hujan sebesar ini. Tapi..
“Ya ya!! Dok apa lagi?”
“Siapkan alat pernapasan.”
“Ini ini..”
“Bangunlah nak bangunlah..”
“1..2..3.. Hap!!”
“1..2..3.. Hap!!”
‘tut… tut… tut…’
“Ayo lagi! Tambahkan sedikit tegangan.. ”
“Baik Dok!”
“1..2..3..Hap!!”
‘tut tut…tut… tut.. ’
“Ayo dia mulai beraksi…Ayolah nak!!”
“1..2..3.. Hap!!”
‘tut tut….tuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuttttttttttttt…..’
“Mwo!! Apa ini!! Nak Bangun!! Bangun!!”
++Jinki Pov++
“oppa.. aku mengidap penyakit menakutkan. Uhm,, paru paruku yang kemasukan pecahan kaca saat berlari untuk melihat kau di rumah sakit itu sangat parah. Lalu debu kaca itu merusak sebagian organ dalam tubuhku. Aku bilang ke dokter untuk tidak memberitahu kalian.. mmpp aku ingin melalui hariku bersama.. sebelum.. yah, mmpp.. oppa.. oppa saranghae..” suara dari telepon masih terus keluar.
Drrrttt drrrttt..
“Yeobaseyo”
“Jeongmal Mianhe Jinki~ssi.. dia tidak tertolong..”
BRRUUUUSSSHHH!!! “apa! Apa maksudhnya ini.. apa..”
“oppa… oppa… saranghae… mmpp…”
++Taemin Pov++
“Chimi~ah…” gumamku pelan. Tak terasa tubuhku sudah jubruk terguyur derasnya hujan di malam hari ini. “Kau menangis alamm..? apa dia sudah pergi…?” tanyaku sendiri.
“Uhmm..hahaha.. kau buat aku seperti ini Chikmi! Kau buat aku GILA!!” tawakuu kecil medelak di setiap kata. Ku dongkakan wajahku ketas membiarkan air langit membasahi wajahku dengan manisnya. “Chikmi!! Hikss.. hikss…kau sudah pergi…” air mataku turun aku tidak kuat dan menggigit bibirku.
Ini pertama kalinya aku merasakan sakit… sakit… Chikmi..~ah..
“oppa?” suaranya.. kau…
++Jonghyun Pov++
“Ne.. yeobaseyo..”
“Mwo! Tapi,, dia.. bagaiman…ah!” kubanting hpku ke jendela mobil hingga terbelah dua. Ku rasakan jantung ku sesak tidak beraturan. “Mengapa,, begitu,,… ah..” ringisku lagi.
“Ka…kau… ” kupenjamkan mataku sesaat melihat sosok wajahnya yang tersenyum untuk terakhir kali.. ‘oppa..’ lembutnya. ‘saeng…’
++Minho Pov++
“Hujan..” gumamku sambil terus menggoes sepedah dengan kecepatan sepenuhnya. “Andwae!!” teriakku. Tanpa sada sebuah mobil tepat melewat dengan kecepatan penuh di depanku. BRAAKKK!!
Aku lompat dari sepedah dan sepedah itu menghantam jalan dengan gesekan yang keras. “Chikmi.. chikmi…” ku lantunkan terus namanya sambil berjalan tertitih menuju rumah sakit..
“oppa jangan kencang kencang..” terdengar lembut suaranya di telingaku. Aku terdiam sejenak.. bajuku sudah bermandikan hujan yang terus mengguyur tiada henti..
“Chikmi.. ah…”
++Kibum Pov++
“Andwae!! Andwaee!!” ku percepat langkahku ke rumah sakit. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku tidak mau peduli! Chikmi!!! Ku teriakan nama itu didalam hatiku terus menerus, membayangkan semua perlakuan jaha yang aku lakukan padanya.. Ini …
Aku terus berlari menerjang hujan dengan membawa bunga yang baru saja aku beli. “Chikmi…” lirihku setelah sampai di depan rumah sakit. Aku tertatih saat mau masuk kedalam. Rasanya seluruh organ tubuhku hancur. Aku berlari dengan kecepatan yang tidak biasanya.. kakiku gemetar lemas..
Belum sempat aku masuk ke dalam rumah sakit.. para medis keluar membawa sesosok tubuh tertutup kain putih dengn payung mereka membawanya kerumah sakit. “Tunggu.. tunguu..” rintihku mencoba bersuara. Ku coba berjalan pelan menuju sesosok tersebut..
Ku peluk erat tubuhnya, ku kecup keningnya. Entah apa yang dipikirkan para medis. Aku mencintai yeoja ini! Aku menyayanginya! Ini… “Chikmi..” bisikku lirih di tengah hujan.
++Author Pov++
3 Minggu berlalu…
‘Desas desus gossip seorang leader terkenal menyukai yeoja yang jauh dari umurnya telah menghilang. Kontrofersinya bersama seorang wartawan telah di selesaikan di pengadilan seminggu yang lalu. Dan hakim menyatakan sang wartawanlah yang bersalah karena tidak bisa menjaga kata-katanya. Sekian sekilas info..’
Klik!! “Uhmm beritanya membosankan..” gumam namja dengan bibir seksi mematikan TV nya. “Hyung… ayo kita ke studio…” namja kecil menghampirinya dan merengek. “Bentar Taemin aku pamitan dulu..”
Dia melangkahkan kakinya ke kamar dan mengambil foto yang berdiri dia atas meja sebelah bunga mawar. “Pagi… uhm.. maaf kami akan meninggalkanmu, kita ke studio dulu yah..” ucapnya sambil mengecup foto itu dalam-dalam.
“Key.. yah.. kau pamitan dulu, ayo sudah di tunggu..” namja dengan pipi chubby memasuki ruangan dan menarik namja yang baru saja mencium penuh kasih foto seorang yeoja. “Ne hyung..” namja tersebut pun turun duluan kebawah. Sedangkan nama berpipi chubby , “Chikmi kita pergi dulu yah..”
“Ne oppa..” suara hangat balasan yang terdengar samar-samar membuat namja tersebut mengembangkan senyumnya..
FIN
nah ini FF akan ada buku 3 nya.. tunggu ajah yah.. hhehe.. kalau ingin ngerti baca buku 1 nya dulu.. disini..
https://wearefanfictionkpop.wordpress.com/2011/01/05/i-crying-if-you-die-because-you-save-my-life-1s-straight/
GOMAWO^^b
“Kau mau beli yang itu?” tanyaku pelan. Dia mengangguk semangat. “apa namanya tadi?” tanyaku lagi. “Cyclamen.” Jawabnya pelan.
++Jonghyun Pov++
“Huaacchuii!! Huuaacchhiii!!” aku mengelap kembali air yang keluar dari hidungku. ‘mengapa pagi pagi sudah bersin ya Tuhan, kapan aku bisa mengajak yeoja itu jalan-jalan..’ gumamku pelan. “oppa kau masih sakit ya?” suara kecemasan aku dapati keluar dari bibir yeoja manis itu. “Ne..” jawabku dengan serak
“Tapi aku ingin mengajakmu jalan-jalan..” ucapku lagi. “aku juga ingin jalan-jalan dengan oppa. Tapi melihat kondisi oppa lebih baik oppa istirahatlah di rumah.” Kekawatiranya membuatku senang tapi, bukan ini sebenarnya yang aku inginkan.
“Uhm, jalan-jalan saja yuk! Tapi di dalam mobil..jadi kau tidak usah cemas akan penyakitku.” Ajaku yang mendapati ide ngasal. “Terserah oppa saja..” jawabnya. Ku tarik tanganya dan ku bawa masuk ke dalam mobil.
“oppa kau sudah bisa menyetir?” tanyanya aneh. “tentu saja. Kau ini bertanya yang sudah nampak jelas.” Jawabku dengan sedikit tertawa. “umh.. heheh.. soalnya saeng bingung. Kehilangan topic.” Ucapnya sedikit menggaruk kepala yang tidak gatal. “oppa.. maukah kau mengajariku mengendarai mobil saat aku terlepas dari masalah ini?” tanyaku parau. “Tentu! Akan aku lakukan bila kau memintanya..”
++Kibum Pov++
“Buah Gardenia dan buah..” tak tak tak!! Suara keyboard yang aku ketik. “eiitsshh kok buah. Bunga..” tap… satu tekan untuk menghapus kata tersebut. “Nah ini dia!” ku baca perlahan arti bunga tersebut.
Gardenia = Secret Love .. kau menyimpan rasa tapi tidak sanggup mengungkapnya.
“Mwo apa ini! Salah arti..” dercakku sambil mencari arti bunga yang satu lagi.
Cyclamen = “selamat tinggal”,
“Mwo! Apa lagi arti bunga ini! Aneh!!!” teriakku kesal sambil menutup laptopku dengan paksa dengan keadaan on. ‘ah~ mengapa aku tidak senang denga arti bunga tersebut? Itu kan bagus!’ batinku. Memang bunga itu bisa menggambarkan perasaan hati yang sulit tersampaikan. Bunga selalu mewakili itu walau kita tidak tahu artinya.
“hum,, itu laptopnya yah?” ucapku sambil mengambil sebuah laptop yang tergeletak sembarang di atar meja.
++Jonghyun Pov++
“Hyung!!! Hyung!!” teriakku saat masuk ke dalam dorm. “ada apa hyung?” tanya Minho dengan nada datar. “Mana Onew hyung? Mana dia?” ucapku tidak bisa mengendalikan diri. “hm?” deham Onew hyung. “Chikmi!! Chikmi!!”
++Jinki Pov++
“Dok!! Bagaimana keadaan dia?!!” ucapku mengoncangkan badan dokter yang baru saja keluar dari ruang pemeriksaan. “penyakitnya tidak terlalu parah. Ia hanya mengalami gangguan fisik. Dia.. dia yeoja yang waktu itu berlari tanpa menggunakan alas kaki di tengah badai salju untuk melihatmu?” tanya dokter itu mengingat kembali kejadian beberapa minggu yang lalu. “Ne!” ucapku. “Lalu apa lagi penyakitnya dok?” tanya Taemin tiba-tiba. Aku menapa Taemin bingung,
“Uhm.. sulit mengatakannya. Dia.. dia buta total.” Degh! “Mwo! Buta! Buta?” tanyaku lagi memastikan. “Ne dia buta. Sepertinya saat ia berlari berminggu minggu yang lalu. Ada pecahan debu dan kaca masuk ke matanya.” Jelas dokter itu.
Tubuhku ambruk dan tertungkai lemas di lantai rumah sakit yang dingin. “aku tidak bisa menjaganya.. aku babo babo” ku teruskan menyalahkan diri sendiri.
++Kibum Pov++
Aku mengidap kelemahan mata. Yah sulit mengungkapkanya..
Aku tidak tahu persis nama penyakit itu. Tapi penyakit itu selalu saja merengut warna dalam mataku. Huh!
Uhm, mungkin suatu saat nanti aku akan buat total. Yap! Ku harap sebelum itu aku bisa melihat wajah oppa oppa tersenyum padaku. Dan lebih istimewa Key oppa… aku ingin melihat tersenyum padaku. Walau tipis… hm,
“Tunggu! Apa maksudnya dia buta total?! Ha? Mata indahnya? Buta?” dengan cepat ku layangkan gas dan mobilku ke rumah sakit setelah mengetahui Chikmi masuk rumah sakit.
“Huuf.. ba.. huf.. bagaimana keadaannya?” tanyaku tersengah-engah karena berlari masuk. “Dia..dia buta Key.. buta..” lirih Jonghyun yang masih terisak tangis sambil memeluk Onew yang hanya diam menatap kosong. ‘apa ini? Dia benar-benar buta?’ batinku.
Kleek! Ku buka pintu kamar perlahan. Ku lihat Taemin dan Minho yang menangis sambil memeluk erat tubuh yeoja tersebut. ‘aisshh jangan menangis Kibum.. jangan..’
“Minho~ah Taemin~ah bisakah aku menjenguknya sekarang?” ucapku dengan berusaha menggunakan nada datar. Aku rasa bibirku sudah bergetar kencang menahan air mata yang sudah menggenai mataku agar tidak tumpah. “Ne” jawab mereka sambil meninggalkan sesosok yeoja yang terbaring dengan tidur yang nyeyak.
“Hei..” sapaku pelan. Aku tahu dia mana mungkin menjawabnya. Dia tidur. “oppa.. kau kah itu?” ucapnya sambil meraba-raba tanganku yang aku taruh di kasurnya. “Ne aku Key. Kau sudah bangun? Mengapa matamu tidak di buka?” tanyaku pelan. ‘mengapa aku melontarkan pertanyaan yang menyakitkan?’
“aduh mianhe Key~ssi tadi aku kira kau Onew oppa..” balasnya menjawab pertanyaan pertamaku. “Gwenchanayo, kau boleh memanggilku oppa sekarang.” Lirihku sambil mengelus tanganya yang halus. “hm.. oppa.” Ucapnya pelan. Aku pun tersenyum kecil mendengarnya. ‘omo! Mengapa saat aku tersenyum dia tidak bisa melihatnya. Ini Gila!!!’ batinku. “bukalah matamu?” ucapku pelan dengan nada bertanya. “Uhm,” dia tersenyum tipis. “walau aku membuka mataku. Aku tidak bisa melihatmu oppa.. aku sudah di vonis buta total. Dan.. yah beginilah mataku dan diriku sekarang. Hanya bisa merasakan. Tidak bisa apa-apa.. uhm,” lanjutnya dan berhenti sejenak. “oppa.. aku memang tidak bisa melihat tapi aku merasa oppa menahan tangis? Apa benar? Tersenyumlah.. aku ingin melihat oppa tersenyum padaku. Aku tidak bisa melihatnya.. tapi akan aku bayangkan di pikiranku,” lanjutnya lagi.
“Aku akan selalu tersenyum untukmu..” gumamku lirih sambil mengecup keningnya pelan. “Gomawo..” balasnya lirih.
‘Apakah ini maksudnya dia memelilih bunga itu? Mengapa artinya sangat menyakitkan..’ keluhku datar. Angin malam yang menerpa dingin leherku membuatku merinding. Ku berjalan pelan menyuri kota. Dan tepat aku terhenti di sebuah toko bunga yang aku temukan saat bersamanya.. “Masih buka?” gumamku kecil. Aku masuh dan rasanya aku mendengar tawa nya saat berada di dalam toko ini. “Aku mau beli bunga ini,” tunjukku pada sebuah bunga dengan banyak mahkota berwarna merah muda.